Rapuh bukan berarti harus terlihat lemah, bersikap tegas adalah cara untuk menutupi semua_Rifki Ahmad_
Fara berusaha latihan sendiri, karena Arul sedang tak ingin diganggu. Walau tak yakin, setidaknya demi sang kakak, semua usaha bakal dilakukan. Ada rasa ingin berbagi bersama Elfi, tapi sekarang hubungan mereka tengah berjarak. Apalagi sejak Putih mengirimakan video, saat Irfan tengah menghukum Rafandra kepada Elfi. Rasa kesal pun, menjadi-jadi.
Alis berusaha mendamaikan kedua putri kembarnya, tapi Elfi menolak. Alasan yang menjadi dia menolak, Fara tak punya hati, membiarkan para senior menyiksa Fara. Bahkan saking kesal, Elfi tanpa sadar memberi tahu ibu mereka, jika Fara sudah satu tahun ikut ekskul Wushu. Walau Alis sudah tahu, dari seseorang di telepon.
Hancur sudah, Alis langsung melarang Fara untuk tak ikuti klub wushu. Malah menyarankan untuk ikut klub menulis, kelas yang diketuai Sekar Fujizziani dan memiki mentor bernama Chanty Rohmania. Dimana terdapat sosok yang sangat tak disukai Fara, yaitu Nasha.
Nasha yang juga bercita-cita sebagai penulis lagu ini, sejak dulu tak suka Fara. Selain pintar, populer dan disukai banyak lelaki, ditambah kepintarannya dalam beladiri, jadi daya tarik. Kala Arul mengajukan diri sebagai pasangan duet, bersama dengan sang adik, Nasya bagai terkena serangan jantung.
Kok bisa, Tuhan memberi banyak kelebihan ke dia? Kenapa enggak sisakan, buat aku satu? Begitulah yang ada di pikiran, gadis 16 tahun tersebut. Untunglah, kala mereka latihan bersama, Fara tampak kesulitan melatih cengkok dan pernapasan. Nasya yakin, kalau tak juara 3 pasti Arul-Fara bakal bertemu kekalahan.
Fara menghempaskan badan, pada bangku taman. Sulit ternyata, bila latihan tanpa pasangan duet. Ditambah ia mesti menyiapkan diri, untuk keluar dari grup wushu yang ia tekuni. Klub wushu, sudah jadi rumah kedua bagi Fara.
Ingin rasa hati memejamkan mata, tapi jenyataan sudut hati rerus gelisah. Teringat perkataan Rafa, jika detektif yang ia sewa telah menemukan data sang wanita penolong. Mungkinkah, ia harus kembali tak punya teman? Meski Putih tak bisa dikategorikan sebagai teman, tapi setidaknya wanita itu mau bergaul dengan dia.
Alis sudah curiga jika selama ini, Fara berbohong mengikuti les menyanyi. Sempat curiga, ketika mencium aroma keringat tak biasa dari putri bungsunya ini tapi Alis memilih untuk diam. Berharap, Fara akan jujur tentang yang dilakukan selama ini. Sayang, berita dari Putih, salah satu teman akrab Fara membuat ibu 3 anak ini mulai tak percaya lagi.
Frustasi, dilema dan ragu membayangi, apalagi bulan depan ia mesti ikut turnamen wushu tingkat nasional. Diantara para anggota klub, hanya ia yang paling dirasa mampu untuk mewakili sekolah. Padahal disana masih ada Melana, Star dan Max, yang sama-sama seangkatan Fara. Namun Irwan meyakinkan, jika kemenangan tak akan datang bila ketiga orang itu ikut andil. Jahat sekali!
Elfi sedih melihat sang kembaran tampak tak bersemangat, sejak ibu mereka membawa semua peralatan wushu di kamar Fara. Sebagai kembaran, ia tahu itu adalah dunia fara yang menyenagkan. Andai saja, Rafa tak pernah merasakan cinta, Elfi akan menyimpan baik-baik rahasia Fara. Egois, anggaplah seperti itu, tapi cinta sudah selayaknya diperjuangkan.
"Andai saja, aku tak menolong Rafa waktu itu. Semua kerumitan ini, enggak bakal terjadi," keluh Fara.
"Kamu enggak salah, De. Tolong-menolong itu perbuatan baik, kalau kamu tak selamatkan Rafa, mungkin Tante Tussi bakal bersedih selamanya," hibur Elfi membuat wanita di depan mata, terkejut.
"Kak Py, aku enggak ada niatan untk berkhianat. Janjiku untuk mendekatkanmu dengan Rafa, itu benar. Adapun perkataan Putri di telepon kemarin, karena dulu kala sekolah dasar mereka pernah ada hubungan tapi berpisah tak baik-baik. Jadi dia mau aku untuk membujuk Rafa, agar mau memaafkan. Masalah siapa yang disukai Rafa pada akhgirnya, kita pasrahkan saja," urai Fara.
"Aku percaya kamu, kok. Putih pasti melebih-lebihkan itu, tapi soal wushu , Kakak tak bisa membantu. Andai ada solusi terbaik...," Elfi berusaha menghibur Fara.
"Tak apa, Kak. Mungkin ini akhir dari karir atlitku, meminta bantuan Bang Arul kayaknya tak bisa," Fara kembali menelungkupkan wajah.
"Coba bilang ke Rafa, kan dia juga les wushu. Mungkin, Mimo bisa lebih lunak, membolehkan kamu latihan lagi," meski tak rela, Elfi mencoba menjadi kakak yang baik.
"Rafa juga ikut itu, karena Tante Tussi tahunya ada aku disana. Kalau aku krluar, ya wassalam," kata Fara.
"Ya Allah, penting banget kalau begitu, olahraga ini untukmu. Coba Kakak bujuk Mimo, tapi ada satu hal yang hendak kupinta," Fara sudah menduga Elfi pasti membawa maksud, dibalik niat baik menolong ini.
Entah kenapa, sejak beberapa bulan ini, Fara merasa tak lagi mengenali sang kembaran. Elfirana telah berubah menjadi sosok lain, tak lagi kalem dan bijaksana. Benarkah, cinta sedemikian ganas hingga mengubah watak seseorang? Apakah itu memang rasa dari hati atau obsesi saja? Seperti Irfan, Guntara dan Rafa yang selalu mencoba berebut perhatiannya.
Setelah Fara mengiyakan, Elfi pun meminta agar bila nilai mereka seri di grand final nanti maka Fara harus mengalah. Membiarkan Elfi dan Rafa menang, agar impian menjadi penyanyi terkenal terbuka lebar.
Srorang kakak bersikap egois, sangat tak dibenarkan tapi Elfi berpendapat selama tak melukai satu sama lain seperti Keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Maka itu boleh-boleh saja, asal Mimo bisa bangga para putranya masuk ke 2 besar.
Arul masih saja asyik, dengan buku dan pena kala Nasya datang. Wanita yang menjadi teman duet Putih ini, merasa curiga dengan pernyataan Arul yang tak mau melanjutkan kompetisi. Tentu saja, info itu didapat dari Putih, pembuat onar di keluarga Wiratama tadi malam.
Konon, Putih menelepon berpura-pura menanyakan keberadaan Fara yang tak latihan sore tadi. Sungguh apes, Alis datang dan menjawab panggilan itu. Awal mula, hati ibu tiga anak ini senang, karena Fara dapat memiliki teman di tahun kedua sekolah. Sesaat kemudian, wajah itu memerah padam, kala Putih mengatakan jika alasan Fara pulang sore bukan hanya les menyanyi saja tapi les wushu.
Satu kegiatan les, yang dilarang Alis karena takut Fara ikut tawuran dan terlibat perkelahian. Sifat salah satu putri kembarnya ini, bertolak belakang dengan Elfi. Dulu kala masih smp, Fara sempat ikut les tinju demi bisa melawan Gilbert dan Gabriella. Meskipun waktu telah berlalu, mereka masih saja meributkan harta warisan peninggalan Winky.
Bahkan Gladys-Glee-, sampai sekarang menganggap ia dan Elfi musuh bebuyutan. Padahal dia sudah jadi artis terkenal dan punya 3 album. Terus untuk apa iri pada mereka, yang baru menetas? Sialnya, sepupu dari pihak ayah itu jadi juri di KDR.
Merasa keberadaan Nasha akan mrnimbulkan musibah, Arul memilih kabur dan berlalu. Sayang, perkataan Nasha membuat hati terusik.
"Rul, kok bisa sih, Fara berbohong begitu? Apa jangan-jangan, dia juga sebenarnya tak mau jadi teman duetmu? Ih, kalau punya adik begitu, aku pasti sudah ganti pasangan," pancing Nasha.
"Ya sudah, kamu saja yang ganti pasangan. Sebelum kasih saran ke orang lain, coba dulu sendiri nanti kalau sukses, aku ikuti," sahut Arul seraya membenarkan kacamata dan pergi.
"Ih, setelah glow up, si Arul makin menyebalkan. Sok cakep amat!" Nasha mendumel sendirian.
Di lain tempat, Ahmad memarahi Rifki yang tak juga melepaskan Mesti. Padahal ia sudah menegaskan pada orangtua Nadira, jika diantara sang anak dan perempuan itu hanya teman berkompetisi saja. Kalau sampai putus, donasi dari keluarga pengusaha keturunan Abu Dhabi itu pasti melayang.
"Rif, Abi enggak mau tahu. Kamu dan Mesti harus selesaikan lomba itu, lalu berpisahlah dengan cara yang baik. Mesti pasti dapat yang lebih bagus darimu," ucap Ahmad.
"Terserah Abi, karena apapun yang aku ingin itu tak berarti. Seharusnya, tak perlu mendiskusikan hal ini lagi, kan?" Rifki lelah dengan semua permintaan Ahmad.
"KAU!!!" Ahmad kesal, membanting kaca matanya hingga pecah.
Bersambung
Ciamis, 07 Mei 2022
Malam hari yang dingin
DSW
Selamat beristirahat dan terima kasih sudah menjelajahi ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Cinta Duo Jalu
Fiksi RemajaKisah heroik dua pemuda pecinta dangdut, Arul dan Rafandra menuju puncak kesuksesan. Niatnya untuk masuk ke belantika musik indonesia cukup sulit, ketika Irfan Rajamandala bersama bandnya mengolok-ngolok jika dangdut itu norak plus kampungan. Kehadi...