00: Lagi-lagi merasa kecewa

17 7 0
                                    

Di ruangan yang sangat temaram, terasa hawa panas membara serta gairah yang meletup-letup, berbanding lurus dengan kegiatan dua pemuda pemudi yang sedang saling melumat bibir masing-masing di sofa. Keadaan si wanita yang berbaring terlentang, juga si lelaki yang mengukungnya dengan baju yang sudah dilempar entah kemana.

Satu persatu si lelaki mulai membuka kancing lawannya, membuat si wanita bergerak gelisah dengan mata terpejam erat. Pikiran si wanita mengarah pada kejadian beberapa tahun silam, ketika lelaki penuh dosa menjamah badannya yang masih anak-anak. Dalam hati ia mengingatkan dirinya sendiri, bahwa yang sedang menjamahnya sekarang bukanlah lelaki biadab yang menyakitinya dulu. Melainkan Jonathan, lelaki yang paling dicintainya.

Jonathan jelas melihat tangan kekasihnya yang memegang erat pundaknya, namun ia salah mengira. Ia pikir, itu karena pasangannya terlalu bergairah dan tidak bisa mengatasi segala rangsangan yang ia beri. Lantas dengan bersemangat ia makin gencar melakukan aktivitasnya, membuat wanita terkasihnya ketakutan dan bergetar. Hingga ketika si wanita sudah tidak tahan lagi, ia menendang Jonathan dengan kekuatan penuh. Membuat si pria jatuh ke lantai dan menatapnya kecewa.

"Nathan, kurasa tidak sekarang." Dengan tangan bergetar si wanita kembali mengancingkan kemejanya dan buru-buru memasuki kamar mandi.

Lagi. Ini bukan pertama kali wanita itu menolak Jonathan. Bahkan setelah pertunangan mereka seminggu yang lalu, wanita itu tetap tidak mempercayai Jonathan. Jadi, dengan hati yang lagi lagi terluka, ia memakai kembali t-shirt putih yang tadi sempat ia lempar. Matanya melirik pintu kamar mandi sebentar sebelum akhirnya pergi dengan mobilnya.

orchidaceae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang