Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo, semuanya. ☺️
Sebelumnya perkenalkan, aku Zainnanda. Aku adalah penulis novel The Last Piece of Puzzle, terbitan PanasDalamPublishing (Mizan) tahun 2019 dan sebagai editor untuk beberapa novel juga. Berkediaman di Yogyakarta untuk saat ini.
By the way, terimakasih banyak kepada Kak Alya yang sudah mengundang. Juga kepada kak Rendi, kak Riska dan kak Nadia. Salam kenal ya, semua anggota grup Orange Class Indonesia! Asik, ketemu para calon penulis besar masa depan nih.
Oh iya, seperti yang kita telah sepakati bersama ... Kelas malam hari ini adalah tentang "Cara menghidupkan cerita yang mudah diingat oleh pembaca."
Mungkin dalam kelasnya nanti, selain lewat tulisan text aku juga akan pake media Voice Note ya.
Is it okay?
Mohon bimbingannya juga ya teman-teman, soalnya selama ini Talkshow atau Seminar nya Offline atau pake Zoom. Jadi, ini pertama kali mengisi kelas lewat grup whatsapp. Sekali lagi, mohon bantuannya dan mohon maaf jika dalam pelaksanaannya kurang maksimal.
"Cara Menghidupkan Cerita yang Mudah Diingat oleh Pembaca."
Dari judul materi kita malam ini, mari kita garis bawahi *Mudah Diingat*
Mudah diingat itu relatif, tapi untuk menciptakan relativitas yang dominan, butuh fundamental yang kuat.
Aku bakal jelasin dengan bahasa yang lebih sederhana aja, ya.
Mulai dari sebuah pertanyaan 'Mana yang lebih membuat kita susah move on dari mantan kekasih? Cara bertemunya? Momen ketika bersama? atau Cara berpisah?'
Kita gak bisa menepiskan fakta bahwa setiap manusia punya alasannya sendiri untuk 'susah move on'. Sama halnya dengan sebuah Cerita. Setiap cerita punya faktornya masing-masing untuk membuatnya diingat ... membuat pembacanya susah move on.
Selama ini cara menghidupkan cerita yang mudah diingat oleh pembaca, versi aku dibagi ke tiga hal:
01. Premis yang menarik Premis atau dasar pemikiran, atau asumsi. Biasa kita temukan dalam bentuk sebuah logline satu kalimat.
Biasanya itu adalah kalimat yang membuat pembaca tertarik untuk memilih buku tersebut di antara ribuan buku lainnya di toko buku yang sama.
Bahkan dari menentukan Premis yang indah saja sebelum masuk cerita, itu sesungguhnya sudah mampu menghidupkan imajinasi cerita dan lantas mudah diingat.
02. Karakter yang menciptakan simpati kuat Karakter adalah inti dari cerita. Sehingga, apabila kita ingin menciptakan cerita yang mudah diingat harus selaras dengan menciptakan karakter yang mudah diingat juga.
Dengan cara apa?
'Menciptakan rasa simpati pembaca.' Perlu diingat, untuk menciptakan karakter ... NAMA BUKANLAH HAL YANG PALING PENTING.
