Hari ini aku tak datang.
Ada perayaan sunyi dari masa lampau
Berkejaran masuk di balik dinding yang berlubang.
Semua berwarna abu, apa karena jemu tertinggal di belakang?Aku tidak bisa mendengar suaramu,
Ada banyak suara yang entah milik siapa berdesakan minta perhatian.
Kadang akan lebih baik jika aku di tengah keramaian. Sendiri ternyata lebih berisik, lebih riuh dari gemuruh.Aku ingin datang tapi aku tidak ingin.
Dua keinginan yang saling tolak menolak.
Membayangi apa saja yang menolak terlihat bermakna.Aku ingin mendengarmu, tapi aku tidak ingin.
Seusai kabar langit, dadaku akan terasa sakit.
Kau selalu memecah sunyi di kepalaku. Tapi semu. Sunyi sudah jadi kota aman dalam ingatan.Aku ingin menghindari pertanyaan, "Bagaimana langitmu hari ini?" Langit yang aku punya tidak suka pertanyaan. Meski aku juga tahu, di dadanya banyak hal yang masih berkeinginan kuat untuk meledak.
Aku suka malam jadi dirinya sendiri.
Aku suka ia menyukai gelapnya yang sembunyikan banyak ciuman, menghidupkan rencana orang-orang yang menolak bantal, dan memadamkan risau tentang masa yang akan.Hari ini aku tidak datang.
Aku hanya ingin ikut pesta perayaan sepi ini.