Diana melangkahkan kakinya dengan percaya diri. Sesekali ia mengibaskan rambut hitam panjangnya menggoda kaum Adam yang ia lewati.
Dengan gaun merah yang ia kenakan dan high heels hitam yang mempercantik kaki jenjangnya membuat aura sensual yang tidak terelakkan.
"Nona Diana" suara pemuda yang terkesan halus namun tenang terdengar di telinga Diana.
Diana menoleh dan melihat pria berwajah tenang yang memberikan sedikit kedamaian. Rambut kecoklatan yang di tata rapi dengan tambahan kacamata semakin memberikan perasaan bahwa ia merupakan makhluk Tuhan paling suci tanpa noda di dunia ini.
Diana tersenyum tipis, ia mengenali pria yang ada di hadapannya sekarang.
" Selamat malam eh bukan maksud saya Selamat pagi Tuan Alan" ucap Diana sedikit menggoda pria di depannya."Tolong jangan panggil saya seperti itu nona Diana, saya tidak pantas" ucap Alan masih dengan suara tenangnya.
Diana tersenyum, ia maju dua langkah mendekat ke arah pemuda di hadapannya sekarang.
" Jadi saya harus memanggil apa? Adik Alan?" Ucapnya diakhiri tawa centil.Alan masih memasang wajah kalemnya, ia tidak menjawab pertanyaan Diana tadi.
Diana berdecak kesal melihat tanggapan Alan."Bos meminta anda untuk menghadap Nona" ucap Alan mengalihkan pembicaraan. Singkat dan langsung to the point begitulah kira-kira pernyataan Alan tersebut.
Diana kembali berdecak kesal,
"Saya tidak mau" ucapnya tegas membalas Alan.
Alan menyerngitkan dahinya. Ia sedikit tidak sabaran menghadapi wanita di depannya sekarang.Sejujurnya ia sedikit skeptis terhadap Diana, apalagi melihat segala informasi yang ia kumpulkan. Oleh karena itu ia menemui Diana dan menyampaikan pesan bosnya dengan cara sedikit tidak sopan.
"Ini perintah bos sendiri Nona" ucap Alan lagi berusaha bersabar dengan Diana.
"Dan saya tidak bersedia menemuinya" Diana bersikeras menolak Alan.
"Tetapi ini perintah bos Anda Nona" ucap Alan masih dengan suara tenangnya namun ada sedikit ketidaksabaran dalam ucapannya.
"Terserah, pokoknya saya tidak mau" ucap Diana tidak mau kalah.
Alan menghembuskan nafas berusaha menenangkan diri. Ia semakin malas menghadapi Diana. Ia ingin langsung meninggalkan Diana tetapi tugasnya belum selesai.
"Bagaimana caranya supaya Nona mau menemui bos?" Tanya Alan berusaha membuka peluang negosiasi kepada Diana.
Diana tersenyum, ia melangkah maju mendekati Alan. Diana meletakkan tangan kanannya di pundak Alan untuk membantu ia berjinjit.
Meski sudah menggunakan high heels, tinggi Diana masih kurang untuk mengimbangi tinggi Alan.
Diana mendekatkan bibir merah menggodanya ke telinga Alan.
"Panggil aku Kak Diana" ucap Diana.Diana mundur dua langkah dan menyilang kan kedua tangannya di dada. Ia menunggu tanggapan Alan.
Akhirnya Diana bisa melihat perubahan dari ekspresi Alan namun hanya sesaat.
Alan enggan untuk memanggil Diana dengan cara seperti itu.
Ia ingin menolak namun Diana pasti tidak mau menemui bos. Ia ingin kembali bernegosiasi namun ia sudah malas berlama-lama bersama Diana."Baiklah" ucap Alan menyetujui Diana. Toh ia juga tidak akan sering-sering berbicara dengan Diana nantinya.
"Coba panggil aku" ucap Diana semakin menghilangkan garis formalitas diantara mereka. Ia ingin mendengar Alan memanggilnya dengan sebutan Kak.
Alan diam sejenak. Ia setidaknya harus menyiapkan mental untuk memanggil Diana dengan sebutan itu.
"Baiklah Kak Diana" ucap Alan dengan suara tenangnya. Diana tersenyum puas. Meski wajah dan suara Alan masih tenang saat memanggilnya ia cukup puas. Ia maju ke arah Alan. "Good boy" ucap Diana sambil mengelus rambut Alan.
Alan terdiam karena tindakan Diana. Ia bahkan tidak sadar Diana yang sudah berjalan meninggalkan Alan.
"Hey, dimana mobil kamu" Diana membuyarkan lamunan Alan.
Alan menyentuh telinganya dan berjalan menuju Diana."Arah kesini Nona" ucap Alan sambil menunjuk ke arah mobilnya. Dia berhenti berjalan dan berdecak kesal. Ia memandang Alan dengan cemberut.
Alan sedikit bingung, ia tidak tau dimana kesalahannya.
"Kamu tadi bilang apa?" Ucap Diana berusaha menyadarkan Alan.Alan berpikir sebentar dan menyadari kesalahannya. "Maksud saya arah ke sini kak Diana" ucap Alan sambil memegang daun telinganya.
Diana puas.
Ia berjalan ke arah mobil yang di tunjuk Alan.
Jangan lupa vote dan CommentMaafin author yang updatenya lama ya
Salam hangat dari author 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM THE ALPHA
RomanceWarning : 21+ Cerita ini khusus dewasa Yang merasa anak kecil bisa minggir dulu Terdapat banyak adegan dewasa dan sadis. Kalau masih nekat membaca risiko di tanggung sendiri Ini cerita tentang seorang wanita yang tangguh dan berambisi untuk menakluk...