🌸🌸🌸
"Setiap orang, bahkan dia memiliki bayangan hitam. Berpura-pura tak mengetahui hal konyol, yang ditakuti. Berkata, bahwa itu bukan apa-apa dan tertawa."
(Silhouette by Kana-Boon)
🌸🌸🌸
"Duh! Punya anak kalau kerja lelet! Matematika nilai jeblok! Kemarin dapat laporan tetangga kamu berantem sama teman di sekolah! Kerjaannya ndekem¹ di kamar terus! Besar nanti mau jadi apa kamu!" bentak Tantri, ibunya Lara.Lara terkejut. Ia lalu memandang Heru, ayahnya yang berada tepat di depan Lara. Alih-alih pembelaan, sorot mata tajam Heru yang menatap Lara membuat hati yang tadinya berharap dukungan kini terasa remuk redam.
Tubuh Lara tiba-tiba tremor, dadanya sesak. Ia lalu meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar tanpa sepatah kata pun.
"Lara! Diajak bicara orang tua malah ke kamar. Kamu itu bukan orang bisu, Ra!" kata Tantri. "Nggak usah keluar sekalian! Lanjutkan saja ndekem¹ di kamar!" imbuh Heru sambil menggebrak meja.
Lara memasuki kamar. Tremor dan sesaknya belum hilang, kepalanya kini terasa berat. Tubuhnya terhuyung dan langsung ambruk ke kasur. Menenangkan diri sambil merenung. Ia kembali bertanya-tanya dan menyalahkan diri sendiri.
Pak, Bu. Lara mengecewakan kalian lagi ya? Lara minta maaf ya? Sebenarnya tadi Lara mau cerita, tapi bentakan dan tatapan Bapak, Ibu membuyarkan fikiran Lara, kata Lara dalam hati.
---
¹diam
KAMU SEDANG MEMBACA
[IM]PERFECT
General Fiction- tentang trauma, cita, cinta dan air mata - balas dendam terbaik adalah menjadikan diri lebih baik