Terlahir kembali

6 3 1
                                    

"Kamu tau nak? Bunda menyesal untuk semua hal yang bunda lakukan ke kamu. Bunda banyak kurangnya, maafin bunda ya?"

Restu menatap bunda tak mengerti, "Bunda ngomong apa sih? Restu engga ngerti, bunda udah jadi bunda yang terbaik untuk Restu kok. Bunda jangan nethink gitu ah, Restu engga suka."

Aiza tersenyum kecil, sesekali matanya melirik Restu yang berada disamping kursi setirnya.

"Hm... Benarkah? Kalau begitu, Restu jangan kapok ya jadi anak bunda, hm? Dikehidupan selanjutnya Restu mau tetap jadi anak bunda?" Tanya Aiza sambil menggenggam tangan Restu.

Restu terkekeh kecil, tangannya yang digenggam Aiza ia cium. Restu mencium punggung tangan Aiza, "Restu ngga paham bunda ngomong gini karena apa, yang jelas kapanpun itu, Restu akan minta pada tuhan bahwa ketika Restu dilahirkan kembali, Restu mau berasal dari rahim bunda. Restu sayanggg banget sama bunda."

"Terimakasih Restu sayang udah lahir menghiasi hari-hari bunda. Maaf juga kalau bunda kadang bikin Restu kesal marah."

Restu mendengkus pelan, "Bunda, Restu 'kan udah bilang tadiii. Bunda jangan minta maaf, bunda udah jadi bunda terbaikkkk untuk Restu, okay??? Umm, terimakasih juga bunda udah jadi bunda yang terbaik untuk Restu." Katanya sambil tersenyum manis ke arah Aiza.

"Kamu bersyukur dengan kehidupan yang sekarang?" Tanya Aiza

Restu mengangguk kecil, "Huum, Restu sangat bersyukur untuk semuanya yang terjadi. Kalau bunda?"

Aiza tersenyum kecil berbarengan dengan berhenti mobilnya karena sudah sampai tujuan. Kini tatapan sepenuhnya terarah pada Restu, anaknya. Tangannya terbuka bebas, Restu tersenyum kecil.

Dia memeluk bundanya erat lalu gelap yang menguasai pandangannya.

Maafin bunda, Restu.

Aiza GumelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang