Diana melangkahkan kakinya dengan tegas dan terkesan sombong. Sepatu hitam High heels memperindah kaki ramping dan putih pucatnya. Dengan bangga ia memasuki Gedung Mur tempat ia bekerja dibawah setiap pasang mata yang mengawasi. Ada rasa cemburu, iri, kagum, dan pemujaan. Semuanya bercampur yang memenuhi setiap ekspektasi Diana.
"Diana..." suara halus manis dan terkesan teraniaya terdengar di telinga Diana. Ia menghentikan langkahnya dan melihat seorang wanita ramping dan kurus dengan raut wajah tenang namun lemah. Ia mengenakan gaun sederhana namun anggun berbanding terbalik dengan Diana yang memancarkan aura antagonis.
Ahhh ...Diana sudah tau kelanjutan dari kisah ini sekarang. Kisah dimana istri saleh dan setia yang mendatangi orang ketiga dalam rumah tangganya berusaha untuk mempertahankan kekokohan istananya. Sekarang tentu saja Diana yang menjadi tokoh antagonis harus memainkan perannya sebaik mungkin, sesempurna mungkin, dan sejalang mungkin. Bukankah itu julukan yang diberikan kaum Hawa untuknya.
Diana tersenyum manis namun penuh arogansi. Ia memandang rendah wanita yang ada di hadapannya sekarang. "Ada yang bisa saya bantu Nyonya William?". Wanita tersebut tersenyum kecut dan memandang Diana takut-takut namun Diana bisa merasakan sekilas penghinaan dari tatapannya. Diana ingin tertawa terbahal-bahak. Dia paling membenci tipe wanita yang ada di depannya sekarang.
Novian, istri dari Leonardo William yang merupakan salah satu mantan Diana tidak pernah meninggalkan kesempatan sedetik pun untuk mempermalukan Diana. Seolah-olah ia ingin seluruh dunia tau kalau Diana adalah wanita jalang yang suka merayu dan tidur dengan pria manapun. Diana ingin tertawa jika mengingat segala tingkah laku Novian sebelumnya. Apakah ia berpikir kalau Diana peduli akan hal-hal seperti itu. Kali ini Diana penasaran apa yang akan dilakukan oleh Novian sekarang. Ia ingin melihat pertunjukan menarik dari Novian.
Novian segera maju dan menggenggam erat tangan Diana, ia meneteskan air mata sambil tersedu-sedu, "Diana saya mohon kamu lepaskan Leo, saya tau kamu dari dulu masih dendam dengan kejadian waktu SMA namun itu bukan jadi alasan kamu jadi orang ketiga dirumah tangga kami Diana" Ucap Novian sambil tersedu.
Diana ingin bertepuk tangan sekarang mengapresiasi dialog Novian. Ia sengaja melemparkan semua kesalahan pada Diana, tidak lupa juga ia menyinggung kejadian masa lalu yang dapat mencoreng nama Diana. Ia bahkan menegaskan kalau Diana merupakan perusak rumah tangga orang. Apakah Diana perusak rumah tangga Novia? Tidak. ia sudah meninggalkan Leo tepat setelah berita pernikahan mereka. Ia juga tidak sudi bercinta dengan pria berstatus. Diana punya standar yang tinggi ok. Jangan salahkan Diana kalau Leo bersikap acuh pada Novian.
"Maaf Nyonya Wiliam, sepertinya anda keliru saat ini. saya tidak peduli dengan suami anda. Jadi jikalau rumah tangga anda bermasalah, seharusnya yang anda tanyakan adalah suami anda sendiri jangan jadi melapor ke saya. " ucap Diana tegas. Ia malas berurusan dengan wanita yang kehilangan otak karena cinta.
Novian yang mendengar Diana semakin mengeraskan tangisannya. Ia bahkan mulai berlutut sambil masih memegang tangan Diana terkesan memohon. Tangisannya masih kecil namun bisa di dengar oleh orang sekitar. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang mengarahkan pandangannya ke mereka ingin menonton drama pagi.
"Diana... tolong hentikan, hikss... tolong lupakan masa lalu. Hiks... jangan rusak rumah tanggaku hiks...kamu selalu seperti ini hiks..." Novian masih mengeluh namun tidak jelas. Meski begitu keluhannya mengarahkan semua kesalahan pada Diana dan dapat di terka oleh orang sekitar.
Diana memutar matanya bosan. Mengapa adegan yang ditampilkan Novian sangat klise. Bukankah strategi ini sudah digunakan dari zaman dulu. Kolot dan ketinggalan zaman. Diana yang jengah dengan tingkah Novian tersenyum sinis, ia akan menunjukkan kepada Novian apa sebenarnya sandiwara.
Diana dengan sengaja menunduk dan memeluk Novian lembut, "Novian ...jangan seperti itu. Aku tahu Leo tidak menyayangi kamu dari awal dan aku juga sudah menghindari Leo semenjak pernikahan kalian Novian. Oke kamu jangan nangis lagi ya. Aku akan bantu kamu buat berbicara dengan Leo. Meski kamu adalah istrinya Leo mungkin tidak akan mendengarkan kamu tapi dia pasti mau menuruti aku Novian. Kita adalah teman, aku bakalan bantu kamu buat memenangkan hati Leo. " ucap Diana menegaskan kalau Novian tidak ada apa-apanya. Meski ia yang menikah dengan Leo, namun kehadiran Diana masih lebih berarti di hadapan Leo.
Novian tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Diana. Ia ingin membungkam mulut Diana yang sombong itu. Ucapan Diana benar-benar menaburi garam dalam luka Novian.
Novian ingin membalas ucapan Diana, namun Diana terlebih dahulu berbicara, " Apa? Leo belum menyentuhmu Novian padahal kalian sudah menikah selama setahun. Apakah Leo tidak bernafsu padamu? Jangan khawatir aku akan berbicara dengan Leo" ucap Diana sedikit menaikkan suaranya.
Terdengar bisik-bisik keras di sekitar setelah ucapan Diana tersebut. Novian ingin mengubur dirinya sekarang. Ini sama saja membongkar aibnya sendiri. Ia terkesan seperti wanita tidak kompeten yang bahkan tidak bisa merayu suaminya sendiri.
Novian meremas roknya dengan kencang, ia ingin menghancurkan Diana saat ini juga. Ia ingin membantah namun hal itu memang benar kalau Leo tidak pernah menyentuh Novian sama sekali. Ia semakin rendah diri di hadapan Diana. Apa kurangnya dia dari Diana.
"Ada apa ini?" ucap suara tegas dan dingin yang menghentikan drama Diana dan Novian. Novian mendongak dan menatap pria dengan rambut hitam tertata rapih dan mata hitam tajamnya. Ia mengenakan mantel hitam yang membuat pria tersebut terkesan seperti jenderal yang memimpin pasukan ke medan perang yang sudah pasti membawa kemenangan.
Seketika mata Novian bersinar. Ini kesempatannya untuk menghancurkan reputasi Diana dihadapan bos besar ini. Tentu saja Diana sudah tau apa yang dipikirkan Novian dalam sekilas. Ia ingin tertawa melihat semua tingkah Novian. Baiklah plot drama baru akan dimulai.
"Tuan.. tidak ada hanya masalah pribadi...saya hanya ingin berbicara dengan Diana supaya berhenti mendekati suami saya meskipun Diana enggan, maksud saya berteman dengan suami saya ada baiknya mereka menjaga jarak"
"ha..ha..." Kali ini Diana sudah tidak bisa menahan tawa kecilnya mendengar kata-kata Novian. "Ops... sorry lanjutkan" ucap Diana yang kelepasan tertawa. Namun akibat tawa Diana tadi, Novian sudah lupa kata-kata yang ingin ia ucapkan selanjutnya. Ia terpaksa terdiam dan menahan amarahnya karena Diana.
Sedangkan Bos besar yang ada dihadapan mereka masih mengawasi segalanya. Tentu saja dia sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi dan ia juga tidak berencana memasuki drama wanita ini. Namun kehadiran mereka mengganggu suasana pagi di kantornya.
"Selesaikan urusan kalian di luar jangan bawa urusan pribadi kesini. " Ucap Bos besar. Ia meninggalkan kedua wanita tersebut diikuti sekretaris pribadinya yang sedari tadi diam memandang mereka.
Diana yang melirik sekretaris tersebut bermain mata dan tersenyum centil yang membuat pemuda tersebut menyentuh telinganya meski masih dengan raut wajah datarnya. Dia tertawa kecil, sungguh ia sangan suka menggoda little puppynya tersebut.
Sementara Novian yang melihat triknya tidak berhasil terpaksa pergi dengan kesal. Ia berjanji akan membalas Diana karena merebut Leo darinya. Diana menggelengkan kepalanya melihat tingkah Novian. Hal itulah yang terjadi kalau kau memiliki otak cinta. Bahkan wanita bermartabat dengan banyak talenta akan berubah menjadi pasangan haus cinta dengan trik rendahan. Diana hanya berharapan supaya Novian cepat waras.
Jangan lupa vote dan comment ya..
salam Hangat dari author😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM THE ALPHA
RomanceWarning : 21+ Cerita ini khusus dewasa Yang merasa anak kecil bisa minggir dulu Terdapat banyak adegan dewasa dan sadis. Kalau masih nekat membaca risiko di tanggung sendiri Ini cerita tentang seorang wanita yang tangguh dan berambisi untuk menakluk...