2. abang

14 3 3
                                    

"Oh iya kan jam Ana belum benerin, nanti Ana ketipu lagi." Gumam ana lalu membenarkan jam nya. "Nah kan udah bener jadi Ana ngga ketipu lagi." Lalu Ana pun tertidur.

Skip

"Pagi bunda." sapa Ana pada sang bunda yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi juga putru bunda, mau saralan nasi goreng atau roti?" Tanya bunda. "Nasi goreng aja bunda."

Selesai makan Ana berpamitan pada bunda. Sesampainya di sekolah ana langsung menuju kekelas. Saat di koridor Ana tidak sengaja menubruk seseorang. Ia tidak fokus karena sedang mengupas permen kaki.

"Aduh pantat Ana sakit, yah permen Ana jatuh, ngga papa masih ada banyak, tapi dirumah. Kok di sini tiba tiba ada dinding sih. Eh kok dindingnya punya kaki?" Gumam Ana yang masih bisa di dengar oleh laki laki di depanya. Lalu Ana menengok ke atas,lalu ia berdiri.

"Kak yang kemarin di halte kan ?" Ya laki laki tersebut adalah Varo. Seperti yang dikatakan Mei kemaren bahwa Varo sekolah lagi. Setelah setahun memegang perusahaan sang deddy di LA. Varo tidak menjawab  ia langsung pergi.

"Sombong bangget sih, kata bunda kan ngga boleh sombong ntar ngga punya teman, oh iya bunda kan bilang jangan mbicarain orang di belakang ngga boleh dosa, ah bodo amat Ana kesel sama tu cowok."

Dorr
"Ih Fira kebiasaan kalo dateng ngagetin terus." Marah Ana sambil menatap garang Fira dengan pipi di kembungkan. Bukannya takut Fira mlah mencubit pipi Ana karna gemas.

"Gimana ganteng ngga kak Varo?" Tanya Fira pada Ana.

"Kak Varo." Beo Ana dan di angguki oleh Fira. "Iya yang tadi itu yang lo tabrak."

"Oo ganteng sih ganteng  tapi sombong."

"Hus janga  begitu nanti kalo Kak Varo denger ntar lo di bunuh mau?." Peringat Fira pada Ana. "Emang kak Varo suka mbunuh orang?" Tanya Ana polos.

Kringg... kringg...

"Nah kan udah bel masuk dari tadi Fira ngajak Ana ngobrol dari tadi." Sewot Ana lalu langsung menuju ke kelas dan meninggalkan Fira yang sedang bingung.

"Kok jadi gue yang di salahin." Gumam Fira lalu langsung menyusul Ana.

Skip

Kring...kring...
Bel pertanda istirahat.

"Ih ayo kekantin Ana udah laper!!" Ajak ana kepada Fira,May,Mei. Karna daritadi mereka tidur sedangkan May mainan helpon. Dan akhirnya Ana kekantin sendirian. Sesampainya di kantin Ana memesan bakso dan es teh manis. Setelah memesan makana yang ia mau langsung mencari bangku yang masih muat dan yang masih sisa hanya yang ditempati Varo. Lalu ana pun menghampiri Varo

"Em kak, Ana boleh gabung engga soalnya udah penuh semua?" Tanya Ana. Jujur Ana takut kalo tidak diboleh kan. "Em kalo ngga boleh ngga papa Ana cari meha lain aja." Saat akan pergi ana ditarik untuk duduk di samping Varo. Yap pelakunya adalah Varo. Dan perlakuan tersebut tidak luput dari perhatian siawa/i yang ada di kantin.

"Duduk!!." Perintah Varo saat tau Ana akan beranjak dari duduknya. Sebenarnya Ana tidak nyaman saat menjadi pusat perhatian. Varo yang pekapun langsung menatap mereka dengan tajam.

"PENGIN GUE COLOK MATA KALIAN!!!" Teriak Varo yang menghelegar di seluruh penjuru kantin. Para penghuni kantin kembali pada akfitas masing masing.

Saat Ana akan memasuka sambal yang ke dua sendok mangkuk sambalnya langsung sibanting oleh Varo.

"K...kak" cicit Ana. "Kenapa di banting mangkuknya?" Tanya Ana sambil menundukan kepala karena takut denga tatapan tajam Varo.

"Ngga sehat." Desis Varo. "Makan!" Perintah Varo dengan menyerahkan nasi goreng dan teh hangat dan membuang bakso dan es teh Ana.

"Kak kenapa makanan Ana di buang?, kalo kakak ngga mau ana gabung bilang aja jangan kaya gitu." Ucap ana dengan mata berkaca kaca.

"Ngga sehat makan itu aja, 15 menit lagi masuk." Perintah Varo. Akhirnya Ana memakan nasi goreng yang di berikan Varo.

Setelah selesai makan Ana memberikan uang kepada Varo, dan beranjak dari kantin. Baru satu langkah tangan Ana di cekal oleh Varo.

"Buat apa?" Tanya Varo sambil mengangkat uang yang diberikan Ana.

"Buat bayar makanan kak Varo." Jawab Ana. "Gue ngga butuh uang, gue butuhnya lo, gue mau lo jadi milik gue." Jawab Varo.

"Tapi Ana bukan barang yang bisa dimiliki. Lagian kan Ana baru kenal kak Varo. Ana ngga mau." Tolak Ana karena memang Ana baru mengenal Varo.

"Gue ngga nerima penolakan. DAN BUAT KALIAN YANG ADA DI SINI, KALO ADA AYANG GANGGU MILIK GUE SIAP SIAP KALIAN BAKALAN BERURUSAN SAMA GUE!!!" Teriak Varo kepada murid yang ada di kantin. Mereka terkejut karena seorang mots wanted SMA 5 yang tidak tersentuh mengkalim perempuan menjadi miliknya.

Setalah insiden tersebut Ana di antar ke kelas oleh Varo.

"Ntar pulang tungguin gue!" Lerintah Varo dan Ana hanya bisa mengangguk lalu memasuki kelas. Setelah memastikan Ana masuk Varo langsung pergi.

"DEMI APA SAHABAT GUE YANG IMUT KEK PANTAT SAPI JADIAN SAMA MOTS WANTEDNYA SMA 5!!!" Teriak Mei dan mendapat jitaka dari May.

"Lo hutang cerita sama kita" Desak Fira. Ana mengerjapka matanya.

"Emang Ana pernah hutang sama kalian?" Tanya Ana polos.

'Gue lupa kalo punya sahabat polos' Bati  Fira.

"Maksudnya tuh lo harus cerit gimana bisa lo jadian sama kak Varo, gitu." Dan Ana hanya ber-oh ria lalu duduk di bangkunya.

Skip

Pulang sekolah Ana di antar oleh Varo. Seperti ucapan Varo tadi bahwa dia akan menjemput Ana pada saat pulang. Sesampainya di rumah Ana langsung masuk.

"Bunda Ana pulang" Teriak Ana namun tidak ada jawaban. Hingga matanya menangkap satu objek yang familir. Punggung kekar tersebu ialah

"ABANGG!" Teriak Ana. Ya orang laki laki tersebut iyalah ELGAMA FERNANDO. Ana langsung lari dan menghampiri sang kakak yang baru pulang dari New York dan memeluknya erat.

"Ck kebiasaan." Gumam Elgama, lalu membalas pelukan sang adik.

"Udah dulu abang mau istirahat cape baru sampe." Ucap Elgama dengan nada datar, lalu beranjak dari sofa menuju kamar.

"Mungki abang lagi cape ngga mau di ganggu." Gumam ana lalu pergi ke kamar untuk istirahat.

Sesampainya di kamar Ana langsung merebahkan diri di kasur queen size nya yang berwarna pink. Lalu Ana memejamkan mata. Tiba tiba air mata Ana jatuh karena memikirkan apakah abangnya sudah tidak sayang lagi dengan dia, apakah dia sudah tidak cantik lagi makanya sang abang tidak menyayanginya lagi. Lamunan Ana berhenti saat ponselnya berbunyi dan tertera no tidak di kenal

+62***********

Ana ini gue Varo

                                  Kak dapet no aku dari
                                                             mana

Mudah bagi gue dapetin
Nomer lo

                                                                 Oh
Jangan lupa di save
    
                                                          Iya kak

                                                           (Read)

Setelah itu Ana mematikan ponselnya dan tidur.

                                  ***

Segitu dulu ya gais, jangan lupa vote ya.

my soul mate is a psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang