I AM THE ALPHA

Syarat pertama

Warning 17+

Pria itu menghimpit Diana ke dinding, ia mencium bibir Diana dengan ganasnya. Diana sampai sedikit kesulitan mengimbangi pria tersebut.
Namun Diana tidak akan kalah.

Ia mendorong pria besar yang ada dihadapannya dengan sekuat tenaga.
Karena tidak siap, pria tersebut mundur dan terhempas ke tempat tidur.

Diana langsung naik dan menduduki perut pria tersebut.
Ingat Diana tidak suka di kendalikan.

Diana menarik dasi pria tersebut mendekat ke arah Diana.
Ia menatap setiap inci wajah pria yang ada di depannya.

Pria yang dijuluki bos besar dan merupakan targetnya sekarang.

Pria itu juga balas menatap Diana. Ia melirik bibir Diana yang dilapisi lipstik yang sudah tak karuan lagi karena ciuman panas mereka tadi.

Ia ingin kembali memakan bibir wanita yang ada di hadapannya sekarang, pria tersebut mendekat namun di hentikan oleh Diana.

Diana meletakkan jari-jari lentiknya yang dilapisi cat kuku merah ke bibir pria tersebut.

Ia menyentuh bibir pria itu dan menghapus bekas lipstik miliknya yang menempel pada bibir pria tersebut.

Pria itu bergetar, nafasnya semakin memberat. Entah kenapa tindakan kecil Diana sekarang benar-benar membangkitkan hasratnya.

Bagian bawahnya sekarang semakin membesar serasa ingin meledak. Sungguh ia ingin meremukkan wanita yang ada dihadapannya sekarang.

Tanpa pikir panjang pria itu mencium telapak tangan Diana. Tanpa aba-aba ia langsung menarik Diana dan membalikkan posisi mereka.

Dengan nafas tersenggal-senggal ia mencium, menjilat dan bahkan menggigit setiap inci leher jenjang Diana.

Diana terbuai, ia mengerang dan hampir menurunkan kewaspadaannya.

Pria tersebut semakin turun dan hendak melepaskan gaun Diana. Namun, jari ramping menahan tindakannya. " Tidak semudah itu Bos" ucap Diana sambil tersenyum manis ke arah pria tersebut.

Gerakan pria itu terhenti, ia menatap Diana dengan ekspresi bingung. Tanpa menunggu lagi, Diana mendorong pria tersebut dan bangkit dari kasur. Ia berjalan ke arah kaca dan merapikan penampilannya.

Sedangkan pria tersebut duduk sambil memperhatikan Diana.
"Apa maksud anda Nona?" Suara berat pria tersebut terdengar. Masih ada jejak-jejak hasrat di balik suara tenangnya.

Diana berbalik, ia tersenyum tipis dan menatap pria tersebut.
" Tidak semudah itu untuk memasuki saya Tuan, anda harus memenuhi syarat dari saya dulu"

Pria tersebut menaikkan alisnya," dan syaratnya?"

"Pertama anda harus screening kesehatan dulu Tuan"

Pria tesebut terkekeh, "maksudmu saya membawa penyakit?"

Diana menaikkan bahunya, "who knows? Saya tidak mau menanggung risiko terkena penyakit seksual  ataupun HIV"

Pria tersebut terkekeh, kali ini Wanita yang ada dihadapannya benar-benar mempermainkannya. "Kalau saya tidak mau?"

"Maka anda bisa menghapus pikiran untuk meniduri saya Tuan" ucap Diana sambil tersenyum miring.

"Jangan salah nona, sekarang kita berdua disini dan saya jauh lebih kuat dari anda. Kalau saya mau saya bisa memaksa anda sekarang"

Diana tertawa, tawa yang benar-benar menunjukkan bahwa hal yang ia dengar tadi lucu.

"Maka itu akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya anda menyentuh saya tuan. Coba saja"  ucap Diana.

Pria tersebut mengepalkan tangannya kali ini ia menatap Diana tanpa senyuman. Ia benar-benar ingin menaklukkan kucing liar yang ada di hadapannya sekarang.

" Kalau begitu anda juga harus screening kesehatan nona" ucap Pria tersebut. Ia tidak akan mengalah terhadap wanita di hadapannya.

Diana tersenyum, ia merapikan tas bawaannya dan berdiri menghadap pria tersebut.
" Saya tidak akan" ucap Diana sambil tersenyum miring.

" Apa maksud anda Nona? Bukankah seharusnya anda juga harus melakukan screening Kesehatan supaya adil?"

" Saya tidak akan melakukannya tuan dan jikalau anda ingin berhubungan se*s dengan saya maka anda harus screening terlebih dahulu namun tidak untuk saya, terserah anda mau menerimanya atau tidak" ucap Diana sambil melangkah meninggalkan ruangan.

Pria tersebut tertawa.
Ia sudah ditipu dua kali oleh wanita ini. Benar-benar liar.

Pria tersebut mengambil rokok dan menghidupkannya. Ia menghisap dengan dalam sambil menutup mata.

Kali ini ia benar-benar memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Apakah ia harus menuruti Diana atau mencari cara lain menaklukkan wanita itu.

Akhhhhhh

Akhirnya up juga
Terimakasih untuk kesabarannya

Selamat membaca

Jan lupa vote dan comment ya
Muach😘