Bagian 5

67 27 82
                                    

"Iya pah, Radit usahakan untuk mempercepat kepulangan radit ke indonesia." sahutnya. sambil memijat pangkal hidungnya, didepan layar komputer yang sedang menyala.

"Bisa-bisanya kamu meninggalkan cucuku sendirian, selama itu."

"Bianca dirumah tidak sendiri kok pah, ada asisten rumah juga yang menemani."Orang tuanya memang suka sedikit berlebihan, padahal ia juga ayahnya "Jangan khawatir." terusnya.

"Pokoknya papa tidak mau tau, kamu harus secepatnya pulang ke indonesia, bianca masih butuh pengawasanmu radit, jangan terlalu sering meninggalkannya." perintahnya. dengan sedikit helaan nafas. " kalau kamu tidak pulang, papa akan ambil bianca." ancamnya.untuk menakut-nakuti

Radit menghela nafas pasrah, jika sudah ada ancaman seperti itu ia tidak bisa membatahnya lagi, dan tidak mau berdebat lebih banyak lagi.

"Iya, lusa pah radit pulang."ucapnya dengan pasrah, mau bagaimana lagi pikirnya.

"Besok."jelas Papanya dengan penuh penekananan.

"Tap–" belum sempat ia melanjutkan perkataannya, sambungan sudah di tutup oleh papanya.

Mau tidak mau ia harus take off besok, baru dua hari ia di negri sakura, pertemuan dengan clientpun terpaksa harus ia cancel karena permintaan papanya, jujur saja sebenarnya ia juga merindukan putrinya.

lantas ia segera menelpon asistennya, untuk mengatur penerbangan besok.

"Hallo sir, can i help u?"

"I have to go back to Indonesia tomorrow."

"Tomorrow sir? but you just two days here."

"I leave the meeting with tomorrow's client to you."

"How about Aozora sir?"

Radit terdiam sedikit berpikir, Aozora merupakan perusahaan travel ternama di jepang, tidak mungkin ia membatalkan pertemuan ini, sebuah kesempatan besar bagi perusahaannya untuk bekerja sama, ia hampir saja melupakan itu."I will talk to them, and will arrange a meeting in Indonesia."

"okay sir."

***

"Silahkan perkenalkan diri kamu."

"Perkenalkan nama saya Leona Arabella, Biasa di panggil Bella atau bisa juga Ona, saya murid pindahan dari Arizone High School, senang bertemu dengan kalian."

Jika indonesia mempunyai High school international elite, maka singapur sudah lebih dulu membangun Arizone High School. orang-orang menyebutnya dengan singkatan AHS, salah satu sekolah menengah elite juga, Sekolah ini berbasis sistem asrama dan sangat terisolasi, dengan peraturan yang sangat ketat.

Seketika kelas menjadi ramai oleh bisikan - bisikan para murid yang mencemoohnya.

"Hah?? AHS mana? Singapur?"

"AHS? ko bisa pindah ke HSI?"

"Jangan-jangan dia murid bermasalah lagi."

"Dia cewe yang bawa ducati tadi kan?"

"Iya bener, anak motor sih kayanya."

Begitulah kira-kira bisikan-bisikan mereka.

Sedangkan Andaru ia hanya menatap perempuan itu tak bergeming dari kursi paling belakang, biasanya ia akan antusias, apalagi menyangkut dengan perempuan. kali ini dia benar-benar diam seribu bahasa, hanya menyimak perkenalan tersebut.

My Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang