Seri cerita 4

341 52 1
                                    

·
·
·
·
·
·

3 tahun berlalu.
Dokja tumbuh menjadi anak yang diam-diam paling waspada daripada anak seusianya.

Setelah tugas sebelumnya berhasil Dokja selesaikan, Dokja mendapat hadiah, dan ternyata hadiah tersebut melebihi apa yang Dokja tebak.

Telepati.
Penenang.
Penentu anak.

Dokja mengangkat sebelah alisnya begitu skill yang barusan dia baca tercium mencurigakan.

Spekulasi gila langsung muncul ke permukaan.
Tidak, aku tidak boleh berasumsi ataupun berspekulasi sebelum membaca uraian secara detail.

Dokja melirik gelas berisi susu segar yang baru dia minum sedikit dengan saksama.

Kenapa disini tidak ada produk olahan dari susu?
Aku ingin mencicipi berbagai macam produk olahan dari susu sama seperti pada saat di tugas sebelumnya.
Di dunia itu, produk olahan susu sangat banyak, dan sayangnya aku belum sempat merasakan sebagian lagi.

Dokja merengut, teringat dirinya tak punya skill produksi/memasak.

Meskipun begitu, tangan kanannya tetap mengangkat gelas berisi susu tersebut untuk dirinya minum
dengan meresapi secara pelan selagi matanya fokus membaca uraian dari skill yang tak terkunci setelah dirinya mencapai usia 3 tahun.

Skill Penentu Anak
Kapanpun dan dimanapun skill ini diaktifkan, Anda dapat memilih seperti apa anak yang Anda inginkan.
Apakah laki-laki ataukah perempuan.
Kembar atau tidak.
Perpaduan yang pas,
misal rambutnya seperti ibunya dan mata serta kulitnya seperti ayahnya.
Skill ini juga dapat membuat hamil, siapapun yang bersebadan dengan Anda.

"Pfhkfhth!!!!"
Saking terkejutnya,
Dokja menyemburkan susu yang baru dua tenggak dia minum.

Mujurnya di dunia ini tidak sama dengan dunia yang sebelumnya.
Manusia disini bertiannya tidak di dalam perut.
Jadi, baik yang di bawah 12 tahun maupun yang sudah sangat tua,
itu sudah bukanlah hambatan bagi siapa saja yang ingin bertian.
Walaupun begitu,
tetap saja beberapa kondisi harus terpenuhi agar seseorang dapat bertian.
Tetapi bagi seseorang yang tidak memiliki darah keturunan pertama kerajaan,
tentu tidak mungkin bisa seenaknya menghadirkan seorang anak.
Hanya darah keturunan pertama kerajaan yang bisa mewujudkan hal itu.
Berhubung aku punya skill penentu anak, aku juga bisa melakukannya.

Sebuah usapan lembut melalui tekstur tisu terasa di sekitar bibir dan dagunya, sehingga Dokja mengedip cepat sebelum menoleh ke sang pelaku.

"Dokja, bagaimana kalau kakakmu pergi jauh darimu?
Aku khawatir tidak ada yang memperhatikanmu seperti kakakmu yang sangat perhatian ini."

Dokja menghembuskan napas pelan melihat sifat ajaib Heewon yang berkurang sedikit tahun demi tahun.
Atau mungkin tidak.

Justru kebalikannya.
Karena Heewon adalah darah keturunan pertama kerajaan,
risiko menghadirkan anak lebih tinggi di usianya yang belum mencapai usia ideal untuk seorang putri mahkota.
Aku tidak akan tau siapa saja yang akan Heewon temui.

"Ada peri-peri, big sis tidak perlu mengkhawatirkan aku."

Heewon menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku akan merindukanmu!
Bagaimana mungkin aku memberi peluang untuk seseorang yang ingin memonopolimu?!
Itu tidak bisa ditoleransi!"

Dokja menyipitkan sebelah matanya sebagai reaksi tak terduga dari apa yang diekspektasikan.

♦30 April 2022♦
♦(30-04-2022)♦

i don't wanna be a villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang