nahyuck 06

1.9K 232 15
                                    

Sudah berhari - hari ini Aca masih teguh akan pendirianya untuk mendiami Jerry, selama itu juga dirinya berangkat sekolah diantar papa nya, kalau gak nyuruh jisa nyamperin ke rumahnya, bahkan Jayden sampai terheran karena anaknya selalu merengek pagi2 buta untuk minta di antar ke sekolah.

Kalau di tanya apakah Jerry diam saja melihat  Aca yang menjauhi nya? tentu saja tidak, ia selalu menjemput Aca ke rumah tapi Aca lebih dulu berangkat, saat disekolah pun Jerry selalu menghampiri Aca berusaha mengajaknya bicara akan tetapi selalu terhalang oleh renita dan juga jisa sepupu Aca yang kini seperti menjadi bodyguard dadakan kakak nya itu.

Seperti saat ini Jerry yang berusaha masuk ke kelas Aca tapi dihadang Jisa dengan tubuh tinggi nya, Jisa ini walau lebih muda tapi tubuhnya itu bongsor bahkan Aca akan tenggelam saat bersamanya.

"Hftt tolong lah cil lo jangan halang- halangin gue buat ketemu Aca, apasih Faedahnya lo larang gue ketemu kakak lo? "
Jerry sudah lelah adu bacot dengan sepupunya Aca itu.

Ini adalah hari terakhir classmeeting jadi memang selama hari itu Aca selalu ngintilin jisa  kemana-mana supaya Jerry tak bisa mendekatinya, kecuali saat kelasnya tanding ia akan ikut berpartisipasi untuk mendukung kelasnya, Aca juga ikut dalam tanding basket putri untuk kelasnya bahkan hari ini kelasnya akan tanding final dengan kelas 12 AP ya kelasnya minju.

"Gue gak halangi lo tu, gue cuma nurut aja sama perintah nya kak Aca buat usir lo kalau mau nemuin dia, lagian kalau kak aca bilang gak mau ketemu sama lo ya berarti dia gak mau" Jawab jisa tanpa takut kepada Jerry, kenapa harus takut ?kan dia punya bekingan kak Aca, diatas Jerry itu masih ada Aca.

Jerry memejamkan matanya menganggapi bocah ingusan itu baginya, mau dipukul nanti malah dia semakin dijauhi Aca, masih mending dijauhi kalau sampai di tinggal nikah Aca bisa lompat dari atas gedung Jerry nya.

"Kalau lo bukan sepupu nya Aca udah gue tebas leher lu cil, berani - beraninya memperlakukan gue kaya gini" Kesal Jerry pada Jisa.

"Lo juga! Kalau lo bukan pacar nya kak aca udah gue babak belurin muka lo, eh atau sebentar lagi.... mantan lebih tepatnya" Jisa berkata tenang tapi membuat wajah Jerry memanas mendengar perkataanya.

"Jancok "umpat Jerry lalu memilih pergi meninggalkan kelas Aca, karena jika lama-lama disitu ia akan dibuat lebih emosi oleh jisa.

Saat ini Aca dan teman sekelas nya sudah berada di lapangan basket berhadapan dengan kelas minju, dipinggir lapangan juga sudah terisi banyak murid yang menyaksikan pertandingan ini tak terkecuali Jerry yang sudah pw berjongkok paling depan dengan para curut yang menemani di sampingnya.

Pertandingan di mulai dengan sengit, bukan karena cara bermain kedua belah pihak tapi karena mereka bermain dengan gengsi, ya karena jika kelas Jerry itu bersaing dengan kelas mark maka kelas Aca itu saingannya kelas minju.

Saat ini bola berada di tangan renita tim lawan  berusaha mengambil bola itu, lalu mata renita menangkap pergerakan Aca yang longgar di dekat ring lawan pun akhirnya melempar bola itu, Aca dengan sigap menangkapnya ,ia sedikit mendribel bola hingga di dekat ring ia hendak memasukan bola itu dengan cara melompat tapi tiba - tiba.

Brukk

Minju menjentol tubuh Aca yang sedang melompat hingga terjatuh keras di lapangan, teman-teman Aca dan pendukung nya yang melihat itu seketika emosi tak terkecuali Jerry yang melihat itu di pinggir lapangan dan yang membuat mereka lebih emosi adalah wasit yang tak menganggap itu sebagai pelanggan malah melanjutkan permainan itu, mengabaikan Aca yang kesakitan memegangi lututnya karena terbentur saat mendarat ke bawah.

" Woy wasit mata lo katarak ya, cewek  gue dilanggar anjing "Jerry berteriak kemudian berlari mendekat ke Aca dan langsung mengangkat tubuhnya, Aca refleks mengalungkan tanganya saat tubuhnya melayang diangkat Jerry.

I LOVE YOU ACHANA(nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang