Nando memarkir motornya di garasi rumah Jenna agar tidak kehujanan. Maklum motor baru kasian kalo kena hujan.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah itu setelah Jenna membuka pintu depan.
"Gue ambilin handuk sama baju ganti. Lo tunggu disini."
Itu yang diucapkan Jenna sebelum ia berjalan ke lantai atas meninggalkan Nando yang basah kuyup di ruang tamu.
Nando melihat sekelilingnya rumah ini elegan, mewah dan luas. Ia sempat terpesona pada patung kepala kuda yang diletakkan di atas meja.
Sumber: pinterestUntuk apa kepala itu dipajang disana? kalau tiba-tiba nanti malam kepala itu bergerak sendiri dan membuka matanya.. itulah yang dipikirkan Nando.
Ia bergidik ngeri membayangkannya tapi kalau dilihat-lihat patung itu lucu juga.
"Nih." Kata Jenna membawa handuk dan baju untuk cowok didepannya.
Nando hampir mengumpat ketika melihat Jenna tiba-tiba sudah berada di hadapannya. Cewek itu mengulurkan tangannya yang memegang handuk kecil dan setelan baju ganti milik papanya.
Nando mengambil handuk sekaligus baju itu lalu menggelengkan kepalanya. Untung ia tak jadi mengumpat, ini karena dirinya terlalu fokus melihat kepala kuda.
"Gue anterin ke kamar mandi."
Nando mengangguk kemudian mengekori Jenna yang membawanya ke tempat yang tak jauh dari ruang tamu.
Nando kembali dibuat kagum dengan selera keluarga Jenna. Kamar mandinya sangat indah sepertinya ia bisa mandi sepuluh kali sehari kalau kamar mandinya seperti ini.
Sumber: pinterest (karena author terlanjur
nyaman ama pinterest)Ia kesal dengan papanya yang entah mengapa mengecat semua kamar mandinya dengan warna merah muda. Dan itu kadang membuatnya tak mandi seharian karena benci warna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Putih
Teen Fictionbanyak orang bilang bahwa masa-masa paling indah adalah masa putih abu-abu namun, anggapan itu tidak berlaku untuk dia dia yang memiliki seribu kelebihan dan sejuta kekurangan yang tampak bahagia namun nyatanya tengah dipeluk luka baginya masa teri...