Baba Mau Maaf

374 43 1
                                    




























Mark beneran pergi. Entah kapan dia bakal balik lagi. Yuta tau kalau Mark cuma pengen lari dari semua masalah yang sekarang dia hadapi. Yuta paham gimana rasanya.

Yuta bersyukur Mark masih peduli untuk ga sakiti dirinya sendiri. Dia menghukum dirinya dengan pergi sejauh mungkin dari Jaemin. Itu udah jadi hukuman telak untuknya. Udah cukup. Yuta ga akan sanggup kalau Mark ikut sakiti diri sendiri kaya apa yang Yuta lakuin selama lebih dari dua puluh tahun ini. Biar Yuta aja yang bodoh sampe ngorbanin Mark dan Jaemin juga. Jangan Mark lakuin apa yang pernah Yuta lakuin juga.

Waktu Yuta masuk lagi ke ruang rawat Jaemin, di sana ada orang. Tinggi. Yuta belum pernah lihat sebelumnya. Tapi Yuta yakin orang ini adalah Huang Muda yang selalu Taeyong omongin dalam telepon.

"Tuan Na." Dia ngangguk sopan waktu nyadar Yuta masuk ke ruangan. Nyapa dengan sangat elegan. Sopan seperti seharusnya. "Maaf saya masuk lancang."

Dan bicaranya berantakan. Tapi dia bicara bahasa Yuta. Jadi Yuta ga terlalu protes. Dia masih mau bicara dalam bahasa yang Yuta pahami itu udah cukup bagus.

"Saya belum sempat ketemu secara langsung sama kamu dari kemarin. Saya harus berterima kasih karena kamu sudah jaga anak saya. Saya ga tau bakal kaya gimana kalau kamu ga jaga dia."

Lucas ga jawab. Dia cuma natapin Jaemin yang masih tidur. "Saya jaga adik."

Yuta ngedelik. Ngelempar tatapan tajam. "Nana bukan adik kamu."

Lucas ngehela nafas. Paham seberapa benci Yuta dengan kata itu. Seolah Jaemin benar-benar terhubung ke dia. "Anak baba atau bukan, Jaemin adik saya. Anggap saya adik."

Yuta nautin alis. Tapi ga ngomong apapun. "Saya akan bawa Nana pulang. Semua yang kamu habiskan untuk Nana akan segera diganti."

Lucas langsung nengok. Keliatan ga suka sama apa yang baru aja Yuta bilang.

"Kenapa semua diganti-diganti terus? Jung bilang mau ganti. Anda bilang mau ganti. Lee juga bilang mau ganti. Kenapa semua mau ganti?" Dia keliatan ga setuju. "Saya jaga Jaemin. Kakak jaga adik. Ga perlu ganti-ganti."

Yuta ngeliatin aja. Ga ambil pusing sama bahasa berantakannya Lucas. "Kita ganti supaya ga perlu hutang Budi sama kamu. Supaya kita ga perlu terlibat lagi."

Lucas ngehela nafas. Inget lagi ke momen dimana Jaemin lebih pilih lari keluar dari rumah karena mau pulang ke papanya. Sampe lupa sama keadaannya yang lagi hamil besar. Juga ga peduli sama segala penjelasan yang bakal keluar dari mulut Lucas. Seolah semua yang udah Lucas lakuin sebelumnya ga berarti apapun. Dan semua itu terjadi setelah Jaemin tau kalau Hwang Min-Hyun adalah babanya.

Jaemin pun mungkin udah ga mau terlibat apapun lagi sama baba.

"Masalah kalian ga hubungan sama saya dan Jaemin. Kalian selesaikan urusan. Saya akan jaga Jaemin jadi adik. Saya pantas jadi kakak."

Yuta jadi nengok. Agak setuju sama ucapan Lucas. Masalah Yuta, Taeyong dan Min-Hyun memang ga ada hubungannya sama anak-anak. Itu urusan mereka. Ga ada sangkut pautnya sama Lucas dan Jaemin. Juga adalah hak mereka untuk berteman dan tetap dekat satu sama lain.

Tapi Yuta tetap ga suka sama cara Lucas nyebut Jaemin sebagai adiknya. Jaemin adalah anak yang Yuta lahirkan dengan susah payah. Dia besarkan dengan perjuangan yang ga mudah. Jaemin ga diakui ayah kandungnya sendiri selama lebih dari dua puluh tahun. Lalu tiba-tiba datang seorang ga dikenal akui diri sebagai keluarga Jaemin.

Siapa yang ga skeptis?!!

Ini orang mau manfaatin Jaemin sampe mana lagi?

"Saya ga buruk!" Seolah bisa baca pikiran Yuta, Lucas langsung protes. "Saya Baik. Saya bantu Jaemin. Kakak jahat saya bantu jauhin!"

PAPA, NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang