Chap.5

438 81 47
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Sehun menatap Jiyeon datar, "Kita akan tidur bersama setiap satu bulan sekali, selebihnya kita menggunakan kamar terpisah, dan aku ingatkan kepada mu, jangan mengharapkan aku akan melakukan peran suami sebagaimana harusnya." Ujar pria berahang tegas itu.

Jiyeon hanya bisa menunduk, menatap ujung sepatutnya sembari menghela nafas samar, "Baik yang mulia..."

Sehun menyandarkan tubuhnya, memasukkan kembali pedang emas miliknya kedalam sarung pedang miliknya.
"Pergilah, dokter kerajaan dan penjahit akan tiba." Ujar Sehun dingin.

Jiyeon menunduk hormat, "Baik yang mulia, kalau begitu saya pamit undur diri." Ujar Jiyeon lalu berjalan keluar dari ruangan Sehun.

Sehun tak menanggapi, pria tampan itu lebih memilih fokus kepada berkas kerajaan yang ada di depan nya, Jiyeon berjalan gontai.

Ketika gadis cantik itu keluar dari ruangan Sehun, entah kenapa tenaga dia seperti terkuras habis, badannya terhuyung kebelakang. Jika saja Kai tidak menahan tubuh Jiyeon, mungkin gadis itu sudah terduduk lemas di atas lantai.

" Anda tak apa yang mulia?" Tanya Kai khawatir, Jiyeon menggeleng sembari menghela nafas panjang.

"Tidak, saya tidak apa tuan Kai... Hanya sedikit lemas, mungkin lelah di perjalanan." Ujarnya tersenyum tipis.

Kai menghela nafas samar, ia tahu calon ratu mereka itu bukan lelah karena perjalanan.

"Ah kalau begitu mari saya antar ke kastil anda..." Ujar sang tangan kanan raja itu,

Jiyeon tersenyum, "Terima kasih tuan Kai, tapi bisakah anda mengantar saya ke taman kerajaan saja, dan meminta tuan Lucas menjemput saya disana? Hanya saja... Berjalan di taman adalah hal saya butuhkan saat ini." Ujar Jiyeon sopan, Kai mengangguk mengerti.

"Baik yang mulia, tentu saja." Kata Kai patuh, "Tapi anda tidak bisa berlama lama, karena sebentar lagi dokter kerajaan akan datang untuk memeriksa anda, setelah itu anda ada janji dengan penjahit istana untuk memilih gaun pengantin anda." Tambah Kai.

"Baik... Saya mengerti, terima kasih." Ujar Jiyeon lalu mulai berjalan menjauhi ruangan Sehun.

Kini hamparan hijau menyambut indera penglihatannya, Jiyeon berjalan sembari menikmati udara taman.
"Walaupun tidak ada bunga, setidaknya udara taman ini cukup sejuk..." Ujarnya.

Ditengah berjalan jalan, Jiyeon melihat dua gadis tengah duduk di bangku taman, senyum terbit di wajah wanita cantik tersebut.

Dilihat dari pakaian mereka, sepertinya mereka bukan pelayan...
Syukurlah, setidaknya aku akan memiliki teman disini! Aku gugup, kapan terakhir kali aku mengajak seseorang berteman ya?

Jiyeon berjalan mendekat,
"Jika bukan karena paksaan, aku tidak akan mau menginjakkan kakiku untuk bekerja disini Krystal... Sekarang aku terjebak dan harus melayani ratu yang sama kejamnya seperti yang mulia." Ucap salah seorang gadis disana. Kaki Jiyeon terhenti.

Perfect Empress for a TyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang