I'm Sorry

82 5 1
                                    

Hansol POV

Aku berjalan di jalan yang menghubungkanku dengan sebuah bangunan. Bangunan itu cukup besar dan luas. Didominasi dengan warna dinding putih di hampir setiap ruangnya.

Bangunan itu tidak ramai didatangi orang pada hari ini.

Hanya beberapa orang dengan bunga ditangannya. Beberapa ada yang membawa makanan ataupun benda-benda lainnya. Dan yang pasti.. Semua orang memasuki bangunan itu dengan ekspresi yang tidak bisa diterjemahkan.

Aku berdiri tepat di depan pintu bangunan tersebut. Entah kenapa kakiku seolah tidak ingin memasuki bangunan itu.

Aku memandang bangunan itu dengan perasaan tidak karuan. Ditanganku sudah ada sebuket bunga lily putih, bunga kesukaan Jun. Aku kini memandang bunga itu.

"Apa Jun akan senang dengan bunga ini? Dia pasti sangat kesepian disana", batinku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa Jun akan senang dengan bunga ini? Dia pasti sangat kesepian disana", batinku

Aku menarik dan menghembuskan nafasku untuk kesekian kalinya sebelum akhirnya aku masuk ke bangunan itu.

Aku memandang sekitar.. Aku tidak suka dengan hawa ini, begitu mencekam. Aku pun hanya diam dan terus berjalan ke tempat Jun berada. Aku melihat sekeliling, mengingat-ingat dimana Jun berada.

Aku selalu membenci rumah sakit karna Jun selalu sedih ketika berada disana. Jun selalu bosan dan lelah dengan interior rumah sakit yang selalu dia lihat hampir setiap harinya. Itu yang selalu Jun curhatin ketika dia harus masuk ke rumah sakit lagi.  Padahal kan di rumah sakit, orang menemukan kesembuhan :)

Tapi bagi beberapa orang tidak. Baginya rumah sakit sudah seperti neraka. Bagi Jun.

"Disana pasti sepi ya Jun..", ucapku pertama kali ketika aku berhasil menemukan dimana Jun berada. Di sebuah lemari kecil dengan kaca transparan. Dengan sebuah bingkai foto Jun dan aku yang dapat dilihat dari luar. Sebuah guci putih tertata rapi di belakangnya.

(Anggap aja Hansol lagi megang buket bunga lily ya hehe)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja Hansol lagi megang buket bunga lily ya hehe)


Aku menyentuh kaca itu seolah aku sedang mengusap kepala Jun dan tanpa sadar aku meneteskan air mataku.

Menangis dalam diam. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My name is JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang