sixteen = enam belas

505 35 14
                                    

"tenang aja Jungkook ssi, lagipula untuk apa Jimin keberatan" 

Jungkook menatap kepergian Jimin dengan tatapan sinis. Jimin tidak keberatan? Dengannya yang berstatus calon suaminya sekamar dengan saudarinya sendiri? Jungkook mendecih dalam hati.

Namun dalam sekejap tersadar. Kenapa otak pintarnya jadi aneh seperti ini? Bukannya itu bagus jika Jimin bersikap seperti itu? Memang apa yang ia harapkan? Mungkin sepulang liburan Jungkook akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan otaknya, ia semakin tidak nyaman dengan cara kerja benda di dalam kepalanya ini.

Perang batin dalam otaknya terhenti ketika ia merasakan tarikan kencang di lengannya. Ia melihat Jieun menatapnya dengan tatapan kesal.

"kookie daritadi aku panggilin, kamu kenapa sih?" 

Jungkook menatap Jieun yang merenggut kesal. Benar, harusnya perempuan ini yang ia pikirkan, bukan Jimin yang bahkan tidak pernah ia rencanakan untuk masuk ke otaknya. Jungkook menggelengkan kepalanya, sekedar untuk menyadarkan diri.

"maaf noona, ayok kita ke kamar" Jungkook menarik kopernya juga koper milik Jieun menuju kamar mereka, tanpa menunggu Jieun yang menghentakkan kakinya kesal karena merasa ditinggal.



----------------------------------------------



Jimin berlari menuju lobi hotel. Ia merutuki dirinya yang tertidur terlalu lama sehingga ia terlambat. Mereka berkumpul jam 5 sore dan sekarang sudah jam 5 lewat 10 menit. Jimin memukul kepalanya sendiri, salahnya yang terlalu lama dipantai sampai lupa bahwa tubuhnya perlu istirahat. Berakhir dengan tidur yang terlalu nyenyak.

Ia sudah bisa melihat rombongannya berkumpul di lobi.

"huh huh maaf jimin terlambat" Jimin dengan nafas terengah engah dan tangan yang bertumbu di lutut menatap teman temannya dengan tatapan bersalah.

"gapapa kok minnie, lagian kita cuma mau berenang aja kan" jawab Baekyun dengan senyum lembutnya membuat Jimin tersenyum lega. Memang rencana mereka di sore hari ini adalah berenang, sebelum kembali ke kamar dan bersiap untuk makan malam bersama.

Mereka berjalan santai menuju kolam renang hotel. Para namja dan yeoja berpisah untuk mengganti pakaian ke pakaian renang.

Jimin sedikit iri, tidak, sangat iri dengan bentuk tubuh teman temannya juga eonnie nya yang sangat bagus dan pastinya sangat cocok untuk memakai baju renang cantik. Jimin sangat tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, sehingga sekarang ia hanya memakai baju oversize dan celana legging.

Setelah memastikan mereka semua telah mengganti pakaian, mereka berjalan keluar dimana para namja sudah menunggu di pinggir kolam renang. 

Jimin memisahkan diri setelah keluar dari toilet, ia perlu menyimpan baju yang tadi ia pakai. Sedangkan teman temannya yang lain sudah masuk ke dalam kolam, bermain air dengan pasangan masing masing.

Jimin duduk di kursi disampingnya. Terkadang Jimin merasa sendiri di liburan kali ini, teman temannya sudah memiliki kekasih masing masing. Tidak, ia tidak sedih. Melainkan senang karna teman temannya terlihat begitu bahagia sekarang.

Lihat mereka, Seokjin dan Namjoon yang saling menyipratkan air, Baekhyun dan Chanyeol  yang berpelukan di kolam renang, Taehyung yang selalu menggoda Yoongi, dan Jungkook yang sedang melihat ke arahnya dengan eonnienya yang merenggut kesal.

TUNGGU? APA?????

Jimin kembali memusatkan pandangannya ke arah Jungkook. Ia melihat Jungkook yang berjalan naik keluar kolam dengan pandangan seram. Jungkook berjalan kearahnya. Dan kalian tau apa bagian terburuk namun juga terbaik?

Dijodohin?! [ kookmin - jikook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang