CH 8 🐾

546 52 7
                                    

Bisa menimbulkan kejang-kejang karena beberapa kata kasar





© Haruichi Furudate










"DANIEL SAN?!" Pekik Osamu dengan terkejut, karena tidak tahu dari mana pria itu, tiba-tiba saja sudah menyangga tubuh (Name) agar tidak jatuh.

Kemudian Daniel menarik (Name) kebelakang untuk berdiri tegak, gadis itu nampak masih memproses apa yang sedang terjadi.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Daniel dengan sedikit panik.

"A-ah... Iya, saya baik-baik saja." Balas (Name) setelah otaknya kembali seratus persen.

"Syukurlah..." Ungkap pria itu seraya mengusap dadanya pelan.

"Hah..hah..hah.. (Name) san, kamu tidak apa-apa?" Atsumu dengan nafas yang tersengal-sengal bertanya pada (Name).

"Eh iya tidak apa-apa, maaf sudah membuat kalian khawatir." Jawab (Name) dengan tersenyum kikuk sembari menggaruk sebelah pipinya yang tidak gatal.

Dua saudara kembar itu menghela nafas lega bersamaan. (Name) juga ikut menghela nafas, jika saja dia terluka bisa-bisa para vampir akan menerkamnya.

"Tuan, terimakasih banyak." Ungkap (Name) dengan tersenyum tulus.

"T-tidak apa-apa nona, sudah kewajiban saya menolong tamu istana." Tolak Daniel dengan sopan dan tampak semburat merah tipis muncul di pipinya.

"Daniel san hebat! Anda bisa secepat itu meraih tangan (Name) san.." Puji Atsumu dengan mata yang berbinar-binar.

"Eh t-tidak juga Atsumu sama, saya tadi tidak sengaja melihat nona ini hampir terjatuh." Tukas Daniel dengan malu-malu, sepertinya pria ini memiliki sifat pemalu.

"Kecepatan orang ini bukan seperti manusia, tapi mungkin hanya perasaanku saja." Batin Osamu yang diam saja melihat kembarannya berinteraksi dengan anak tabib itu.

"(Name) san, perkenalkan dia adalah anak dari tabib Yushiro. Tabib yang mungkin pernah kamu temui di istana." Ucap Osamu kepada (Name).

"Oh, dia anak tabib itu? Tapi kok suaranya nggak asing ya?" Batin (Name) saat mengetahui nama pria itu.

"Hormat saya (Name) sama." Ungkap Daniel kemudian membuat posisi hormat untuk (Name).

"Eeeeehh, anda tidak perlu melakukan itu!" Cegah (Name) kaget dengan ekspresi panik.

Daniel hanya tersenyum dan kembali berdiri tegap, sedangkan pipi (Name) merona karena dipanggil dengan sebutan itu.

"Baiklah saya pamit undur diri." Ucap Daniel seraya membungkuk.

Kami bertiga mengangguk bersamaan dan pria itu pun melenggang pergi memasuki salah satu bangunan rumah sakit.

"Kakak kakak, kakak baik-baik saja??"

Tak lama kemudian (Name) kembali diserbu oleh anak-anak tadi, mereka nampak khawatir dengan keadaan (Name). Sampai-sampai tubuh Atsumu terjatuh karena terus disenggol oleh anak-anak yang berlari dari belakangnya.

"Aduuh.." rintih Atsumu seraya berdiri kembali dan mengusap-usap pantatnya yang kesakitan.

"Rasain!" Cemooh Osamu.

Atsumu langsung menarik kerah Osamu dan mereka berdua pun saling bertengkar seperti anak kecil. Semua anak-anak disana tak terkecuali (Name) tertawa melihat kelakuan saudara kembar itu.

𝘽𝙇𝙊𝙊𝘿 𝙎𝘾𝙍𝘼𝙏𝘾𝙃 [𝕳𝕼 𝖃 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang