19 🔞

3K 189 49
                                    

Waktu berlalu begitu cepat. Sinar matahari berganti dengan indahnya sinar bulan yang menerangi kota Bali. Satu gadis cantik yang memiliki postur tubuh tinggi sedang menikmati coklat panas di salah satu cafe yang berada tidak jauh dari villa yang ia tinggali.

Ia memilih meminum coklat panas karena udara disana bisa di bilang cukup dingin. Setidaknya dapat menghangatkan tubuh nya ketika berada di luar.

"Kangen banget sama kamu, Jen." ucap gadis itu yang tak lain adalah Amelia. "Kamu kangen aku juga gak?" lalu tertawa tanpa humor.

"Pasti disana lagi seneng-seneng bareng Dita, ya?" ia memejamkan mata sambil menarik napas dalam-dalam, dan membuang nya perlahan, berusaha untuk melupakan kejadian yang terjadi di Jakarta beberapa hari lalu.

Amelia tersenyum kecut.

Angin pantai terus menerus menerpa wajah cantik Amelia, tak heran mengapa, karna cafe yang ia duduki bukan seperti ruangan tertutup melainkan tempat tanpa dinding, dan hanya menyediakan bangku dan kursi berwarna senada.

Ia menggunakan hoodie tebal berwarna biru malam, dengan gambar beruang yang tercetak di bagian depan. Serta celana jeans hitam dan sandal pantai berwarna hitam juga.

Disisi lain, ada seseorang yang memantau Amelia sedari tadi. Ia memakai pakaian sangat tertutup agar tidak ada orang yang mengetahui identitas nya.

Dengan kamera hp yang mengarah ke Amelia, orang itu terus saja merekam semua yang di lakukan gadis cantik ini. Entah apa tujuan nya? hanya dia yang tahu.

Amelia mengambil earphone miliknya yang berada di saku celana, memakai di telinga kemudian menyalakan lagu Tulus -hati hati di jalan sambil memandang laut.

20 menit berlalu, orang yang sedari tadi memantau Amelia, sudah tidak ada di cafe itu. Hilang begitu saja, tidak ada yang tau kemana pergi nya.

Jika kalian pikir tempat itu sepi pengunjung, kalian salah. Justru disini sangat ramai orang, ntah turis maupun warga Indonesia, mereka semua bergabung dalam satu tempat. Menikmati makanan dan minuman yang tersedia.

Seiring berjalannya waktu, Amelia sudah merasa bosan, dan coklat panas yang ia miliki sudah habis tanpa sisa juga. Ia ingin istirahat sekarang.

Mengambil selembar uang merah dan meletakkan nya di bawah cangkir begitu saja. Lalu pergi berjalan keluar cafe menuju villa yang ia tempati.

Sekarang, Amelia sudah berada di depan cermin kamar, memandang diri nya lewat pantulan kaca. Dan berkata..

"Aku jelek, ya, Jen?" sambil memperbaiki rambut nya yang sedikit berantakan. "Aku gak secantik Dita, ya, Jen?" ia berputar lambat. "Haha, pantes aja kamu lebih milih dia dari pada aku."

Rasa sakit di hati nya kembali datang. Rasa nya begitu sakit jika membahas tentang ini, pada dia yang mulai bermonolog sendiri.

Tingdong..

Suara bel berbunyi membuat Amelia tersentak dan menoleh. Ia berpikir sejenak siapa yang mengunjungi nya jam segini?

Terlebih lagi ia sedang berada di Bali, tidak ada orang dekat yang Amelia kenali disini. Amelia berjalan lambat lalu membuka kenop pintu kamar dan berjalan ke pintu utama.

Ia mengernyit ketika berhasil membuka pintu luar. Tidak menemukan siapapun.

"Siapa?" Amelia bertanya sembari menoleh ke kanan dan ke kiri. "Jangan usil deh." ucap nya lagi.

Merasa tidak ada jawaban ia kembali menutup pintu tersebut, sambil menggelengkan kepala heran.

"Ada-ada aja kelakuan manusia jam segini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang