1

40 5 0
                                    

Segerombolan murid berseragam biru putih berbondong-bondong pergi ke satu tempat di SMP NIRMALA yang terletak di ujung paling timur.
Tempat dimana para cewek-cowok senior-junior  berkumpul disana.

Tak terkecuali dia seorang cewek berambut pendek, ber-iris cokelat gelap, bertubuh pendek dan berbadan kecil yang baru saja masuk ke sekolah itu dua hari lalu.

Jenna Vicen Alexandar dengan nama panggilan 'Je'. Cewek kelahiran Bandung itu berjalan menyusuri lorong bersama dengan Vidya seorang cewek yang dikenalnya baru-baru ini.

Vidya menghentikan langkahnya ketika Jenna tiba-tiba berhenti melangkah.

"Kenapa Je?" Tanya Vidya menatap cewek di sebelahnya heran.

"Kita balik aja ya."

Vidya menaikkan kedua alisnya ia agak kaget dengan ucapan Jenna yang mengajaknya untuk putar balik padahal jarak tempatnya berdiri dengan kantin tinggal beberapa meter lagi.

"Lah kenapa?"

"Rame."
Jenna melihat kantin yang penuh dengan para siswa dan siswi. Ia ragu kalau harus masuk kesana, bertemu dengan banyak orang asing adalah mimpi terburuknya.

Vidya menghela napas ia mencoba sabar dan berusaha mengerti bagaimana karakter Jenna teman barunya di bangku SMP kali ini.

"Oke kita balik aja."
Vidya memberi jeda. "Gue punya makanan di tas kita makan bareng."

Mereka Berbalik arah kembali ke kelas menuruti keinginan Jenna yang tidak ingin ke kantin dengan alasan kantinnya rame

Mungkin sebagian besar dari kalian berpikir bahwa Jenna ialah cewek aneh yang tidak suka bertemu orang banyak. 
Namun nyatanya rasa takut dan tak nyaman ketika bertemu orang asing maupun orang yang telah dikenal itu tak bisa dihilangkan.

Bahkan ada seseorang yang saking takutnya bertemu orang lain dia sampai-sampai tidak mau keluar rumah. Lebih memilih untuk menyendiri. Sendirian di kamar dengan pencahayaan yang minim. Memilih sibuk dengan pikirannya sendiri.

.


Vidya mengeluarkan beberapa camilan dari ranselnya lalu menaruhnya keatas meja.
Jenna refleks menjatuhkan dagunya saat melihat sekian banyak camilan yang dikeluarkan Vidya.

Layaknya pertunjukan sulap dimana pesulap mengeluarkan gajah, monyet, keledai, kuda, jerapah serta seisi kebun binantang dari dalam topi ajaibnya..
Kali ini Vidya melakukan hal sama yang dilakukan pesulap itu.
Bedanya, Vidya mengeluarkan camilan bukan binatang dan cewek itu mengeluarkannya dari dalam ransel kecilnya.

Bukan dari topi yang dibawa pesulap.

"...Je!"

Jenna cepat menatap temannya.

"Kenapa? dari tadi dipanggil bukannya noleh malah bengong sendiri." Omel Vidya tak suka dicuekin.

Jenna mengerjapkan matanya beberapa kali. Sesaat ia terdiam. Detik berikutnya barulah ia tersadar.
"Makanan sebanyak ini lo masukin ke ransel lo? emang muat?"

Vidya hanya nyengir.
Yahh.. memang ia terlalu banyak memasukkan camilan yang harusnya jadi cadangan makanan untuk bekal hibernasinya.

"Wah Vid banyak amat makanan lo. Minta dikit."

Vidya menepis kasar tangan seorang cowok yang ingin mengambil camilannya.
Ia menatap cowok itu dengan tatapan garangnya.

"Dih jangan pelit-pelit napa sih? awas  kuburan lo sempit!" Ucap si cowok menatap balik vidya dengan raut wajah tak suka.

"Biarin. Kalo sempit gue gali lagi gue lebarin!"

"Istighfar Vidya."

Jenna hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Vidya dan Nando yang tak bisa akur sejak hari pertama masuk sekolah dua hari lalu.

Biru PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang