Sesi cerita 5

288 43 1
                                    

Dokja menyipitkan sebelah matanya sebagai reaksi tak terduga dari apa yang diekspektasikan.

·
·
·
·
·
·

"Kita bisa menggunakan bola sihir komunikasi. Dan apa maksud big sis seseorang akan memonopoliku?"
Tangannya kembali mengangkat gelas berisi susu yang tinggal setengah untuk dirinya habiskan sebelum benar-benar dingin sepenuhnya.

"Aku akan berusaha untuk tidak pergi jauh! Apapun yang terjadi, aku harus melindungimu!"
Ujar Heewon dengan api semangat yang berkobar di matanya.

Kau anak yang lucu.
Semoga saja di dunia ini kau tidak berakhir sebagai istrinya Lee Hyunsung.
Dokja menyunggingkan senyum tipis.

"Adikku satu-satunya!
Aku tidak rela jika kita dipisahkan!
U~U"
Heewon menarik lembut kepala Dokja ke bawah dagunya dan kemudian dia peluk erat dengan mata berair.
Dari anak tuan Sung Jin Woo aku memiliki firasat buruk.
Si Joonghyuk itu!
Dia sering sekali memandang Dokja beberapa saat sebelum pergi entah kemana!
Orang itu harus diwaspadai!
Alis Heewon berkerut memikirkan masa depan Dokja yang rawan menjauh dari dirinya yang tidak mungkin bisa selalu berada di sisi Dokja.

"Big sis, bukan hanya big sis,
aku juga akan melindungimu.
Sebagai satu-satunya kakak kandungku, aku tidak mau big sis menanggung sendirian.
Biarkan aku membantu big sis."

Heewon menutupi matanya sendiri dengan lengan tangan kiri bagian atas.

Heewon di dunia sebelumnya tidak akan mudah meneteskan air mata.
Mengapa Heewon yang disini begitu mudah meneteskan air mata?

"Ekhem! Makin lengket kalian berdua ya. Bikin iri saja."

Mendengar suara bernada main-main dari Sooyoung itu otomatis membuat mereka berdua bersikap sedikit kurang menyenangkan.

"Yak! Apa-apaan sikap kalian itu?
Bahkan Dokja juga sama seperti Heewon?!
Hei!
Kau tidak boleh mengajarkan hal yang tidak bagus pada Dokja!"
Sooyoung menatap tajam Heewon yang pura-pura tidak peduli.

Tak lama kemudian,
suara dari beberapa langkah kaki mendekat sesudah Heewon memberikan senyum simpul kepada Sooyoung.

"Selamat siang semuanya."
Ucapan salam yang santun memberhentikan perselisihan yang hampir terjadi di antara Heewon dan Sooyoung.

Dokja memandang sebentar ke dua orang yang baru saja datang,
dan kemudian kembali menatap ke arah depan,
berusaha bertindak sebagai pemeran karakter sesuai misinya yang tabiatnya itu juga biasanya dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.

"Selamat siang."
Ucap Heewon dan Sooyoung berbarengan tanpa direncanakan.

"Selamat siang."
Ujar Dokja setelah selang sedetik,
dengan volume pelan tanpa menggunakan intonasi, seperti biasa,
dan juga tanpa melirik sedikitpun.

"Tidak terasa Dokja sudah sebesar ini.
Bagaimana kalau kalian berdua bermain di taman?
Ada sesuatu yang menanti kalian loh."
Sangah tersenyum lembut bertepatan dengan arah mata Dokja yang tertuju ke dirinya.

" ....... "
Dokja diam. Tak ada reaksi kepo ataupun penasaran seperti anak seusianya.

Melihat Dokja seperti itu,
Sangah melirik Joonghyuk di sampingnya yang sedari tadi tak bersuara.

"Mereka ingin membicarakan sesuatu.
Sebaiknya kau dan aku bermain ke taman."
Dengan tenang dan tanpa keraguan,
Joonghyuk mengajak Dokja.

♦11 Mei 2022♦
♦(11-05-2022)♦

i don't wanna be a villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang