[ 0 2 ]

340 37 2
                                    

Harshil remaja tumbuh menjadi seorang pemuda yang cukup populer di sekolahnya dan banyak didekati para putri kerajaan yang seusianya. Bukan, bukan karena mereka menyukai Harshil. Itu karena semula mereka tertipu, mengira Harshil adalah seorang perempuan. Baik postur tubuhnya maupun bentuk wajahnya hampir tak begitu memperlihatkan cirinya sebagai seorang lelaki. Apalagi rambutnya yang tumbuh panjang hingga menyentuh bahunya.

Selain itu, Harshil juga mengetahui banyak hal mengenai perempuan karena ia selalu menghabiskan waktu kecilnya bersama sang ibunda daripada ayahnya sendiri. Oleh karena itu, banyak putri kerajaan yang mendekatinya kerana hanya ingin mencurahkan keluhannya tentang bagaimana beratnya menjadi seorang putri dari sebuah kerajaan. Bahkan tak sering pula Harshil membenahi hampir setiap sikap dan pergerakan dari mereka jika menurutnya kurang sesuai dengan kriteria putri raja yang anggun, agar mereka dapat terbiasa bersikap sebagaimana putri raja semestinya.

Hingga pada usianya yang menginjak 20 tahun, Shalia menyekolahkannya ke universitas terbaik di kerajaan seberang, yakni Kerajaan Usur. Ia ingin anaknya memiliki pendidikan setinggi mungkin serta tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan penuh keceriaan, meskipun dia kekurangan perhatian dari ayahnya.

Ah, ada satu hal yang hampir terlupakan. Meskipun bersahabat dengan Ajrhi, rentang usia Jopin dengan sang sahabat cukup jauh yakni 5 tahun. Itu artinya, di masa sekarang jika masih hidup Ajrhi akan berusia 47 tahun, dan Jopin yang telah berusia 42 tahun. Usia tua tak akan membuatnya terlihat menua, bahkan Shalia pun mengakuinya jika Jopin masih terlihat 20 tahun lebih muda. Entah kebaikan apa yang diperbuatnya selama ini selain mengawal Harshil, hingga membuat fisiknya tetap awet muda. Berbeda dengan Jack yang kini berusia 55 tahun, namun dia terlihat lebih tua dari usianya karena gaya hidupnya selama ini yang tidak sehat.

Di suatu pagi, setelahnya berpamitan untuk berangkat kuliah, Harshil langsung mengambil totebagnya dan berjalan keluar istana hingga menemui Jopin yang tengah menyalakan mobil kerajaan.

"Kenapa tidak motor saja sih?" Harshil menggerutu di hadapan Jopin sambil menatap datar.

"Lebih aman menggunakan mobil, Pangeran." jawab sang Jopin dengan lembut.

"Ah sudahlah, ayo cepat nanti aku ketinggalan kereta." tangannya mengayun didepan wajah, lalu berlari masuk kearah mobil dan disusul Jopin dengan cepat agar sang pangeran tak perlu membuka pintu mobilnya sendiri.

Jopin pun sebenarnya berniat untuk mengantarnya sampai ke universitas, namun tawarannya ditolak berdalih Harshil ingin merasakan serunya berangkat-pulang kuliah dengan kereta. Selalu begitu, mencari hal yang berbeda adalah hobinya. Namun Harshil merasa menaiki kereta tak seburuk itu, karena pemandangan yang terlintas dari balik jendela terlihat begitu indah dan mampu untuk memanjakan mata telanjangnya.

"Disini saja, aku langsung keluar ya!" ucap Harshil sambil menepuk pundak Jopin beberapa kali. Ia langsung berlari ke dalam stasiun begitu saja, meninggalkan Jopin yang terdiam di kursi kemudinya sambil menggelengkan kepalanya dengan netra menatap kearah kepergian sang pangeran.

"Heuh .. Semoga Shalia selalu menyayangi dia, meskipun dia .. Sudahlah Jopin, sekarang mari kembali ke paviliun ratu." Jopin menggelengkan kepalanya dengan cepat, lalu memegang kemudinya kembali untuk segera pergi dari stasiun itu.

• • •

Harshil bergegas masuk setelah pendengarannya menangkap sebuah siaran pertanda kereta akan berangkat. Karena tergesa-gesa ia hanya masuk dan asal duduk didekat seorang laki-laki yang sepertinya sedikit lebih tua darinya, namun gaya berpakaiannya terlihat keren layaknya seseorang dari kumpulan anak band.

BRUKK!!

Gerbong kereta yang tiba-tiba bergerak dengan kasar membuat tubuh ramping Harshil terhuyung hingga menimpa laki-laki yang berada didekatnya tadi. Entah apa yang terjadi, sepertinya ada kecacatan pada keretanya.

usurpateurs - hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang