"𝐆𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐜𝐞𝐰𝐞𝐤, 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧. 𝐃𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧."
***
Kisah tentang sebuah rasa oleh seseorang bernama Nazyra Elmagra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rachel menunggu anak gadis semata wayangnya di depan teras dengan sangat khawatir. Bagaimana tidak sekarang sudah pukul 17.30 sore sedangkan sekoah bubar pada jam 13.00.
Entah kemana Nazyra pergi tanpa mengabari dirinya terlebih dahulu.
"Aduh ini di telpon kok gak di angkat-angkat. Kemana sih si, Ara?" gumamnya pada diri sendiri.
Disaat ia akan mencoba menelpon lagi, suara dari motor matic di depan pagar menghentikan tujuannya. Ia kemudian berjalan ke arah pagar. Membuka nya dengan perlahan dan disana terlihat jelas keadaan Nazyra yang tidak bisa dikatakan baik.
"YA AMPUN ARA, INI KAMU KENAPA?!"
"MATA SEMBAB, IDUNG BELERAN"
"KAMU HABIS NANGIS?! ADA YANG GANGGUIN KAMU?! SINI BILANG SAMA MAMA BIAR MAMA TAMPOL DIA!" terka Mama Nazyra dengan beruntun.
Nazyra hanya bisa menutup telinga. Suara Mama nya begitu nyaring, "Aduh, jangan teriak-teriak Ma. Malu didenger tetangga nanti!"
"Mending kita ngobrol didalem deh. Heran, punya rumah bagus masa ngobrolnya di depan pager" balas Nazyra.
Rachel melototkan matanya, "Heh! Sembarangan kalo ngomong, suara Mama itu merdu gak mungkin bikin sakit telinga. Yaudah lah Mama tunggu di ruang keluarga, kamu masukin tuh motor sama jangan lupa kunci pager" perintah Rachel.
"Lah siapa yang bilang suaranya gak bagus? Kok ujug-ujug malah kesana."
"Ah udahlah."
Ia kemudian memasukkan motornya ke garasi tak lupa juga mengunci gerbang pagar. Bahaya nanti kalo gak dikunci, bisa-bisa nanti ada maling yang mencuri hatinya, eh barang-barangnya maksudnya.
***
Setelah selesai mengunci gerbang pagar ia pun berjalan dengan gontai ke dalam rumahnya.