°11°

1.5K 111 18
                                    

Law keluar dari ruangan hendak pergi ke rumah sakit,namun di hadang oleh Luffy.

"Torao tunggu,aku ingin bicara dengan mu."
"Mau bicara apa lagi Luffy-ya?."
"Aku ingin menjelaskan semua yang terjadi."
"Tak ada yang perlu di jelaskan,semuanya terlihat jelas Luffy-ya."
"Demo."
"Satu hal lagi sebelum Luffy-ya menjelaskan nya, seharusnya kamu lihat dirimu sendiri terlebih dahulu."

Law berbicara sambil menunjuk dada Luffy."di sini,apa aku memiliki tempat di sini?."
"apa aku hanya tempat pelarian mu saja?, kamu yang tengah malam rela menolong adeknya,itu bukti kamu masih mencintainya,meski  pria brengsek itu  sudah mencampakkan dan menelantarkan mu bertahun tahun,sedangkan seberapa keras nya aku berjuang untukmu tak pernah bisa membuatmu mencintaiku,tidak bisa kah kamu mencintaiku walau hanya sedikit saja."

Belum sempat Luffy menjawab Law sudah pergi dari apartemen nya.

"Torao bukan begitu maksudku,ku mohon dengarkan sedikit saja penjelasan ku hiks,,,,."Luffy terduduk lemas di lantai.


"Sudah jam 23:00 kenapa Torao belom pulang?."
"Torao ku mohon pulanglah hiks,,,."Luffy menangis dalam diam sambil menunggu kepulangan suaminya.

Sehabis dari rumah sakit Law lebih memilih pergi ke bar dari pada pulang ke rumah,dia ingin menenangkan dirinya sendiri,terlalu sakit bila dia harus pulang ke rumah, melihat orang yang di cintai namun tak mencintainya, Law sudah menenggak beberapa botol minuman nya,membuat tubuhnya tak seimbang.
Beruntung dia bersama asisten sekaligus teman baiknya.


Warning!!
🔞+No sensor.

Zoro yang sehabis latihan di ruang Dojo pribadinya kembali ke kamar,dia melihat Sanji yang sedang menidurkan kedua putranya.

Kemudian dia melihat Sanji pergi ke kamar mandi, Zoro lalu mengikuti nya.

"Marimo apa yang kamu lakukan di sini?."
"Apalagi yang aku lakukan,aku hanya menagih janjimu saja."Zoro menyusupkan tangannya ke baju Sanji
"Chotto Marimo,tangan mu."Sanji berusaha menepis tangan Zoro

"Aku tak bisa menghentikan nya sayang."
Zoro mendorong sanji ke tembok lalu memilin nipple Sanji.
"Hentikan ahh,,, Marimo ehmm,,,."
"Tubuh sangat sensitif sayang."
"Berhenti mengatakan hal seperti itu."
"Apa karna aku sudah lama tidak menyentuh mu jadi tubuhmu makin sensitif saja."
"Urusai."

"Sayang di bawah sana sudah tak tahan minta untuk di manjakan."
"Wakatta,,wakatta."

Kemudian Sanji berlutut di hadapan Zoro,membuka resleting celana Zoro pelan², setelah celana itu jatuh kelantai terlihat lah penis Zoro yang sudah mengeras.

Sanji menelan ludahnya,sudah lama dia tak melakukan nya membuat dirinya sedikit takut.

"Ayo sayang tunggu apa lagi "
"Ehm,,,."
Lalu sanji memegang kejantanan Zoro mengocok nya perlahan membuat Zoro mendesah.

"Ehmm,,,ahh,,terus sayang,,ehm,lebih cepat lagi."

Sanji menaikkan temponya,"kumohon sayang masukkan ke dalam mulut hangat mu."

Sanji menurutinya,dia memasukkan penis Zoro kedalam mulutnya, menjilati nya seperti anak kecil yang sedang makan es cream.

"Aku tak tahan lagi,kamu terlalu pelan sayang."
Kemudian Zoro menarik kepala Sanji, memasukkan seluruh ke jantannya, mengerakkan kepala Sanji dengan cepat,membuat nya sedikit kewalahan.

Zoro mendorong lebih dalam lagi membuat Sanji tersedak bersamaan dengan keluarnya cairan kental miliknya.

Lalu menarik Sanji berdiri kemudian melumat bibirnya,tak berapa lama kemudian Sanji memukul dada Zoro menandakan Sanji kehabisan oksigen.

Zoro melepaskan tautan bibir mereka, tercipta benang saliva di kedua bibir mereka.

Zoro membuka kemeja dan celana yang di kenakan Sanji,nampak lah kedua nipple yang sudah tegang, Zoro lalu melumat nya sambil memasukkan jarinya ke lubang kenikmatan Sanji, Sanji menggeliat merasakan kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan,hingga Zoro menemukan titik nikmat nya, membuat dirinya mendesah panjang.

"Aku akan memasukkan nya,kalo sakit gigit saja pundak ku."lalu Zoro mengangkat salah satu kaki Sanji dan memasukkan penisnya kedalam.

Baru ujungnya yang masuk Sanji berteriak kesakitan.
"Ehmm,,,,akkk,,it,,,itai,,."

Zoro menangkup wajah Sanji sambil memenangkan nya.
"Wajar saja kalo sakit,kita sudah lama tidak melakukan nya,jadi tahan sebentar oke."ucap Zoro sambil mengusap lelehan bening dari mata Sanji
"Ehm,,,."

Zoro kembali mendorong penisnya hingga masuk seluruhnya.
"Akh,,,,,,,,."
"Aku sudah lama menunggunya,aku sangat kesepian,bahkan tak berani mencari yang lain di luar sana."
"Jika kau berani mencari yang lain diluar sana,aku akan membunuhmu saat itu juga."

"Haha,,aku mana berani mencari yang lain,jika ada dirimu yang sangat menggoda."
"Baa,,,,baka."

Zoro kembali melumat bibir hangat Sanji hingga membuat nya bengkak.

"Aku akan bergerak."
"Ya,,,."Sanji lalu mengalungkan tangannya ke leher Zoro

Zoro bergerak perlahan kemudian lambat laun ia mempercepat temponya,sambil menghisap nipple dan mengocok penis Sanji, sentuhan yang di berikan Zoro membuat Sanji seakan terbang ke awan,sentuhan yang benar² ia inginkan.

Sanji merasakan kejantanan suaminya semakin mengeras di dalamnya lalu.

"Crott,,,,crott,.."

Cairan kental Sanji keluar hingga mengenai wajah Zoro,sedangkan milik Zoro keluar di dalam lubang Sanji.

Setelah pelepasan tubuh Sanji melemas,dengan sigap Zoro menangkap tubuhnya.

Zoro mengelap cairan Sanji yang mengenai wajahnya.
"Cairan mu keluar hingga mengenai wajahku sayang,jadi aku harus menghukum mu."smirk Zoro
"Itu hanya alasanmu saja."
Zoro mengendong Sanji menuju kamarnya dengan penis yang masih di dalam lubang Sanji.

Lalu Zoro meletakkan tubuh Sanji ke kasur.

"Chotto Marimo,aku sudah lelah,besok aku harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk anak²."
"Biarkan pelayan yang menyiapkannya, sekarang waktunya kamu mengurus suamimu."
"Marimo."
"Untuk hari ini biarkan pelayan yang mengurusnya,apa kamu ingin membiarkan para pelayan yang mengurus suami mu."
"Jika kamu berani,esok hari kau tak kan melihat wajah anakmu."

Kemudian Sanji membiarkan suaminya kembali menjamah dirinya,di tengah tengah pergulatan yang panas tiba tiba.

"Oek,,,,oek..."
"Marimo berhenti, anak anak akh,,,menangis."
"Biarkan saja."
Dengan emosi Sanji mendorong tubuh Zoro,kemudian menghampiri putranya.

"Cup,,,cup,,, Kenzou kenapa menangis sayang,apa kamu lapar?."
"Hey Boy,kamu selalu saja suka menganggu kesenangan Daddy mu."ucap Zoro sambil mencubit gemas pipi putra nya
"Tapi sayang aku sudah berada di puncaknya."
"Kamu kan bisa menyelesaikan sendiri di kamar mandi."
"Cih,,."

Sanji tertawa melihat suaminya yang harus solo karir gara² di ganggu oleh putranya sendiri,dia mengangkat Kenzou dalam pelukan nya lalu membawanya ke ranjang untuk di berikan susu.

Zoro kembali dari kamar mandi sambil bersunggut.
"Sudah selesai."
" Cih,,."
"Haha,,,kau masih marah."
"Setelah menganggu Daddy mu, sekarang dengan manjanya kamu minum susu di pangukan Papamu."
"Daddy juga menginginkan nya."
Lalu Zoro menghisap nipple Sanji.
"Tunggu Marimo jangan lakukan itu,aku tidak bias fokus memberikan susu pada Kenzou."
"Hentikan nanti Kenzou bisa tersedak susu kalo kamu menganggu nya."

TBC.

Gomenasai capt nya hari ini sedikit pendek.
Hari ini up gara² gabut aja.
P

art  ehem Zosan sampai di situ aja tangan aing udah pargoy ngetik nya

Jangan lupa vote+komen.

Istriku Yang Manis[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang