Hansol POV
"Aku keluar sebentar", ucapku tanpa melihat Jun.Marah. Engga. Aku ngga marah. Ngga akan aku marah pada Jun.
Hanya saja..
Yang Jun lakukan tadi aku ngga suka.Semenjak Jun terluka karenaku, bahkan mengakibatkan keadaannya lebih buruk dari sebelumnya membuatku merasa bersalah. Rasa bersalah terus muncul setiap aku melihat Jun.
Kalau saja saat itu aku ngga menerima Leona..
Kalau saja aku stay single..
Kalau saja aku..Terus di samping Jun..
Kejadian itu bisa dihindarkan bukan?
"Haaaaahhhhhh" ku hela nafasku panjang sambil mengobrak-abrik rambutku.
Beberapa hari, bukan beberapa minggu ini terasa berat bagiku. Bukan hanya masalah sekolah dan basket, tapi Juga Jun.
"Aku harus menghilangkan pikiran ini atau aku ngga bisa menghadapi Jun" ucapku sambil memesan beberapa snack di kantin Rumah Sakit. Tujuanku yang pertama ke taman tapi entah kenapa tubuhku butuh asupan lebih.
Selesai memesan makanan aku langsung mencari tempat duduk. Tempat duduk yang aku pilih berasa di ujung dekat dengan tembok kaca yang memperlihatkan taman. Kantin rumah sakit ini bersebelahan dengan taman, walau ngga semua area taman bisa keliatan.
"Silahkan. Kalau mau tambahan pesanan silahkan ke counter ya. Terima kasih" mbak2 waiter akhirnya selesai mengantarkan semua pesananku. Yah ngga banyak sih cuma 3 menu :)
Drrttt...drrrtt...
Aku mengambil hpku dan membaca pesan yang masuk.
Hansol, bagaimana keadaan Jun? Papi ma mami sepertinya baru bisa kesana akhir minggu. Ada meeting yang ngga bisa ditinggal. Nanti kalau ada apa-apa segera kabari ya. Secepatnya mami pesan tiketnya. Love you, mami.
Aku tersenyum membaca pesan dari mama Jun. Yep, saking deketnya orang tua kami dan saking percayanya mereka, mereka menyuruh kami buat ngga panggi om tante, tapi mama papa. Dan bagiku ngga masalah, serasa punya 2 ortu hehe
Aku melihat ke arah taman sambil menghabiskan makananku. Entah udah berapa lama aku disini. Sepertinya tadi aku keluar agak pagian dan sekarang langit udah agak gelap menandakan waktu udah semakin malam.
Aku melihat jam di hpku udah hampir jam 6 sore. Cukup lama juga aku berada disini.
Ring..Ringg...
Aku mengambil hpku dan menjawabnya. Sepertinya ini suster yang biasa menangani Jun. Aku melihat jam di tanganku. Seharusnya jam segini aku sudah ada disana karna aku harus membantu Jun mandi.
"Iya sus.."
"Hansol, apa kamu sedang bersama Jun?" Aku mulai merasa aneh dan firasatku buruk dengan pertanyaannya.
"Jun? Aku sendiri sus. Bukannya Jun ada di kamar? Tadi aku pergi dia masih di kamar." Perasaanku semakin ngga enak.
"Waktu suster mau memberi obat Jun udah ngga ada di kamar. Suster cari kemana-mana ngga ada, suster kira kamu jalan-jalan sama Jun."
Aku kaget mendengar pernyataan suster. "Suster udah cari dimana?" Aku langsung membereskan peralatan makanku.
"Suster cari dikamar dan di area depan. Suster sedang tanya orang-orang di sekitar."
"Oke aku cari di area bawah sus." Aku langsung menutup teleponnya dan bergegas keluar.
Aku mencari diberbagai tempat.. Sambil ngga lupa menelepon Jun terus-terusan.
"Sial hpnya ngga nyambung. Apa dia ngga bawa hp ya.." ucapku tanpa sedikitpun berhenti berlari sambil mencari.
Kantin...
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is Jun
RomanceJust a little story about Jun's life and a hint of Hansol