🐾maaf jika ada beberapa bahasa dan kata-kata kasar 🙏
"GILA SANGAT TERAMAT GILA, ANJ**********NG"
"Baru juga gue bangun dari pingsan udah sial kayak gini sih, bangs*t!"
"Hiks tangan gue sakit, AAAAAAAAAAAA HUAAAAAAAAAAAAAA"
_BATIN PEMERAN UTAMA_
"Dia adalah manusia."
"Ya iyalah kampret, masak gue dedemit sih!" Umpat gue dalam batin.
Ni cowok gila apa strez, eh iya sama aja. Maksud gue tu, kenapa bisa gue ada disini di atas kasur dan tiba-tiba aja dikerumuni oleh para pria-pria yang wajahnya lumayanlah.
Dan parahnya lagi, saat gue bangun dari pingsan. Pandangan pertama yang gue lihat adalah lengan kanan gue, digigit ampe bolong kecil. Pelakunya adalah laki-laki rambut item yang agak kriting dikit, wajahnya emang lumayan sih tapi kelakuannya bejat.
Darah gue serasa dihisap ampe habis, seandainya ngga gue tepis ni tangan mungkin udah abis beneran darah gue.
"S-sakit." Ucap gue terbata-bata.
"Akaashi, jangan kau minum semua darahnya. Dia harus hidup dulu, sebelum kita tahu asalnya." Kata orang rambut yang berdiri kayak bulu ayam.
"Ohh jadi namanya Akaashi, awas aja lu gue tandain muke lu bangke. Seenak jidatnya gigit lengan gue." Batin gue abis tahu nama cowok itu.
Yang namanya Akaashi itu cuma mengangguk paham doang, dan gue jadi mikir kok dia hisap darah gue sih. Emang darah bisa dimakan?
Cowok rambut ayam tadi deketin gue, reflek dong gue bangun lalu duduk di atas kasur yang entah milik siapa.
"Jangan memaksa dulu, kamu belum sembuh." Ucapnya sok-sokan peduli.
Wajahnya tu gimana ya, kayak sopan iya tapi juga kayak licik gitu. Matanya tu seolah-olah seorang yang suka manipulatif orang lain. Senyumannya saat ngomong sama gue tu manis, tapi sus banget :/
"Aku dimana?" Lalu gue tanya, soalnya tempat ini tu asing banget.
Padahal kayak baru tadi gue masih di perpustakaan sekolah. Tapi kok tiba-tiba gue bangun dari pingsan dan udah ada di kamar yang ngga kayak zaman sekarang.
"Di kastil pertemuan." Jawab cowok itu.
Hah? Bentar kok bisa sih?
Bukannya di kota nggak ada kastil kayak gini ya?
Loh kok sekarang ada...."Kastil pertemuan? Tahun berapa sekarang?"
Gue coba tanya lagi, siapa tahu mungkin ada festival atau apalah itu semacam acara peringatan di sekitar sekolah. Atau mungkin juga gue pingsan bukan di perpus tapi pas perjalanan pulang.
Mungkin mereka juga pura-pura pakai tahun dulu jadi tema nya kayak zaman-zaman kerajaan-kerajaan.
"1819." Yang jawab ganti cowok rambut putih dan wajahnya kelihatan kalem.
"Oh, acaranya dalam rangka apa?"
Gue masih berpikir ini tu festival, tapi abis gue tanya gitu mereka yang ada di sini semua ngerutin dahi masing-masing.
"Acara?" Gantian cowok rambut hitam tapi bukan yang kayak jambul ayam, vibes nya tu kayak bapak-bapak.
"Iya, ini ada festival kan?" Tanya gue lagi.
Semuanya menggelengkan kepalanya. Gue jadi bingung dong, kalau bukan acara festival terus apa.
"Ini adalah kastil pertemuan para pemimpin vampir." Jawab cowok rambut putih.
"Ohh... Hah ape?" Batin gue.
"V-vampir?" Kata gue, nggak tahu mengapa badan gue merinding.
Kampret, berarti tadi ritualnya berhasil. HUAAAA EMAK (NAME) PEN PULAAAANGGG. 😭😭
_Bersambung_
Assalamualaikum minna 😁, jadi kali ini author bakal buat book baru. Nah yang jadi pemeran utamanya ya kalian hehehehe.
Untuk yang bingung sama pembawaan cerita, author kali ini pilih menggunakan sudut pandang orang pertama atau sudut pandangnya mbk (Name). Sekarang paham kan?
Untuk masalah up, author belum bisa janji untuk selalu rutin karena kadang-kadang author juga repot sama kehidupan pribadi. Jadi mohon dimaklumi 🙏
Tunggu aja ya, karena ini akan meng harem 🗿 kalau nggak suka bisa di skip
See you next time 👋😁
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙇𝙊𝙊𝘿 𝙎𝘾𝙍𝘼𝙏𝘾𝙃 [𝕳𝕼 𝖃 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗]
Fanfiction🐾(Name) yang begitu tergila-gila pada hal-hal mistis, tiba-tiba saja masuk ke dalam dunia yang peradabannya begitu berbeda dari kehidupan aslinya. 🐾 ‼️MOHON DIBACA‼️ 🐾Status: writing process 🐾Genre: Dramatic 🐾Fanfiction writer: ADSRE 🐾Owner o...