Nama

186 24 5
                                    

Kembar Adikara keluar dari mobil mereka lalu berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Gua duluan, disuruh ke ruang guru sama guru penjas" -Halilintar

"Okee" -all

"Eh eko lu pada udah ngerjain belom?" -Fang

"Hah?!" -Taufan+Blaze+Ice+Thorn

"Udah" -Gempa+Solar

"Lah emang ada tugas?"

"Ada anjirr yang halaman 125" -Fang

"Mampus gua belom ngerjain lagi"

"Lar minta ntar gua promoin ig lu dah buru" -Blaze

"Nih" -Solar

"Nice! Mari kita salin kawan kawan~"

Saat sedang berlari ke ruang kelasnya Taufan melihat sekelibat ada orang yang sepertinya ia tak asing dengan wajahnya.

Taufan berhenti dan melihat kearah sebelumnya. 'Aneh kayaknya tadi ada orang dah' batinnya

"Woy! Lo mau nyalin kagak?!" -Blaze

"YA MAU LAH GILA KALI LO" Taufan kemudian menyusul kembali

-

-

-

-

Jam pelajaran dimulai, suasana kelas tenang dan musuhan. Guru mapel ini jika menjelaskan selalu membuat jengkel, alhasil Taufan sering kali melihat kearah luar jendela. Tampak siswi kelas sebelah sedang olahraga.

Mengejutkannya diantara para siswi itu ada satu orang yang ia tau. Spontan Taufan langsung berdiri dan meneriakinya dari jendela tingkat 2. Membuat seisi kelas terkejut.

"WOY LO YANG DIBAWAH POHON!! NAMA LO SIAPA?!!"

Semua mata di kelas tertuju pada Taufan saat ini,

"Psst!" -Blaze

"Apaan sih bentar"

"Woy fan!" -Blaze

"Bentar astogeeee napa sih"

"Taufan Adikara." Seketika Taufan membatu, ah iya masih ada guru mampus gua.

"Berdiri di depan sampe pelajaran saya selesai"

"Siap bu!"

Setelah mapel guru tersebut selesai,

"Lo tadi ngapain anjing?! Malu-maluin" -Halilintar

"Tadi dibawah ada cewe yang kemaren gua ketemu, gua penasaran siapa namanya"

"Ya gak nanya pas pelajaran juga dong tolol" -Fang

"Spontan sat sumpah ga sadar"

"Halah bokong panci" -Halilintar




Sementara itu ditempat lain,

"Tadi yang neriakin lo siapa?"

"Gatau orang sinting kalik"

"Tadi bukanya Taufan ya? Taufan Adikara."

"Lo kenal?"

"Ya siapa sih ya kagak kenal kembar tujuh begitu"

"Gua tau kalo disini ada kembar Adikara cuma gua tau mana orangnya"

"Kata gua lo mending samperin dia, kelasnya IPS 3 noh sebelah"

"Apaan males ga ah mending gua turu"

"Eh kantin yuk?"

"Gass"

-

-

-

-

-

-

Di kantin.

"Roti kejunya ada?"

"Ada ini tinggal satu"

"Saya am--"

"Saya beli buk ini uangnya makasih" Taufan menyerobot roto itu lalu pergi tanpa dosa

"WOY! ROTI GUA!"

Taufan berhenti lalu berbalik badan "Apaan yang bayar gua"

"Gua dulu yang bilang tadi!"

"Lo tinggal bilang lagi apa susahnya"

"Itu tinggal satu bangsat"

"Berarti ini hari sial lo"

"Sialan lo"

"Eh bentar lo yang kemaren bikin gua nyangkut di pohon kan?"

"Hah? Lo yang neriakin gua tadi?"

"Iya, kebetulan nama lo siapa?"

"Kebetulan pala lo, ngapain nanya nanya"

"Namanya orang nanya ya pengen tau. Lo mah dongo gua liat liat"

"Ga sedongo orang yang neriakin dari lantai 2 buat nanya nama orang"

"Fuck lupain itu"

"Naya"

"Hah?"

"Hah hoh hah hoh mulut lo bau sianida, nama gua Naya udah bye jangan temuin gua lagi"

"Oh, gua Taufan"

"Ga peduli" -Naya

"Ti ati ntar naksir lo sama gua yang imut-imut ini"

"Amit-amit iya, gaakan naksir gua sama orang ngeselin kaya lo" -Naya

"Bohong pantat lo miring"

"Ngeselin" -Naya

"Awas ntar kangen, gua ngangenin loh"

"TMI" Naya melengos pergi lelah meladeni Taufan yang semakin menjadi itu

'Tu orang pengen gua bredel lambungnya!'

















To be continued.....

Hey! Pa kabar besti??

Gimana-gimana? Ini adalah awal pertemuan mereka. Penasaran ga gimana Taufan kenalan terus PDKT?

Taufan Spin-off Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang