9. Pertemuan keluarga

6 0 0
                                    

Kembali lagi dengan saya Maynurike hasanah.

Terimakasih buat yang setia nunggu.

***

Saat ini Ana sudah berada dikelas. Ia duduk di bangkunya. Seperti tidak semangat hidup, ia mematap kosong kearah papan tulis.

"Itu Ana kenapa sih dari tadi ngalamun mulu." Ucap ika si bendahara kelas.

"Kesurypan reog kali.'' Sahut Raki, si ketua kelas yang suka bergosip.

"Putys cinta mungkin. biasanya sama kak Varo sekarang sendirian." Ucap Intan si cabe cabean kelas .

"HALLO EVRYWAN KEMBARANNYA ROSE BLACKPINK COMEBACK!!!" Teriak Fira yang baru masuk dan di ikuti May dan Mei di belakangnya.

''BRISIK!!'' Teriak kompak penghuni kelas kecualai Ana.

''KALIAN BISA DIEM ENGGA SIH!!!'' Teruak Ana lalu keluar dari kelas. Mei, May,dan Fira yang hawatirpun ikut menyusul Ana.

Ternyata Ana ada di taman belakang. Mereka mencari Ana dari perpustakaan, kantin, gudang, dan terahir taman belakang.

Ana menangis di bangku taman. Ia mencoba mengikhaskan dan melupakan Varo tapi nyatanya dia ngga bisa.

"Ana ayo kita ke kelas, bentar lagi bel masuk." Ucap Fira, namu mendapatkan gelengan dari Ana.

"Ana mau bolos aja, kalo kalian mau ke kelas ke kelas aja." Ucap Ana lalu pergi.

"Sekalian izinin yah." Ucap Ana sebelum pergi.

"Lo mau kemana? Ngga mungkin kan lo pulang, pasti di tanyain bunda." Ucap May, dan langsung menghentikan lang kah Ana.

Ana pun perfikir sejenak, lalu balik ke kelasnya. Merekapun masuk ke kelas mereka.

Saat guru menerangkan pun Ana tidak mendengarkan ia tarus melamun. Sahabatnya pun hanya melihatnya tanpa menegur.

Tettt... tettt...

(Bel istirahat)

"Ana, lo mau ke kantin engga?" Tanya Fira.

"Ngga kalian aja." Jawab Ana tanpa menoleh kepada para sahabatnya.

Para sahabatnya pun hanya pasrah. Hingga akhirnya mereka pergi ke kantin tanpa Ana. Sampai di kantin pun mereka tidak seperti biasanay. Yang biasanya Fira selalu adu mulut dengan Ana pun sekarang hanya diam karena tidak ada Ana.

Sedangkan di meja pojok ada dua laki laki ber wajah datar. Dalah satunya bingung kenapa gadisnya tidak ke kantin siapa lagi kalo bukan Varo.

David yang peka kalo sahabatnya sedang bingung pun menceritakan kalo Ana dari pagi sampai sekarang melamun terus.

David pun menceritakan kalau dia mendengar pembicaraan Ana dengan ke- 3 sahabatnya.

Varo yang mendengar cerita dari David pun tersenyum tipis. Bahkan seperti tidak tersenyum. Walaupun begitu David tau bahwa Varo sedang tersenyum. Iapun bingung.

"Ana bakal bahagia kalau menerima perjodohan itu." Ucap Varo dengan senyum misteriusnya.

"Masalahnya, mereka mengira lo sama dia udah putus. Kemungkinan besar bakal banyak cewek yang ngedekati lo, dan banyak cowok yang ngedeketin dia." Ucap David karena tadi dia mendengar siswa/i mempunyai niat mendekati Varo dan Ana.

my soul mate is a psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang