❁ MINGGU

592 23 5
                                    

Day 01 : First Date

»»——⍟——««

Di balik senyumnya
― Bokuto Kotarou / Reader ―

»»——⍟——««


Langit biru membentang luas, dihiasi kapas-kapas angkasa yang bergerak perlahan. Kelopak bunga sakura berterbangan bersama angin yang berhembus, membawa aroma musim semi ke segala penjuru. Jalanan Shibuya telah ramai akan pejalan kaki walau jarum jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, seperti yang diduga dari salah satu jalan teramai di Kota Tokyo.

Seorang gadis bersurai [h/c] menatap jam di pergelangan tangan, kemudian mengedarkan pandangan ke arah kerumunan para pejalan kaki yang berlalu-lalang di hadapan― kegiatan ini terus dilakukannya sejak tiga puluh menit yang lalu.

"Kotarou-san belum datang, ya," gumamnya sambil terus memandang sekitar, kakinya mulai terasa lemas karena terlalu lama menunggu.

Gadis itu menghela napas, memutuskan untuk merapikan penampilannya untuk ke sekian kalinya. Ditepuknya rok gaun peach selutut yang membalut tubuh, kemudian merapikan jepitan bunga dafodil di rambut. Lantas, ia mengetukkan ujung flat shoes ke tanah sebagai akhiran kegiatan merapikannya.

[Your name] meletakkan tangan di dada kiri, lalu menghirup napas dan melepaskannya― berusaha meredakan rasa gugup yang menguasai pikiran.

Hari ini adalah kencan pertamanya dengan Bokuto Kotarou― salah satu sahabat kakaknya yang kini merangkap status menjadi seorang kekasih― sejak mereka berpacaran selama seminggu lalu.

Berhubung latihan Kotarou masih pukul tiga sore nanti, Akaashi Keiji menyarankan [Your name] untuk mengajak ace tim voli Fukurodani itu berkencan. Dan inilah hasil dari saran kakaknya untuk menghubungi sang pacar lewat chat kemarin malam.

Mereka sepakat untuk kencan, namun [Your name] harus menunggu kedatangan Kotarou entah sampai kapan.

Walau demikian, [Your name] tidak mengeluh. Karena, ia tahu betul bagaimana sifat kekasihnya itu, ceroboh dan sedikit kekanak-kanakan. Mungkin saja Kotarou saat ini sedang kebingungan karena turun di stasiun yang salah, atau tersesat karena salah jalan. Memikirkan praduga demikian membuat sang puan terkekeh geli.

"[YOUR NAME]! HEI, HEI, HEI!"

Suara ini..., [Your name] menoleh ke arah sumber suara, mendapati sesosok pemuda bersurai putih dengan ombre hitam yang tengah melambai ke arahnya. Seuntai senyum merekah di bibirnya seketika. Kotarou-san!

Tatkala sosok itu berada di hadapan, [Your name] segera membungkukan kepala dan memberi salam. "Selamat pagi, Kotarou-san."

"Selamat pagi!" sahut Kotarou dengan cengiran lebar. Namun, raut wajahnya seketika berubah menjadi murung. "Maaf, aku membuatmu menunggu lama, ya?"

[Your name] lantas menggeleng, senyuman masih terpatri di bibir. "Tidak, kok. Tapi, mengapa kamu datang sedikit terlambat, Kotarou-san?"

"Aku turun di stasiun yang salah dan tersesat di tengah jalan," terang Kotarou dengan polosnya.

"Be-Begitu, ya," tanggap sang puan bermata [e/c] sembari tersenyum canggung. Aku tak menyangka perkiraanku akan tepat.

"Hei, hei, [Your name]! Kita akan pergi ke mana?"

Begitu pertanyaan antusias itu menyapa rungu, [Your name] melebarkan senyumannya. Ia memasukan tangannya ke dalam tas dan mengeluarkan dua potong tiket dari dalam sana.

𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅 𝐖𝐄𝐄𝐊 || 𝙷𝚊𝚒𝚔𝚢𝚞𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang