"kau pulang dengan siapa Park Jimin?"
"dengan siapa saya pulang sepertinya itu bukan urusan anda nyonya Park" jawab Jimin sambil tetap meneruskan langkahnya, ia tak akan mengbuang - buang waktu hanya untuk berbalik dan melihat tatapan kebencian yang diukir di wajah eomma nya itu.
Nyonya Park menatap tajam kepergian Jimin "cih dasar anak tidak berguna" ucap Nyonya Park sedikit berteriak yang tentunya dapat didengar oleh Jimin. Jimin hanya menutup matanya, menahan rasa sakit yang terus menggrogoti hatinya.
Jimin memasuki kamar nya dan langsung membaringkan badannya di kasur. Menerawang ke langit - langit kamarnya, bertanya dalam hati mengapa hidupnya seperti ini ? mengapa dalam 1 hari saja ia tidak bisa tidak merasakan sakit ? mengapa ia selalu kehilangan kebahagiaannya ?
"hyunie, Jimin kangen. hyunie baik baik aja kan ? hyunie bahagia kan ? hum pasti hyunie bahagia, kata Lee ahjumma orang baik pasti bahagia, hyunie pasti bahagia kan ? harus, hyunie harus hiks bahagia biar Jimin hiks disini ngga khawatir okei" perlahan air mata keluar membasahi wajah Jimin yang memerah.
Suara tangis memenuhi kamar. Jimin terus menangis hingga perlahan suaranya hilang, tertidur dengan wajah dihiasi air mata.
----------------------------------------------
tok tok tok
Lee ahjumma terus mengetok pintu kamar Jimin. Biasanya dengan sekali ketokan Jimin akan langsung membuka pintunya, tetapi sekarang tidak membuat Lee ahjumma khawatir. Apalagi dengan fakta bahwa Jimin sama sekali belum keluar dari kamarnya sejak pulang sekolah tadi juga pasti Jimin belum makan.
"Jiminnie, ahjumma membawakan jiminnie makanan, tolong buka pintunya ya ?" Lee ahjumma menatap khawatir pintu didepannya. Ia menghela nafas.
"ahjumma tinggalkan makanannya didepan pintu ya, jangan lupa dimakan ya jiminnie" Lee ahjumma meletakkan makanan yang sudah di siapkannya di depan pintu kamar Jimin, lalu dengan berat hati berlalu pergi.
Setelah beberapa menit, pintu kamar terbuka dengan perlahan. menampilkan wajah sembab yang terlihat menyedihkan. Jimin mengambil makanannya dan segera masuk ke dalam kamarnya. Menatap sendu makanan di depannya.
"Jimin harus makan, kasihan ahjumma sudah cape cape buat makanannya" tangannya perlahan menyendokkan makanan ke dalam mulutnya, air mata kembali menetes. Menyedihkan dalam hatinya.
Dengan semangat Jimin bagun pada jam 6, langsung mandi dan keluar kamar. Hari ini hari minggu dan rencananya hari ini Jimin akan menghabiskan waktunya bersama Lee ahjumma sekalian meminta maaf soal kemarin.
Dengan senyum Jimin berjalan menuruni tangga menuju dapur, di jam segini Lee ahjumma pasti ada di dapur menyiapkan sarapan, dan benar saja, Jimin sudah melihat Lee ahjumma disana.
Jimin berjalan pelan mendekati Lee ahjumma, berusaha keras untuk tidak menimbulkan suara. Dan dengan satu kedipan mata Jimin menyerang Lee ahjumma dengan pelukan erat, membuat manusia yang dipeluknya sedikit kaget tetapi langsung tersenyum hangat.
"Jiminnie sudah keluar kamar ternyata" ucap lee ahjumma sambil melanjutkan pekerjaan nya yang sedikit tertunda tadi. "hum maafin Jiminnie ya ahjumma, kemarin Jiminnie jahat sama ahjumma" Jawab Jimin dengan bibir yang mengerucut dan mengeluarkan jurus puppy eyes andalannya.
"gapapa kok, ahjumma ngerti, tapi lain kali Jimin walaupun sedih harus tetap makan ya, ahjumma khawatir Jimin sakit" Lee ahjumma mengelus kepala Jimin penuh sayang, ia sangat menyayangi nona muda nya yang menggemaskan ini, dalam hati menyayangkan nasib nona muda nya yang sangat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin?! [ kookmin - jikook ]
Fanfic" aku? dijodohin?!" - pjm " ayolah eomma , kakak nya lebih cantik dari dia " - jjk Main Cast : Park Jimin [ GS ] Jeon Jungkook !! cerita hasil khayalan sendiri , mohon maaf kalau ada kesamaan cerita. mungkin kita jodoh !!