07. "Itu tanda kasih sayang"

369 71 9
                                    

"Oh ini toko waktu itu, kau membeli pulpen mu disini kan?"

Jaechan menengadah, ia melihat plakat toko alat tulis dan mengangguk "Benar, aku membelinya disini"

"Ayo masuk" Kyoung Yoon tersenyum, ia jalan lebih dulu di ikuti Jaechan.

Saat keduanya masuk, mereka disambut oleh berbagai macam alat tulis, bahkan spidol dan pensil warna juga ada disini. Menjadikan toko tersebut penuh dengan warna cerah.

"Kau lihat-lihat saja dulu, aku ingin menanyakan tentang merek yang sama dengan pulpenmu"

Jaechan mengangguk, dan Kyoung Yoon pergi meninggalkan nya. Ia pun melihat-lihat, banyak pulpen dan pensil membuat matanya dipenuhi warna, ada satu pulpen yang membuatnya tertarik, tampak seperti anak ayam di ujung pulpennya, tangannya pun mengarah untuk mengambil.

"Eh?"

Jaechan terkejut saat melihat sebuah tangan juga ikut ingin mengambil pulpen tersebut, dan saat ia melihat kesamping, ia menemukan seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda, tampak lucu dengan sweater pink miliknya.

"Ah maaf" Gadis itu mundur perlahan.

"Anu, kau bisa mengambilnya"

Gadis itu berkedip, ia menatap Jaechan kemudian pulpen yang ia ingin ambil. "Boleh?"

Jaechan tersenyum dan mengangguk "Iya, sejujurnya aku tidak ingin berniat membelinya, hanya ingin melihat"

Gadis itu tersenyum, ia mengambil pulpen tersebut. "Terimakasih, Namaku Kim Nojin. Namamu siapa?" Gadis itu mengulurkan tangannya

"Oh, Namaku Jaechan, Park Jaechan. Senang berkenalan denganmu Nojin" Jaechan membalas uluran tangan tersebut,

"Sebenarnya aku sering melihatmu, kau tinggal disekitar sini?"

Kepala Jaechan menyamping, ia sedikit bingung dengan Nojin yang sering melihatnya, padahal ia baru pertama kali melihat gadis ini.

"Sungguh? Sekolah ku disekitar sini, aku sering kemari untuk membeli alat tulis. Tapi aku tidak pernah melihatmu"

"Soal itu, memang benar kau tidak pernah melihatku. Aku hanya kadang tak sengaja melihatmu, saat aku datang mampir untuk melihat pacarku yang sedang bekerja disini lalu pergi"

Jaechan manggut-manggut "Begitu rupanya, jadi apa pacarmu hari ini masuk bekerja?"

"Iya, aku datang untuk membawakan sedikit kudapan untuknya, dia akan pulang cepat hari ini jadi menyuruhku menunggu, lalu kurasa tidak ada salahnya membeli satu pulpen dan ternyata malah bertemu denganmu"

"Kebetulan sekali" Jaechan tertawa, dan saat itu ia teringat mengenai hadiah kak Seoham yang masih ia bingungkan.

"Anu, Nojin. Aku boleh bertanya tidak? Hanya mengenai saran, aku sedang bingung"

Nojin mengangguk "Boleh, aku punya banyak waktu, bertanyalah"

"Begini, hadiah apa yang sering kau berikan pada pacarmu?"

"Hadiah?"

Jaechan mengangguk, ia menunggu jawaban dan Nojin tampak berpikir.

"Tidak ada yang spesifik, aku terkadang memberikan ia barang barang couple, terkadang juga barang yang bisa ia gunakan dengan jangka panjang, aku juga sering memberikannya barang yang ia sukai." Nojin menjawab sembari mengingat kembali barang-barang yang ia berikan pada pacarnya.

"Atau mungkin, jika hadiah itu benar untuk pacarmu, kau bisa memberikan dirimu, tunjukkan kasih sayang di hari bahagianya"

"Eh apa tidak!" Jaechan melebarkan matanya, wajahnya tampak merah saat mendengar Nojin yang berbicara dengan santai "Maksudku, kita tidak dalam hubungan terikat seperti kau dengan pacarmu"

Money [Suamchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang