Kenangan itu sama seperti hujan. Ketika ia datang kita tak bisa menghentikannya.
~ Novel Hujan - Tere Liye ~
***
Lalyn merapikan kamarnya dengan bahagia pagi ini. Hal itu terjadi karena ada dua anggota baru yang resmi bergabung di kamarnya, siapa lagi jika bukan boneka boba yang Aries belikan kemarin.
Ia menatap kedua boneka itu dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, Lalyn jadi memikirkan nama untuk kedua boneka itu.
"Gue namain bubu sama baba aja kali ya." Gumam Lalyn.
Setelah berpikir selama beberapa menit Lalyn akhirnya sudah membulatkan keinginannya.
"Okay, mulai sekarang nama kamu bubu." Lalyn menunjuk boneka boba yang berwarna pink.
"Dan kamu baba." Lalyn ganti menunjuk boneka satunya yang barwarna coklat.
Setelah selesai merapikan kamarnya, Lalyn segera turun untuk sarapan. Hari ini ia akan kembali bekerja di cafe setelah kemarin bolos untuk menonton film dengan Aries.
Lalyn melihat semua keluarganya sudah lengkap berada di meja makan. Sepertinya ia agak sedikit kesiangan karena terlalu asik memandangi boneka barunya.
"Gimana lancar kan kemarin?" tanya Seline mengerlingkan matanya menggoda Lalyn.
Lalyn tersenyum malu, pasti Selena sudah menceritakan semuanya kepada Seline. Lalyn kemarin juga sangat heboh saat tiba dirumah karena membawa dua boneka berukuran cukup besar.
"Lain kali nurut kalau dibilangin Kakak sama Mami. Mulai sekarang kakak akan lebih sering kasih kamu dress dan Mami akan dandani kamu setiap mau keluar," ujar Seline.
Lalyn cemberut mendengarnya, ia tidak suka jika didandani terlalu heboh seperti kemarin. Tapi ia mengiyakan saja, karena jika ia menolak maka akan panjang urusannya. Ia akan mendapat ceramah dari Seline pagi ini, belum juga dari Selena.
***
Lalyn telah selesai membantu chef Ardi di dapur. Kini ia bisa bersantai sejenak sambil menunggu cafe yang akan buka sebentar lagi. Ia sudah tidak sabar untuk menemui Della dan menceritakan semuanya kemarin.
"Della." Panggil Lalyn melihat Della dari kejauhan. Ia melambaikan tangannya meminta Della menghampirinya.
Della menghampiri Lalyn dengan setengah hati, "Gue tahu lo pasti mau pamer." Tebak Della.
Lalyn cemberut, belum juga bercerita tapi temannya itu sudah bisa menebaknya.
"Kok lo tahu sih, nggak asik ah," ujar Lalyn tidak senang.
"Semua udah tercetak jelas di wajah sumringah lo pagi ini. Gue juga udah lihat postingan di instagram lo kemarin."
Meskipun Della sudah tahu, tapi hal itu tidak menyurutkan hasrat Lalyn untuk bercerita. Ia menceritakan semuanya kepada Della dan dengan sabarnya Della mendengarkan ocehan Lalyn.
"Beruntung banget sih Lyn hidup lo. Lo punya keluarga yang sayang sama lo dan lo juga punya laki-laki sebaik Aries. Lah gue, keluarga gue hancur sejak gue masih kecil. Bahkan gue juga nggak beruntung di kisah percintaan gue." Della tersenyum miris mengingat hidupnya.
Lalyn ikut sedih saat mendengarnya. Ia tahu jika Della adalah tulang punggung keluarga sekarang. Ia harus membantu ibunya menghidupi adiknya yang masih sekolah karena ayahnya pergi entah kemana saat ia dan adiknya masih kecil dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
RomansaSekuel Scandal With You (Bisa dibaca terpisah) *** "Kakak Aries milik aku," teriak gadis berumur dua belas tahun itu dengan polosnya. "Iya, kakak milik kamu Lalyn," jawab Aries sambil mengacak rambut gadis di hadapannya dengan gemas. "Sampai kapan...