Ternyata seperti ini rasanya berpacaran yang normal, selama ini gaya pacaranku hanyalah seputar tempat tidur. Well, itupun kalau memang hubungan seperti itu dinamakan pacaran. Sudah satu bulan seisi sekolah tahu mengenai hubungan kita berdua, jangan tanya bagaimana respons semua temanku. Mereka sudah jelas menjauhiku, tak apa aku toh tak butuh teman tak berguna seperti mereka. Mereka juga mengancam akan memberitahukan hubungan ini ke orangtuaku, tapi nyatanya belum juga lakukan.
Sejujurnya aku belum siap untuk menghadapi orangtuaku. Demi Merlin, aku masih muda. Aku belum siap untuk mati muda. Tapi jika dipikir baik-baik, tidak mungkin mereka membunuhku. Aku anak tunggal mereka, aku yang mewariskan garis keturunan dan harta mereka. Mustahil mereka membunuhku karena akulah yang akan memberi garis keturunan pada klan Malfoy. Yah, setidaknya aku bisa tenang untuk menghadapi masalah itu tapi aku tidak yakin mereka akan diam saja pada Granger. Apakah Granger yang akan dibunuh oleh mereka?
Shit.
Hentikan semua pikiran negatifmu itu, Draco!
Berbicara soal berpacaran, meskipun aku tahu ini semua hanya untuk sementara tapi aku nyaman sekali berada di dekat Granger. Walaupun dari luar dia terlihat serius, nyatanya dia selalu berhasil membuatku tersenyum. Tingkahnya yang ceroboh itu masih tak bisa aku percayai.
Aku dan dia berpacaran secara sehat, kita hanya menghabiskan waktu lebih banyak di perpustakaan. Yah, walaupun hubungan kita sudah menjadi konsumsi public tapi kita sepakat agar menjalin hubungan secara diam-diam. Lebih tepatnya, dia yang memaksa seperti itu. Aku lebih menyukai publikasi, jadi jangan salahkan aku jika aku tiba-tiba menciumnya di depan banyak orang – ini sering aku lakukan dan mengakibatkan dia tak mau berbicara padaku selama satu hari.
Aku bimbang dengan tujuanku memacari Granger. Awalnya aku ingin dekat dengannya untuk menyakitinya, tapi tak semudah itu. Semakin dekat dengannya membuatku tak ingin menyakitinya.
Tapi kalau kupikir lebih dalam, aku menyakitinya juga untuk kebaikannya. Dia akan sengsara jika menikah denganku. Orangtuaku takkan menyetujui hubungan kita, mereka akan memakai jalan apapun agar aku tak menikahinya. Dan yang mereka akan lakukan pasti jauh lebih menyakitkan daripadaku. Ya benar, aku akan menyelamatkannya, maka dari itu aku harus focus pada tujuan awalku.
Aku mendekatinya untuk menyakitinya yang akan menyelamatkannya.
Tapi untuk sekarang ini biarkan aku dekat lebih lama dengannya, aku menyukai hubunganku dengannya.
Ah, ya, selain di perpustakaan. Setiap akhir pekan kita juga menghabiskan waktu di Hogsmead. Kita bahkan melakukan kencan ganda dengan Potter dan kekasihnya. Yang tentu saja menjadi sangat kacau karena penuh dengan kecanggungan. Kita sama sekali tak berbicara, lebih tepatnya hanya aku yang berbicara. Mereka semua diam membisu, terlalu payah untuk menggunakan mulut mereka untuk berbicara.
Aku sedikit curiga bahwa Granger masih memiliki perasaan untuk Potter. Biar bagaimanapun dia menyukai lelaki itu bertahun-tahun, tidak mungkin bisa lepas sepenuhnya.
Ketika hanya ad akita berdua di meja karena Potter dan kekasihnya akhirnya pergi ke tempat yang lain. Aku memandang Granger dengan sangat lekat, "Kau masih menyukai Potter?"
"Apa-apaan pertanyaan itu, Malfoy!"
"Jawab saja. Itu pertanyaan yang cukup mudah untuk dijawab."
"Jangan memulai pertengkaran, Malfoy."
"Baiklah, jadi memang benar kau masih menyukainya."
"Bukan suka seperti itu. Berapa kali harus kukatakan padamu, aku sudah menganggap Harry sebagai saudaraku sendiri."
"Ya, tidak meyakinkan."
Dia melipat tangannya di bawah dada. "Kau pun seperti itu."
"Apa maksudmu?" aku tak mengerti kenapa pembicaraan jadi beralih padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Future
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika kau diberi tiga kali kesempatan untuk mengintip masa depan? Apakah kau akan menerimanya atau akan menentangnya? Draco mendapat keistimewaan itu - terima masih pada Professor Snape, sayangnya apa yang dia lihat adalah h...