Langkahnya pelan dan seiring dengan jentikan jari. Bibir plum terbuka, menyenandungkan sebuah lagu.
We stand as one united
Against the PuritanSenyumnya terkembang ketika seekor burung pipit terbang melewatinya sembari menciptakan harmoni yang selaras dengan lagu yang tengah dinyanyikannya.
We draw our inspiration
From good witch MorriganSihir murni mengalun indah di sekelilingnya bagaikan lullaby, tapi daripada tidur, dia lebih ingin tersenyum dan bermain sepanjang hari.
For she was persecuted
By common wandless menMatanya tertutup, tapi sensitivitasnya terhadap lingkungan sekitar membuatnya mampu berjalan tanpa tersandung atau menabrak apapunㅡabaikan saja seekor pukwudgie yang sempat menghadangnya dan langsung diseret magical creature lain.
So she fled from distant Ireland
And so our school beganRasanya baru kemarin dia mendapat hadiah pertama setelah sekian tahun dari paman dan bibinya. Sekarang, di sinilah dia, di sekolah barunya bersama saudara tercinta.
Oh, Ilvermorny-Massachusetts
We choo-choose it
We choo-choose itThe wizard school supreme
Your castle walls, they kept us safeDia tidak pernah memimpikan hari ini akan datang.
The days with you, a dream
You taught us all our magicKetika Sang Bibi menceritakan bagaimana dia terlahir dari dua penyihir hebat Wizarding World Britainㅡmeski dia tahu banyak waktu dan keberanian yang bibinya butuhkan untuk mengatakannyaㅡdan bahwa dia berharap Harry akan menjadi penyihir yang hebat sama seperti mereka.
And now one thing's quite clear
Where'er we roam
Where'er we roam"Harry! Tunggu aku!"
Sebuah seruan membuat empunya nama menoleh tanpa menghentikan senandungnya. Dari kejauhan, sepupunya berjalan cepat dengan jubah bernuansa biru dan cranberry di lengan kanannya.
Keringat menetes bagaikan sungai, membasahi kemeja putih yang dikenakannya. Sepertinya dia habis berlari.
Harry menyeringai geli. "Cepatlah! Upacaranya akan segera dimulai!"
Our one true home
Our one and own
Is Ilvermorny dearBagi Harry, tiap moment berharga tidak akan di dapat 2 kali, karena itu dia akan mengambil sebanyak yang dia bisa.
_______
"Ayo cepat, Gilbert! Kau tidak ingin ketinggalan upacaranya, 'kan?"
Gilbert Prince merotasikan matanya melihat gadis hyperaktif yang menarik tangannya dengan tidak sabaran.
Beberapa waktu lalu dia baru saja merapikan barang-barangnya di Pukwudgie Dorm ketika sahabat masa kecilnya, Alice Quahog, muncul didepan pintu kamarnya dengan senyum sumringah.
Mengabaikan siulan menggoda dari teman-teman se-asramanya, Gilbert langsung menarik tangan gadis itu menuju aula upacara penyortiran. Sekarang, gadis itulah yang menariknya dengan (terlalu) semangat.
Gilbert tidak masalah sebenarnya. Dia juga penasaran bagaimana rasanya berdiri di tempat para penonton dan melihat anak-anak baru disortir, mengingat baru tahun lalu dia berada di posisi itu.
"Pelan-pelan, Alice. Lagipula kau sudah melihatnya tahun lalu."
Tanggapan Alice tidak berubah. "Tetap saja ini seru!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sometimes I Wanna Called Them Family
Fanfiction[ A Harry Potter Fanfiction] Vernon dan Petunia telah membesarkan keponakan mereka dengan seluruh kekejaman yang bisa mereka berikan, memperlihatkan kepada Harry kecil seperti apa dunia ini bekerja. Sekarang, mereka dipaksa untuk menghadapi takdir b...