❁ SABTU

287 8 0
                                    

Day 07 : Free - Ghost

»»——⍟——««

Gadis Hantu
Akaashi Keiji / Reader ―

»»——⍟——««

Seorang gadis ber-kimono putih polos memandang pria yang fokus mengetik di sebelahnya dengan tatapan kesal. Pasalnya, sudah berulang kali ia mengusir laki-laki bersurai hitam itu agar pulang dan beristirahat, namun tak satu pun perkataannya itu digubris.

Sekilas, gadis itu tampak seperti manusia― berparas cantik dengan sepasang mata [e/c] yang indah dan rambut [h/c] sepanjang pinggul― kecuali fakta bahwa kakinya tidak menyentuh tanah. Dengan kata lain, dia adalah seorang arwah gentayangan. Hal tersebut semakin diperjelas dengan bando putih berbentuk segitiga yang dikenakan di kepala.

Namanya Sakamoto [Your name], seorang gadis yang meninggal di usianya yang ke-16 pada tahun 1920. Ia sama sekali tak mengingat penyebab kematiannya, juga tak peduli apabila mengetahuinya kelak. Toh, dirinya sudah mati. Mengetahui hal yang tak penting tak akan membuatnya hidup kembali.

Daripada memikirkan penyebab kematiannya yang sudah lewat lebih dari satu abad, [Your name] lebih memilih untuk mencari cara bagaimana agar lelaki yang masih berkutat dengan komputernya ini untuk pulang.

Lelaki yang dimaksud adalah Akaashi Keiji, salah satu editor dari departemen editorial yang bertugas merevisi naskah kiriman para penulis maupun mangaka bergenre shounenyang biasanya identik dengan aksi dan tokoh utama berpendirian pantang menyerah. Oh, jangan lupakan konsep 'nakama no chikara' atau kekuatan persahabatan.

Banyaknya naskah yang dikirim hari ini membuat Keiji harus libur semalam suntuk di kantor. Banyaknya kesalahan tanda baca dan ejaan yang harus dibenahi pun membuat pekerjaannya terasa berlipat ganda.

Seharusnya, mereka berusaha menulis dialog dan narasi dengan benar, batinnya tatkala merevisi naskah dari light novel yang diterimanya siang tadi. Alangkah baiknya, mereka mempelajari tata kepenulisan yang benar sebelum mengirim naskah ke editor. Dipikir editor sepertiku ini bisa membenahi semua kesalahan ini secara otomatis?

Keiji adalah orang yang sabar. Namun, kesabarannya pun akan semakin menipis tatkala dihadapkan dengan naskah yang terlihat layaknya ditulis oleh anak TK seperti ini.

Walau demikian, Keiji tak mengeluh. Ia tetap mengerjakan pekerjaannya daripada membuang waktu untuk menyambat. Lagipula, naskah-naskah itu tidak bisa terbenahi dengan sendirinya sebanyak apapun keluhan lolos dari bibir.

Melihat raut wajah Keiji yang tampak tertekan membuat [Your name] semakin khawatir. Gadis― atau lebih tepatnya arwah― itu pun bangkit dari posisinya dan melayang menuju suatu tempat. Beberapa menit kemudian, ia membawakan secangkir teh hijau dengan kemampuan poltergeist miliknya.

Cangkir itu pun melayang dan mendarat di meja Keiji. Seulas senyum terbit di bibir [Your name], ia lantas berkata, "Akaashi-san, minum tehnya dan beristirahatlah sebentar. Anda tampak lelah."

𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅 𝐖𝐄𝐄𝐊 || 𝙷𝚊𝚒𝚔𝚢𝚞𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang