3 - Sepupu, Teman dan Penggemar

254 47 2
                                    

Kamu akan menemukan banyak Original Character sebelum Harry masuk ke Hogwrats.

Kapan dia masuk Hogwarts?
Mohon bersabar.

Happy reading^^

_______

Ruangan itu sunyi dan hanya nyanyian seekor phoenix yang menggema ke seluruh sudut. Lukisan para kepala sekolah terdahulu tergantung di dinding, tertidur. Hanya ada satu lukisan yang tetap terjaga dan memerhatikan 3 orang yang tengah berperang dengan pikiran mereka masing-masing.

Beberapa waktu lalu mereka berdebat tentang ketidakhadiran seorang siswa di aula saat acara pembukaan tadi. Mereka juga membicarakan mengenai rumah yang sudah dijual dan bahwa tidak ada penghuni di dalam, tak lupa juga dengan pelindung darah yang sudah tidak aktif. Setelah perdebatan panjang, kini ketiganya terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Merasa jengah, dia kemudian angkat suara. "Dasar bodoh! Kenapa kalian tidak mencaritahu di buku daftar siswa saja?"

Seakan mendapat cahaya ilahi, binar dalam sepasang netra biru yang sebelumnya padam kini kembali. "Kau benar. Terima kasih, Phineas."

Potret mantan kepala sekolah dengan nama Phineas Nigelus Black itu merotasikan matanya. Dia mulai bertanya-tanya kenapa generasi baru semakin bodoh.

Beberapa saat kemudian mereka mulai mendiskusikan apa yang terdapat di buku daftar siswa. "Namanya masih ada, Albus. Tapi, tidak ada sinar, bahkan saat pena-ku menulis surat untuk anak-anak baru tahun ini." Minerva McGonagall yang pertama kali bersuara. "Dan ada nama sepupunya di sini."

Mata master ramuan melebar dengan tidak percaya. Rahangnya hampir jatuh karena terkejut. Dia selalu tahu mengenai rasa iri Petunia yang ingin menjadi penyihir sama seperti Lily, tapi mengetahui anaknya seorang penyihir ... Severus penasaran seperti apa reaksinya saat pertama kali mengetahui hal itu.

"Apa artinya itu?" Severus bertanya tanpa intonasi, berhasil menyembunyikan ekspresinya dengan baik.

Bukan Minerva, tapi Sang Kepala Sekolah yang menjawab. "Itu artinya mereka berada di luar jangkauan kita atau mereka telah lebih dahulu menerima surat dari sekolah sihir lain."

"Alasan kenapa nama mereka masih ada ialah karena nama mereka telah terdaftar di buku ini dan kementerian setelah mereka mengalami kecelakaan sihir yang pertama kali. Nama mereka di buku ini hanya akan hilang ketika mereka meninggal sebelum masuk sekolah, atau setelah mereka lulus dan nama mereka berpindah ke buku alumni." Minerva melanjutkan.

Severus mengangguk paham. "Setidaknya kita tahu dia tidak mati. Jika tidak ada hal lain lagi, aku akan kembali."

Tanpa menunggu jawaban dari keduanya, Severus segera keluar dari ruangan itu dengan jubah hitam yang berkibar dramatis di belakangnya.

Minerva menutup bukunya dan beranjak. "Aku juga akan kembali, Albus. Akan kuberitahu jika namanya bersinar sewaktu-waktu."

Albus mengangguk tanpa menoleh ketika suara tapak kaki menghilang dibalik pintu yang tertutup. Netra birunya menatap bungkusan Philosopherer's Stone di atas meja kerjanya.

"Tidak ada cara lain."

_______

Harry baru saja menyelesaikan kelas Magical Anthropology and Archeology dan dalam perjalanan ke Cafetaria ketika dua penyihir dari asrama berbeda, dan sepertinya kakak kelas, menghadangnya.

Dia menghentikan langkah, menatap kedua siswa itu dengan bingung tanpa menurunkan sedikit kewaspadaannya. Sejak dulu, semua hal aneh yang terjadi padanya pasti akan ada akibatnya. Dudleyㅡdisamping sifatnya yang cukup egoisㅡtelah menjadikan dirinya sendiri benteng bagi Harry setelah mereka tinggal di Amerika.

Sometimes I Wanna Called Them FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang