Why?

128 15 7
                                    

JUN POV

Dulu selalu ada hari dimana aku iri pada semua orang..

Mereka bisa bergerak bebas..

Mereka bisa berlari kemanapun..

Mereka bisa pergi kemanapun..

Mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau..

Bukankah itu luar biasa..

.

Perasaan bahagia bisa melakukan apapun yang diinginkan..

Aku udah kehilangan itu..

Sejak awal..

.

Saat aku lahir, orangtuaku sudah merasakan ada yang aneh pada diriku..

Awalnya hanya gejala-gejala kecil..

Namun semakin aku bertumbuh, gejala itu semakin terlihat..

Aku ingat waktu pertama kalinya aku pingsan karena penyakit ini. 

Saat itu aku masih TK dan tentu saja Hansol bersamaku. Sebagai anak kecil yang ngga tau apa-apa, Hansol menjadi trauma karena melihatku pingsan didepannya. Terlebih saat itu hidungku berdarah dan aku sempat batuk darah. 

Orangtuaku langsung memeriksakanku lebih detail dan ternyata pengobatan yang selama ini aku minum.. Semua ngga berarti, penyakit ini justru semakin parah.

Semua hal dilakukan orangtuaku. Mencari obat hermal, obat medis, lingkungan yang cocok untukku dan masih banyak lagi.

Dan aku harus menurut hingga aku SMP. Aku harus kembali ke kampung halamanku dan tinggal di sebuah desa dengan lingkungan yang sangat bersih dan aku merelakan keinginanku buat sekolah. Setiap hari aku harus stay dirumah, meminimalisir gerakan (walau tentu saja aku tetep menari) dan homeschooling.

Menjelang SMA, aku mulai merindukan Hansol. Yah walau selama aku di China aku selalu chat dengan Hansol kapanpun dan dimanapun.. Tapi aku ingin berada di dekatnya. Setidaknya SMA, aku sudah cukup usia untuk mandiri. Aku ngga mungkin terus bersembunyi kan :)

Akhirnya aku menego.. sangat menego dengan orangtuaku. Bahkan Hansol pun terlibat dalam negosiasi ini. Dan berakhirlah aku disini. Walau tetap saja aku tinggal bersama Hansol tapi setidaknya aku bisa memberi tubuhku pengalaman yang baru.

.

Menari..

Hanya itu yang selama ini menarik perhatianku..

Menari mengubah hidupku, menjadikanku lebih berani..

Dan sebenarnya yang menggenalkanku pada tarian ngga lain tentu saja Hansol. Hansol sering mengirimku video practice kpop idol. Tentu saja awalnya hanya untuk menghiburku karena aku bosen dengan drama dan film.

Semakin aku melihat video-video itu.. 

Tubuhku merespon..

Sensasi melihat mereka pertama kali..

Sensasi melihat betapa kerennya mereka..

Bergerak dengan tubuhnya..

Sesuka hati mereka..

Bergerak degan berbagai tempo..

Dengan berbagai kecepatan..

Bukankah itu sangat wow..

Sejak saat itu aku mencoba menari.

.

Menari tentu bukan hal yang mudah, terutama dengan kondisiku..

My name is JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang