Tentang Papi

340 31 0
                                    



Kali ini, ayo kita lihat dari sisi papi seperti apa...


















Yuta ga pernah sadar kalau keputusannya untuk diam bisa berujung segini buruknya. Kalau dia tau semua bakal sekacau ini, Yuta ga akan diam. Dia bakal jelasin semua sama Taeyong Sejelas-jelasnya. Dan kalau Taeyong tetep ga percaya, dia cuma perlu kasih bukti yang jelas juga kan?

Yuta harusnya memang jelasin semuanya sama Taeyong. Segala kekacauan yang sekarang terjadi ga bakal ada kalau Yuta ga diem aja, kan?

Sejak kemunculannya, Jaemin dan Mark adalah anugrah buat Yuta. Mereka adalah penghibur kala Yuta ga terima dengan takdirnya sendiri sebagai laki-laki spesial. Mana bisa Yuta terima kalau dirinya ternyata punya rahim. Bisa hamil dan melahirkan. Mau ditaruh dimana mukanya kalau orang-orang tau?

Yuta ga pernah terima takdirnya. Kenapa Yuta harus punya rahim? Dia bisa pergi main sama siapapun. Jatuh cinta sama siapapun. Tapi kenapa harus ada kecacatan dalam dirinya. Ya. Rahim di perut Yuta itu selalu dia anggap kecacatan. Yuta ga pernah mau punya rahim. Itu cuma buat dirinya lemah. Dia bahkan udah ngumpulin uang untuk operasi pengangkatan rahimnya. Yuta ga mau punya rahim.

Lalu Yuta ketemu Taeyong. Dia baru kerja magang di firma tempat Taeyong kerja. Dan Yuta langsung suka sama Taeyong. Segala cara Yuta lakuin untuk bisa dekat sama Taeyong. Dia ga pernah mengharap lebih. Yuta suka sama Taeyong dalam diam.

Keberuntungan berpihak ke Yuta karena ternyata Taeyong punya ketertarikan yang sama. Dan mereka bahkan punya niat yang sama untuk masa depan. Yuta seneng betul waktu Taeyong terima lamarannya. Waktu itu, Taeyong belum tau kalau Yuta spesial.

Yuta baru bilang ke Taeyong ketika malam pertama mereka. Ketika Taeyong udah siap ngebuka kakinya buat Yuta, Yuta malah ngasih tau hal mengejutkan itu. Taeyong pun terperanjat bangun. Kaget. Tapi dia ga ngasih respon berarti. Cuma senyum dan ngelus pipi Yuta.

"Mau gantian?"

Waktu itu Yuta ga mau. Tapi lama-lama dia mulai ragu. Apalagi waktu Taeyong keliatan nyaman sama anak Ten yang aktif. Yuta mulai mikirin masa depan pernikahan mereka. Keluarga mereka pasti akan menyenangkan kalau ada anak kecil.

"Ayo punya anak."

Waktu itu Taeyong natap Yuta. Barangkali kaget.

"Uang kita belum cukup kalau mau sewa ibu pengganti."

Yuta nautin alis. Dia jelas punya rahim kenapa harus cari ibu pengganti?

"Saya bisa jadi inang buat anak kita, Mas. Kenapa harus cari ibu pengganti?"

Ucapan itu buat Taeyong melotot. Kaget bukan main. Dia ngedip berkali-kali dan Yuta ngerasa kalau itu lucu banget.

"Emang kamu mau?"

Yuta ngangguk. Taeyong merubah segalanya. Taeyong buat Yuta lebih mampu terima takdirnya. Dirinya yang asli. Dan Yuta ngerasa bersyukur banget dia ketemu Taeyong sebelum operasi pengangkatan rahimnya dia lakuin.

Setelah itu, program kehamilan mulai dilakuin. Yuta harus minum vitamin penambah hormon dan bikin hormonnya ga stabil. Agak kesulitan karena ternyata selama ini Yuta minum obat penahan hormon. Dia ga pernah bisa nerima rahimnya. Jadi tentu benci sama segala efek samping dari rahim di perutnya. Dan sengaja minum obat penekan hormon supaya rahimnya ga berkembang dengan semestinya.

Siapa sangka Taeyong yang semula Yuta kira ga bisa jadi dominan malah tumbuh dengan sangat tegas. Sifat dominannya keluar pelan-pelan dan buat Yuta gemeteran setiap kali lihat itu. Taeyongnya yang manis berubah dalam sekejap. Dan Yuta malah lebih suka.

PAPA, NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang