°9°

1.6K 118 18
                                    

Pagi hari Sabo pergi ke kantornya,untuk menangani beberapa dokumen penting.

Begitu tiba di kantor, Sabo di sambut oleh sekretaris nya yaitu Bartolomeo.

"Sabo senpai,Tuan Roswald dari perusahaan Tenryuubito datang dan menunggu anda di ruang tunggu."
"Oke,aku akan datang."jawab Sabo dengan senyum sinis
"Oh ya,kalo Ace datang suruh dia menunggu di ruangan ku."
"Hai'k Sabo senpai."

Saat berjalan menuju ruang tunggu, Sabo ingat betul bahwa 2 hari yang lalu saat dia datang ke perusahaan Roswald, Roswald berkata kalo dia akan mengutus seseorang untuk datang ke W.G Corp untuk menandatangani kontrak,tapi ke esok an hari nya tak ada yang datang, Sabo tidak bodoh dan tak ingin bergantung kepada grup Tenryuubito.

Sabo mengetuk pintu dan berjalan masuk,dia tersenyum dan menyapa Roswald.

"Hallo Tuan Roswald, Hisashi buridana."
"Halo tuan Sabo."Roswald berdiri dan menyalami Sabo dengan sopan.
"Silakan duduk tuan Roswald."
"Arigatōgozaimasu Sabo-san,karna anda masih muda,jadi boleh kah saya memanggil anda seperti itu."
"Aku tidak keberatan tuan Roswald."

"Sumimasen deshita Sabo-san, beberapa hari lalu aku sibuk sekali dan tak bisa datang ke sini untuk tanda tangan kontrak,jadi hari ini aku khusus datang langsung intuk minta maaf."

Setelah itu dia menyerahkan surat kontrak kepada Sabo.

"Coba periksa dahulu,kalo tidak ada masalah bisa di tandatangani."

"Tuan Roswald, sekretaris ku bilang sebelumnya tidak bisa menghubungi mu,jadi kami mencari mintra bisnis lain."

"Tidak mungkin anda bercanda kan Sabo-san, perusahaan ku adalah perusahaan yang paling tepat untuk di jadikan mitra bisnis,jangan terburu-buru mencari mitra bisnis, takut nya nanti kamu akan merugi sendiri,aku memberikan mu nasehat ini karna aku sudah lama berkecambuk di dalam dunia bisnis."nasehat Roswald terkesan mengejek

"Aku tahu perusahaan terkenal lainnya yang cocok untuk di jadikan mitra bisnis,yaitu perusahaan Sabaody."

"Aku dengar perusahaan Sabaody sudah tidak menerima mitra kerja lagi, Sabo-san kamu benar² tanda tangan kontrak dengan perusahaan Sabaody."

Sabo berfikir sejenak,mungkin pria di hadapan nya ini bisa dia manfaatkan suatu saat nanti.

"Tentu saja aku sudah menandatangani nya,tapi bila suatu saat nanti aku membutuhkan mitra bisnis lagi,aku akan menghubungi anda tuan Roswald."
"Arigatou Sabo-san atas pengertiannya,aku pamit dulu."
"Silakan, sekretaris ku akan mengantar anda."

"Cih,,,dasar laki-laki tua tak tau malu."guman Sabo

Saat Roswald sudah pergi mood Sabo menjadi buruk,dia berjalan ke lift dan menekan tombol menuju ruangan nya.
Sampai nya di ruangan nya,dia melihat kakak angkat nya sudah datang.

“Sabo ada apa?,aku lihat mood mu sedang buruk.”
“Hari ini aku bertemu dengan tuan Roswald.”
"Maksud pemilik perusahaan Tenryuubito."
"Benar sekali,dia datang untuk membicarakan kontrak kerjasama dengannya."
"Tapi Sabo, bukankah Roswald adalah antek-anteknya keluarga Vinsmoke."
"Hem,,aku berfikir untuk memanfaatkan pria itu untuk menghancurkan keluarga Vinsmoke."
"Aku setuju dengan mu, pertama tama kita harus mencari bukti-bukti kejahatan Vinsmoke dulu."

"Kamu tenang saja Ace,aku akan menyuruh Bartolomeo untuk mengumpulkan bukti²nya."
"Sebelum itu terjadi,kita harus umumkan bahwa Luffy adalah pewaris sah dari W.G Corp.
"Aku akan menyuruh Law untuk membujuk Luffy untuk menyetujui nya."

.

.

.

.

"Marimo,turun kamu jangan hanya tidur saja, bantu aku mengurus mereka berdua."Sanji yang berada di dapur berteriak memanggil suami nya

Tak lama kemudian Zoro turun dengan mata yang masih mengantuk.

"Ada apa alis keriting."
"Bantu aku suapin anak anak."
"Kan ada pelayan."
"Marimo sayang,kamu kan ayahnya dan aku hanya meminta mu menyuapi mereka berdua,apa kamu keberatan sayang."ucap Sanji sambil tersenyum tapi dengan aura membunuh

Zoro menelan ludahnya susah payah.
"Baik aku akan menyuapinya."

Zoro berjalan menuju meja makan ke dua anak nya lalu menyuapi mereka berdua,namun Zoro kerepotan menyuapi anaknya,sebab Kenzou selalu saja berulah.

"Kenzou,kamu tak boleh memegang buburnya."
"Lihat adikmu ini anteng,tak seperti mu."
"Kenzou,kamu dengar omongan Daddy tidak."

"PLETAKK."(anggap aja suara kepala Zoro yang di pukul pake teflon.)

"Itetetete,oey Alis Keriting,apa kamu berniat membunuh suamimu?."
"Ribut sekali, lalu kenapa kamu membentak Kenzou?,dia kan masih bayi wajar dong,kamu ini sebagai Daddy gak bisa di andalkan sama sekali."keluh Sanji

"Cuci tangan mereka dan gantikan baju, lalu temani aku berbelanja kebutuhan bulanan."

Zoro segera mengendong kedua anaknya .

"Awas saja kalo ribut."

Tak lama kemudian Zoro turun bersama kedua baby nya yang sudah berganti baju,dia melihat Sanji sedang mencuci piring, lalu dia menghampiri dan memeluknya.

"Marimo, lepaskan aku sedang mencuci piring."
"Lalu kenapa?, kamu kan masih bisa mencuci piringnya meskipun aku memeluk mu."
"Hentikan di sini ada pelayan."
"Aku bisa menyuruh pergi,aku bos disini."
"Nanti anak-anak melihatnya."
"Anak anak masih kecil belom mengerti apapun,dan berhentilah menolak sentuhan ku Alis Keriting."ucap Zoro dengan nada memelas

"Kita sudah lama tak melakukan nya."Zoro berkata sambil menyusupkan tangannya kedalam baju Sanji

Sanji yang sedang mencuci pun menjadi tidak fokus akibat serangan dadakan dari Zoro.

"Marimo."
"Ayolah sayang."
Mendengar kata sayang Sanji menjadi luluh ,lalu dia membalikkan badan nya dengan malu malu dan wajah memerah ia berkata.

"Temani aku berbelanja dulu,nanti kita akan melakukan setelah pulang."
"Benarkah."
"Uhm,,."
"Kamu sudah berjanji,awas saja kalo bohong aku akan menambah ronde nya."
"Cepatlah ganti baju."

Sanji berfikir tak ada salahnya menerima ajakan suaminya,toh dia sudah lama tidak melakukan,sejak dia memiliki Kenzo kan Kenji dia hanya sibuk mengurus anaknya dan tidak memperhatikan Zoro.

Kini mereka ber empat bersiap² menuju pusat perbelanjaan, dengan tentu saja Sanji yang menyetir mobilnya.

.

.

Zoro mendorong stroller , sedang kan Sanji sibuk berbelanja, setelah selesai berbelanja Sanji melihat sepatu baby yang menurutnya imut,dia mengajak Zoro untuk melihat nya.

"Zoro bagaimana menurut?."
"Biasa aja,buat apa membelikan di rumahkan masih banyak yang belom di pakai."
"Cih,,dasar Daddy tak berguna,ayo sayang ikut papa kita tinggalkan saja Daddy mu disini."marah Sanji sambil merebut stroller dari tangan Zoro

"Hei, kenapa jadi marah."
"Tunggu dulu,baiklah kita akan membeli nya."
Sanji tersenyum mendengar jawaban Zoro,dia kemudian masuk dan memilih sepatu,2 jam Sanji memilih sepatu akhirnya dia membeli nya, setelah membayar mereka pun pulang.

TBC.

Buat yang nunggu adegan Katakuri melamar Luffy kembali mungkin bakal aku up besok atau gak lusa ya.

Dan nanti kan juga prahara rumah tangga Luffy yang gonjang ganjing .

Mungkin Aku bakal update malam ya tergantung mood juga.

Istriku Yang Manis[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang