three = tiga

396 39 0
                                    

jimin menatap pantulan wajahnya di cermin. dia mengusap air matanya. jimin menangis lagi. ia tidak tau akan seperti apa calonnya nanti , ia tidak tau akan seperti apa jijiknya  calonnya nanti setelah melihat jimin. jimin jelek , bahakan jimin merasa dia sebenarnya tidak pantas di dunia ini.

"jiminnie cepatlah , mereka sudah datang"

"nde ahjummaa" jimin segera membasuh wajahnya dengan air , dia tidak ingin bertambah buruk. jimin keluar dari toilet dan berlari kecil ke ruang makan.

"ah maaf jimin terlambat ya?"

jimin segera membungkuk dan tersenyum. saat dia menegakkan tubuhnya dia membeku seketika. namja yang dia lihat saat ini , namja yang duduk di kursi yang biasa dia duduki. namja itu namja yang telah membuatnya terpesona di sekolah tadi.

"jimin cepat duduk di kursimu" jimin kemudian tersadar setelah mendengar ucapan eommanya dan langsung duduk. 

selama acara makan berlangsung jimin suka mencuri curi pandang jungkook. tapi ia menyadari jungkook juga sibuk memandang seseorang yaitu eonnie nya. jimin hanya tersenyum sedih , ia tau akan seperti ini.

setelah acara makan selesai , tuan jeon segera membahas tentang perjodohan.  "jadi tuan park , perkenalkan anak kami Jeon Jungkook" jimin melihat jungkook yang sedikit membungkuk dan tersenyum. jantungnya berdegup kencang. senyumnya membuatnya berkali kali lipat lebih tampan. ah dan senangnya jimin , dia mengetahui nama namja ini.

"tampan sekali kamu nak" jimin melirik eommanya dan tersenyum. kali ini dia setuju dengan eommanya ini.

 "jadi tuan park , yang mana anak mu yang akan dijodohkan dengan anak kami?" jimin membeku. ini saat saat yang ditakutkan. jungkook pasti tidak akan mau dengan jimin , rapal jimin dalam hati.

"anak kami yang bernama jimin yang akan dijodohkan" jimin berdiri kemudian membungkuk dan tersenyum.

"di - dia?!"

jimin lagi lagi membeku di posisinya yang masih membungkuk. dia menutup matanya , ia sangat takut dan rasanya ingin menyembunyikan diri di belakang lee ahjumma.

"kenapa nak jungkook?" nyonya park bertanya bingung. "aku pikir yeoja ini yang akan dijodohkan dengan ku" jungkook menunjuk jieun

"ah jieun menolaknya saat ditawarkan , makanya jimin yang akan dijodohkan" jelas tuan park.

"tidak appa"

semua mata melihat jieun. "aku akan menerimanya" jieun tersenyum melihat jungkook

"tapi sayang kau bilang kau tidak mau" nyonya park mengelus tangan putri kesayangannya. "tidak eomma , saat aku melihat jungkook aku mengubah keputusanku" jungkook tersenyum tampan. sedangkan jimin , hanya berdiri di tempatnya. ia hanya tersenyum , dalam hati dia terus bertanya mengapa dia ditempatkan di posisi seperti ini sekarang.

"baiklah , tuan jeon bagaimana keputusanmu? apa kau menginginkan jieun atau jimin sebagai menantumu" tuan park bertanya kepada tuan jeon. tuan jeon tersenyum santai. "soal keputusan seperti itu , aku menyerahkan semuanya kepada istriku tuan park"

"jimin sayang duduklah" nyonya jeon menyuruh jimin untuk duduk kemudian tersenyum. "jimin dan jieun datanglah kerumah kami besok sore jam 3 nde" jieun tersenyum dan hanya mengangguk. "nde nyo-"

"panggil eomma aja sayang" jimin ikut tersenyum saat melihat senyum nyonya jeon. itu senyum seorang ibu. ia jarang melihatnya, apalagi ditujukan kepadanya.

"nde eomma jimin akan datang" jimin tersenyum , menampilkan eye-smile nya yang sangat menggemaskan. "ouhh kenapa kau sangat imuttt" nyonya jeon menggenggam erat tangan suaminya karna sangking gemasnya. jimin merona malu dan segera menunduk.

Dijodohin?! [ kookmin - jikook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang