Sarapan pagi di Aula Besar terlihat berbeda, aku melihat Granger sudah kembali berteman dengan para sahabat payahnya. Aku tidak mempercayai ini semua, begitu mudahnya Hermione memaafkan para teman yang bahkan tak memperdulikannya ketika dia hampir dilecehkan oleh teman-temanku. Teman-temannya tidak ada yang membela ketika dia dihina Pansy, mereka hanya diam. Granger sudah melupakan itu semua, dia duduk dan tertawa di sebelah teman-temannya itu. Dia terlalu bodoh dan naif.
"Drake, akhir pekan ini, maukah kau ke Hogsmeade bersamaku?" tanya Pansy padaku. Pandangannya tidak terarah padaku tapi ke cermin kecil yang ada di genggamannya. Saat ini dandanan dia heboh sekali, bibirnya terlalu merah, dan perona merah di pipinya persis seperti badut.
"Tidak, Pans. Aku sudah berjanji dengan orang lain."
"Siapa?" kali ini dia memandangku.
"Bukan urusanmu."
Sebenarnya aku tidak memiliki janji dengan siapapun, tapi aku ingin mengajak Granger ke tempat favoritku di Hogsmeade. Tempat itu rahasia, hanya aku yang tahu. Aku berencana mengajak Granger ketika kita bertemu nanti sore di perpustakaan.
Sekali lagi kulirik Granger, dia masih tertawa. Aku menyukai bagaimana cara dia tertawa. Dia selalu tertawa lepas tanpa mempedulikan sekitarnya. Dia juga punya kebiasaan akan mengeluarkan air mata jika tertawa berlebihan.
"Drake..."
Panggilan Blaise itu mengalihkan pandanganku. Merlin, untuk apa aku memperhatikan Granger! Sadarlah, Draco. Sadarlah.
"Ya?"
"Bagaimana pendapatmu?"
Aku menaikkan alis mataku, apa tadi dia bertanya padaku?
"Bisa kau ulangi ucapanmu tadi, Blaise?"
"Crabbe dan Goyle mendapatkan firewhiskey. Nanti malam kita akan pesta di kamarmu? Pansy dan temannya juga akan datang."
"Nanti malam?"
Biasanya aku selalu bersemangat jika sudah menyangkut masalah firewhiskey tapi entahlah saat ini aku tidak berminat sama sekali. Firewishkey selalu bisa membuat pikiranku kembali jernih. Ah, mungkin ada baiknya aku meminum itu agar pikiranku jernih dan terbebas dari Granger.
"Uhm... bagaimana jika hanya mengundang para pria saja?"
"Drake, ewhhh..." Crabbe mencibir. "Party with no girls aren't party at all."
"Well, no offense. Aku hanya ingin mabuk dengan tenang, jika banyak gadis yang hadir, aku tidak bisa berkonsentrasi dengan minumanku." Aku tahu apa yang aku bicarakan kali ini tidak masuk akal sama sekali tapi sungguh aku sedang tidak berminat dengan para gadis yang nanti akan menjamah tubuhku.
"Drake, are you okay?" tanya Pansy. Lalu entah radar wanita yang memang tajam, dia menoleh ke belakang. "Apa itu karena ulahnya?" mata tajamnya mengarah ke Granger.
Blaise terbahak-bahak, "Kau masih belum bisa move on darinya, mate? Apa dia sehebat itu di ranjang hingga kau menolak pesta bersama para gadis?"
"Shut up!"
"Drake, sadarlah. Hermione si jalang itu tidak layak mendapatkan atensimu. Dia mata duitan! Dan lihatlah dia, tak ada yang menarik darinya."
"No, Pans. Dari sudut pandang laki-laki, bentuk badannya sangatlah menarik."
Aku mendelik ke arah Blaise. Aku menahan kepalan tinjuku untuk tidak langsung mengenai hidungnya. Aku tidak suka Blaise menjadikan Granger objek seksualitasnya.
"Ewh, menjijikan." Delik Pansy pada Blaise.
"Oh, ayolah, Pans. Kau tidak mengakuinya karena kau cemburu bentuk badan si kutu buku itu lebih enak dipandang walaupun pakaian dia tidak seketat dirimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Future
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika kau diberi tiga kali kesempatan untuk mengintip masa depan? Apakah kau akan menerimanya atau akan menentangnya? Draco mendapat keistimewaan itu - terima masih pada Professor Snape, sayangnya apa yang dia lihat adalah h...