2. Miracle Cafe

1K 101 12
                                    

 "Cinta tidak bisa dideskripsikan karena mencintaimu tidak perlu alasan."

- Anonim -

***

Setelah melihat kepergian Lalyn, Selena segera masuk untuk melanjutkan sarapannya yang tertunda. Ia melihat sudah ada Seline di sana yang merupakan putri pertamanya.

"Mami dari mana?" tanya Seline heran melihat Selena datang dari arah depan.

"Nganterin adik kamu," jawab Selena sambil duduk di tempatnya semula.

"Pergi kemana Lalyn? Bukannya Lalyn udah libur ya sekolahnya?"

Seingat Seline, Lalyn sudah selesai melaksanakan ujian kelulusan dua minggu lalu.

"Dia mau anterin sarapan buat Aries," jawab Selena sambil mengedikkan bahunya.

"Pagi-pagi udah bertamu ke rumah orang, malu-maluin aja." Seline hanya bisa menggelengkan kepalanya jika mengingat tingkah Lalyn.

"Kayak nggak tahu sifat adik kamu aja Lin." Sahut Aldi.

Tidak begitu mengherankan sebenarnya. Semua sudah tahu bagaimana perasaan Lalyn kepada Aries, tapi mereka memilih diam. Tidak mau terlalu ikut campur urusan Lalyn dengan Aries.

Entah apa yang merasuki Lalyn sampai sebegitu sukanya dengan Aries. Di usia Lalyn yang masih remaja, bukankah anak itu seharusnya sedang mengalami masa-masa cinta monyet dengan teman sekelasnya atau seumurannya. Berbeda dengan Lalyn, yang malah menyukai Aries dengan perbedaan umur mereka yang lumayan jauh.

Menurut Seline, Aries memang tampan. Tapi hanya sekedar itu. Ia menghargai Aries karena keluarga mereka sudah dekat dari dulu. Tidak ada perasaan suka berlebih untuk Aries, berbeda dengan Lalyn yang menganggap Aries lebih dari seorang kakak. 

Jangan sampai adiknya itu melangkahinya dan menikah lebih dulu dengan Aries. Memikirkannya sudah membuat Seline bergidik ngeri.

Jangan sampai! Jangan sampai!

***

Mobil yang Lalyn kendarai berhenti tepat di halaman rumah Aries. Rumah tiga lantai itu tampak sepi seperti tidak berpenghuni. Tapi tidak begitu mengherankan karena ini masih pukul enam pagi.

Lalyn bercemin sebentar di kaca tengah mobil. Ia memeriksa riasannya apakah ada yang aneh atau tidak. Setelah memastikan semuanya sudah rapi, Lalyn segera turun dari mobil dan masuk kedalam rumah Aries.

"Pagi Mom Dad," sapa Lalyn melihat Runa dan Arkan yang sudah duduk di meja makan.

"Eh Lalyn, kamu apa kabar sayang?" tanya Runa dengan hangat.

Lalyn menaruh kotak makan yang ia bawa di atas meja lalu berhambur memeluk Runa.

"Lalyn kangen sama Mom," ujar Lalyn.

"Mom juga, gimana liburannya sama Mami Papi?" tanya Runa sambil membelai rambut Lalyn dengan sayang.

Lalyn melepaskan pelukannya lalu ganti menatap Runa.

"Lancar Mom, otak Lalyn udah fresh setelah liburan ke puncak kemarin."

Runa terkekeh pelan mendengar jawaban Lalyn.

"Syukurlah kalau begitu."

Lalyn menyerahkan makanan yang ia bawa, ia sampai melupakan niat awalnya datang kesini karena asyik mengobrol dengan Runa.

"Lalyn tadi masak nasi goreng untuk keluarga disini."

Runa menerima paper bag pemberian Lalyn dengan senang hati.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang