7. perjodohan

2 3 0
                                    

Hallo besti bagaimana kabarnya, semoga baikya. Menurut kalian ini cerita lama lama mbosenin ngga sih? Menurut kusih mbosenin. Kalo menurut kalian mbosenin maaf ya soalnya kehabisan akal. Okeh ngga usah lama lama kita langsung aja me ceritanya.

  ***

Jika kalian jodoh pasti kalian akan bersatu. Kalau kalian bukan jodoh,  ya mau bagaimana. Namanya juga takdir.

~Mayla Abrata~

***

"BUNDAAA." Teriak seorang gadis dari tangga.

"Jangan lari lari Ana."

"Aduh." Pekim Ana karna terjatuh di undakan tangga terahir.

"Kan udah bunda bilang jangan lari lari kan jatuh jadinya." Ucap sang bunda lalu penghampiri putrinya.

"Is bunda, anaknya jatuh bukanya ditolongin malah di marahin." Kesal kepada sang bunda.

"Yaitu salah kamu sendiri kenapa lari larian kekgitu di tangga. Untung jatuhnya diundakan tangga bawah. Kalo di tangga paling atas gimana?" Ucapa Ayu.

"Is kebiasaan deh emak emak indo,kalo anaknya jatuh bukanya ditolongin malah dimarahin. Gumam Ana yang masih didengar oleh Ayu tetapi samar samar.

"Apa kamu bilang!!?" Ucap Ayu sambil menjewer sang anak.

"Eh eh, engga bunda. Ini telinga Ana sakit jangan di jewer, nanti kalo telinga ana putus gimana? Ana ngga punya telinga. Terus Ana tuli gimana?" Ucap Ana sambil memegangi tangan Ayu yang sedang menjewer telinganya.

Bukanya melepaskan jeweranya, Ayu semakin memuntir telinga Ana.

"Biarin, buat apa ada telinga kalo buat pajangan donang ngga di pake. Bunda kan bilang jangan lari lari di tangga, kamu ngga dengerin. Buat apa ini telianga, ngga ada gunanya kan?"

"Aduhhh... bunda maafin Ana bunda, ngga lagi lagi deh lari larian di tangga." Ucapa Ana lalu Ayu melepaskan tanganya dari telinga Ana. Anapun menggosok ngosok telinganya, telinganya merah dan terasa panas.

"Bunda kenapa Ana ngga diajak kerumah tante. Ana kan pengin liat dede bayinya."

"Kan kamu sekolah."

"OH IYA ANA LUPA KAN ANA MAU SEKOLAH." Pekik Ana lalu melihat jam yang ada di pergelangan tanganya.

"ADUH BUNDA UDAH JAM TUJUH LEBIH ANA TELAT, GIMANA BUNDA. BUNDA ANTERIN ANA!!!" Teriak Ana lagi. 

"Mau naik apa? Mau naik siput, pak Adit lagi cuti, mobilnya mogok tadi jadi bunda tinggal."

"Lah terus Ana gimana bunda?" Tanya Ana dengan mata berkaca kaca.

"Naik angkutan umum dulu, kali ngga pesen ojek online, kalo nunggu bus pasti lama."

"Yaudah bunda Ana berangkat dulu." Pamit Ana ke pada Ayu.

"Astaga." Pekik Ana karena dikejutkan dengan sosok Varo di depan pintu.

"Kak Al kenapa ngga masuk aja, biasanya juga langsung masuk. Bikin kaget Ana tau ngga, untung Ana ngga punya riwayat jantung."

"Udah cepet gerbangnya udah di tutup."

"Oh iya Ana hampir lupa." Ucap Ana sambil menepuk jidatnya dan merubah wajahnya menjadi panik.

my soul mate is a psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang