16

446 85 4
                                    

"Anastasya mengundurkan diri?" tanya Hyunjin pada manager park

Ya, Ni-ki benar benar sudah mempersiapkan semua ini bahkan sebelum Hyunjin memulai

"Benar begitu, pak. Anastasya meninggalkan suratnya di meja kerjanya, dan memberi tahu saya menggunakan pesan text siang tadi" jelasnya

Tanpa di katakan pun Hyunjin tau ini semua bukan kebetulan, semua ini sudah di rencanakan

Dan pertanyaannya, siapa di balik semua ini? Yeji atau justru Ni-ki?

"Baik manager park, untuk itu tolong carikan saya sekretaris baru, yang jujur dan bisa bekerja, saya tunggu Minggu ini"

"Akan segera kami proses, pak

Jika seperti itu, saya izin pamit, permisi" ucapnya seraya meninggalkan ruangan

Hyunjin sangat penasaran, siapa yang sudah melakukan ini?

"Rian?"

Ya dia yakin, anaknya lah yang melakukan ini, karena menurutnya Yeji tidak akan rela meluangkan waktunya hanya untuk mengurus sampah seperti Anastasya

"Kamu ngambil bagian appa, Rian" gumamnya

Hyunjin baru tersadar "amma, semuanya udah beres" dia segera bergegas pergi ke tempat tujuannya, keluarganya.

Di kediaman Yeji

"you're really my son, Rian" ucap ibu itu pada anaknya

"yes i'm" balasnya dengan bangga

"Riki ga bakal biarin siapapun nyakitin amma, termasuk itu appa"

Yeji tersenyum, entah apa yang ia perbuat di masa lalu hingga Tuhan lahirkan anak seperti Rian

"Terimakasih Abang" ucapnya sembari memeluk anak sulungnya itu

"No need" balasnya di sela sela pelukan itu

"Can I join?" suara di ambang pintu tadi mengalihkan atensi ibu dan anak itu, ya Hyunjin

"Sure" jawab Yeji

Hyunjin tersenyum, dia sangat bahagia keluarganya bisa kembali seperti semula, walau pada dasarnya apa yang terjadi ini semuanya sebab diri nya sendiri

"Appa!!" Teriak gadis kecil dari atas tangga

"Jangan lari sayang!" perintah Hyunjin

Gadis itu tetap berlari untuk memeluk appa nya, yang beberapa hari ini tak ia jumpai

"I Miss you so much" ucap Hyunjin

"No, i Miss you more" balas anak itu

Asik berpelukan sampai tak sadar jika di belakangnya masih ada dua orang yang sedari tadi hanya menonton pertunjukan

"Abang ga di peluk?" tanyanya pada adek satu satunya itu

"Ngga, jejem udah sering ketemu Abang" sindirnya

Yang di beri jawaban hanya memutarkan bola matanya malas

"No no no, I also miss you so much" balasnya sambil berganti ke pelukan abangnya

Yeji hanya bisa tersenyum melihat momen seperti ini, ia jadi harus melihat kekosongan anak anaknya jika terpisah satu sama lain, karena dirinya

"Sayang" panggil Hyunjin

Yeji mengerti, ia langsung berdiri dan berjalan untuk memeluk Hyunjin, suaminya yang beberapa waktu kebelakang tak lagi terlihat

"Are we still us?" tanya Hyunjin, lebih tepatnya memohon

Yeji melihat tatapannya, tatapan memohon dan menyiratkan rasa rindu, bukankah sangat jahat jika ia tidak memaafkan Hyunjin?

"Kamu mau pisah?" tanya Yeji

"NO!! sayang please" Hyunjin terbelak, tidak boleh ada kata berpisah sampai kapanpun

"Huh yayaya, aku tau kamu ga bisa hidup tanpa aku" balasnya

"Tanpa jejem jugaaa!" Sambung anak itu tak mau kalah

"HAHAHA iya sayang, kita semua saling membutuhkan satu sama lain" jawab Yeji

"Seberapa besar masalahnya, kalau emang udah takdirnya, bahkan semesta sekalipun ga akan bisa memisahkannya" batin Ni-ki saat melihat dan menilai masalah-masalah orang tuanya


















END

Terimakasih buat semuanya yang udah setia nungguin short story ini, yang udah rela di gantung satu tahun, dan rela gedor gedor tiktok bahkan Ig buat sekedar nyuruh update

Mohon maaf jika ceritanya membosankan, karena bila tidak bisa membuat narasi

Terimakasih semuanya, tanpa dukungan kalian bila gabisa namatin cerita ini dengan hati yang bahagia

Selamat merayakan hari raya idul fitri bagi yang merayakan, mohon maaf apabila ada kesalahan, terimakasih dan sampai jumpa semuanya 🫶🫶🫶

Hwang Julid FamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang