00: Tamu di bulan Desember

17 7 0
                                    

Derasnya hujan dibulan Desember mengundang siapapun untuk mencari kehangatan, entah itu bergulung di dalam selimut tebal atau bercinta dan membagi kehangatan dengan orang terkasihnya. Namun wanita ini tidak melakukan keduanya, di apartemen minimalis yang ia tempati terasa sunyi sebab memang ia tinggal sendiri. Memasak mie instan adalah pilihannya dikala hujan deras mengguyur Jakarta, tidak lupa televisi yang menyajikan tontonan drama Korea. Oh ini sempurna!

Matanya bergulir ketika mendengar derit pintu apartemennya dibuka. Sudah jelas itu adalah dia, satu-satunya orang yang tau kode apartemennya selain sang pemilik sendiri.

"Hey, kau tidak terlihat baik-baik saja." Sang tuan rumah bergegas memberinya handuk sebab si tamu terlihat basah kuyup dengan wajah lesu dan tangan yang mulai berkeriput karena kedinginan.

Handuk ditangan si wanita tak kunjung di ambil, membuat si wanita bertanya-tanya. "Apa yang kau lakukan, Nana? Cepat keringkan ba-"

Ucapannya terputus sebab Jonathan lebih dulu membungkam bibirnya dengan ciuman, membuat si wanita tersentak walau akhirnya ikut terhanyut dalam ciuman itu. Handuk yang dipegangnya sudah tak ia pedulikan lagi, tangannya kini mengalung sempurna pada leher Jonathan.

Di derasnya hujan serta kencangnya angin di bulan Desember, kini wanita itu memilih pilihan kedua; bercinta dan berbagi kehangatan dengan orang terkasihnya. Melupakan mie yang masih tersisa setengah dan televisi yang masih menyala.

orchidaceae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang