Setelah menutup Pintu Jihoon kembali menuju dapur untuk meletakkan bingkisan dari Soonyoung.
Ia melamun memikirkannya bagaimana kelanjutannya,apa lebih baik ia dan anak anak RQ lainnya harus pindah? Jihoon hanya takut karena Soonyoung mengetahui apakah mereka membuat ketenangn sahabat sahabat nya itu terganggu."Jihoon ada apa?" Ujar Jisoo memecahkan lamunan Jihoon.
"Ah eonnie tidak ada apa apa" balasnya dengan tersenyum semanis mungkin agar Eonnie nya ini tidak curiga.
"Eoh iya siapa yang bertamu tadi?" Tanya Jisoo membuat Jihoon ragu ingin menjawab. Apa ia harus memberitahukan eonnie nya itu bahwa Salah satu anak serenity squad tinggal di sebelah apartemen mereka.
"Hoon" panggil jisoo karena ia tidak kunjung mendapat jawaban dari Jihoon
"Eoh?"
"Ck... Tadi siapa yang bertamu? Kau malah melamun" Kesal Jisoo.
"Eoh hanya tetangga baru,ini dia memberikan bingkisan untuk kita" ucap Jihoon sedikit berbohong,iya berbohong dengan tidak mengatakan siapa tetangga mereka.
"Ah begitu kukira siapa,ya sudah Eonnie mau pulang kerumah dulu,joshua oppa memaksaku untuk pulang" pamit Jisoo dibalas anggukan lesu Jihoon. Jika Jisoo eonnie pulang kerumahnya itu berarti ia hanya di apartemen sendirian dan itu berbahaya mengingat tetangga barunya ada Soonyoung,salah satu anggota serenity squad.
"Ya sudah eonnie pergi dulu, hati hati dirumah aku sudah mengabari Jeonghan bahwa kau di rumah sendiri. Mungkin nanti malam Jeonghan akan kesini." Ujarnya lagi dan segera berlalu untuk pulang kerumahnya.
Jihoon side pov
Aku dirumah sendiri,entah dari tadi aku merasa tidak nyaman atau karena ia tahu bahwa tetangga barunya itu Soonyoung?.
Daripada memikirkan Soonyoung mending aku melanjutkan acara tidurku saja.
Aku pun bergegas menuju kamarku untuk tidur. Belum sempat memejamkan mata ia mendengar suara bel.
Aish siapa sih yang mengganggu waktu tidurnya?
Dengan malas Jihoon menuju pintu untuk membukakan tamunya itu.
Namun saat membuka pintu ia kembali terkejut saat ia melihat wajah tak berdosa Soonyoung oh jangan lupa wajah mesumnya menatap Jihoon lapar itu.
"K-kkau ada apa lagi?" Ucapku gugup yang jujur saja tatapan Soonyoung membuatku sedikit takut?
Jihoon side pov end
"Kau dirumah sendiri?" Tanyanya.
Hey! Bagaiman Soonyoung tau kalau Jihoon dirumah sendiri?
"Tidak.aku bersama eonnieku,ada apa?" Jawabnya sedikit was was namun ia sembunyikan takut jika ia terlihat gugup malah membuat Soonyoung melancarkan aksinya.
"Ah aku sedang melakukan pesta kecil apartemen baruku, bisakah kau datang?" Tawarnya disertai senyuman manis yang entah dimata Jihoon itu seperti sebuah kode untuk mengiyakan dan betapa bodohnya Jihoon menganggukan kepalanya.
"Baiklah aku tunggu jam 8 nanti,ajak eonniemu kalau ada" ucap Soonyoung sembari mengusak lembut rambut Jihoon membuat pipi Sang empu sedikit memerah.
Soonyoung pun berbalik dan tersenyum yang jika kau lihat senyum itu sangatlah mengerikan.
🌸🌸🌸
Seungkwan sedang bermalas malasan dirumahnya,ia tadi di paksa untuk membantu sang ibu memanen jeruk di kebun milik ayahnya tadi.
Tak lama Sang ibu mengetuk pintu putri kesayangannya itu."Kwan? Bisa keluar sebentar? Ini ada tamu" panggil sang ibu membuat Seungkwan memberengut. Siapa memangnya malam malam begini bertamu. Hiss membuat Seungkwan tidak jadi berleha leha saja.
"Iya bu,nanti ya aku lagi ganti baju" Alasan Saja sih Seungkwan bilang ganti baju biar ibunya gak ngomel ngomel.
"Cepetan ya nak" ucap sang ibu lagi lalu pergi.
Karena Seungkwan tidak mau nanti diomelin oleh kanjeng ratu akhirnya Seungkwan memilih untuk segera turun.
Seungkwan turun dengan penampilan yang bisa dibilang acak acakkan dengan piyama tidur kebesaran berserta bando kelinci yang ia pakai tadi saat memakai skincare.
Terdengar Tuan Boo,ayah Seungkwan sedang berbincang bincang dengan sang tamu, Ia heran kenapa Ibunya menyuruhnya untuk turun sedangkan sang Ayah dan si tamu sedang berbicara tentang sahan dikantor? Apa Seungkwan akan dijual kepada Tamu itu? Oh tidakkkkkkkk
Kalau si tamu ganteng kaya pcy exo sih Seungkwan mau
Aku juga mau kwan ㅠㅠㅠ-suara hati author Faa.
Seungkwan turun dan menuju dapur mencari ibunya, mungkin ia disuruh untuk membuatkan teh? Begitu pikir Seungkwan,namun saat sampai didapur sang ibu malah marah marah.
" Seungkwan itu ada tamu bukannya dandan yang cantik malah kaya gembel,malu atuh kwan" ibu Seungkwan memijat pelipisnya yang pusing dengan kelakuan Seungkwan itu.
"Lagian juga aku cuma bikin minum aj-"
" Cepat ganti baju dan turun temui temanmu itu" potong sang ibu menbuat Seungkwan kaget.
Teman?
Teman yang mana?
Begitu pikir Seungkwan.
Makanya kwan jangan banyak banyak temennya kan bingung jadinya-author faa
Bukannya menuju kamar, Seungkwan dengan segala ke kepoannya pun langsung menuju ke ruang tamu walau memang ia terlihat seperti gembel membuat sang ibu mengomel di belakang sana.
Betapa terkejutnya Seungkwan saat melihat siapa tamu yang dimaksud sang ibu. Bisa bisanya orang itu dateng ke rumah, takutnya sih ya Jeonghan eonnie tau kalau ada kuman disini.
Iyap betulll
Lelaki bule yang tampannya bak Dicaprio itu sudah duduk manis di sofa ruang tamunya bersama sang Ayah membicarakan soal saham..
Ekhemm
Deheman sang kepala keluarga. Membuat lamunan Seungkwan buyar
"Kau turun memakai baju gembel seperti itu kwan?" Sindir sang Ayah membuat Seungkwan malu karena ditatap oleh Bule itu dengan errr seperti menahan tawa? Seperti itu lah yang terlihat di mata Seungkwan.
Karena merasa malu Seungkwan pun berlari menuju kemarnya.
"MAKANYA SAYANGG KALAU DISURUH GANTI BAJU YA GANTI!" Teriakan Nyonya Boo meledek putrinya itu.
'brakkk
Seungkwan menutup pintu dengan keras membuat semua yang ada dirumah itu menggelengkan kepalanya.
Ada ada saja tingkah putri Boo itu.
.
.
.
Tbc...
Hai....
Miss me?? Oh tentu tidakkk
Btw huhu Kalian terharu gak sih sama wonu yang berani berjuang buat caratss
Aaaa sayang wonu banyak banyak >_<
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Stay Together?||svt gs(Slow Update)
FanficKalian pasti tahukan kata bahwa 'cinta itu tidak harus memiliki' Tapi apa salah jika kita berjuang untuk mendapatkan cintanya? Cinta tidak salah bukan? Itulah yang aku rasakan,aku merasa bahwa aku harus berjuang untuknya tetapi dia menolak untuk ku...