"Jika kamu tidak memiliki alasan ketika mencintai seseorang, maka kamu tidak akan memiliki alasan untuk berhenti mencintainya."
- Anonim -
***
Hari pertama mulai bekerja di Miracle Cafe membuat Lalyn begitu bersemangat. Ia sudah bangun sejak pagi untuk bersiap-siap. Lalyn memakai baju kebanggannya yaitu celana jeans, kaos dan sepatu kets putih kesayangannya. Jika Seline tahu pasti kakaknya itu akan marah. Pasalnya Seline selalu memberikan dress terbaru dari butiknya hampir tiap minggu, tapi Lalyn sama sekali tidak berniat memakainya hingga semua drees itu menumpuk di lemarinya.
Setelah selesai memoleskan make up tipis dan menguncir rambutnya menjadi kuncir kuda, Lalyn turun untuk sarapan.
"Morning Mi Pi," sapa Lalyn kepada kedua orang tuanya yang sudah duduk di meja makan.
"Pagi Lyn," jawab Aldi mengalihkan tatapannya dari ipad kearah Lalyn.
"Rencana kamu apa hari ini?" tanya Selena sambil mengoleskan roti dengan selai coklat kesukaan Lalyn.
"Lalyn mau bantu chef Ardi aja Mi di cafe. Bantu bikin cake," jawab Lalyn antusias.
"Pulangnya jangan sampai malem ya Lyn." Pesan Selena.
"Iya Mi, nanti sore Lalyn udah pulang," sahut Lalyn.
***
Lalyn melirik Selena jengah karena ia terus diikuti sampai ke depan rumah saat akan berangkat.
"Udah, Mami masuk aja." Usir Lalyn terang-terangan kearah Selena
"Beneran nggak mau bawa mobil Mami?" tanya Selena entah sudah keberapa kalinya sejak di meja makan tadi.
"Enggak Mi, Lalyn kangen naik pinky. Kan kemarin waktu ke rumah Kakak Aries, Lalyn sudah bawa mobil Mami."
Pinky adalah sebutan Lalyn untuk motor vespa berwarna pink kesayangannya, yang merupakan hadiah pemberian dari Selena dan Aldi saat ia berulang tahun yang ketujuh belas dua bulan lalu.
"Yaudah hati-hati ya, jangan melamun waktu nyetir. Jangan pulang malam juga."
"Iyaa Mi," jawab Lalyn pasrah.
Saat tidak melihat keberadaan Selena, Lalyn segera memasang AirPods di telinganya. Lalu mulai menjalankan motornya keluar dari halaman rumah menuju cafe.
Selama di jalan, Lalyn tidak berhenti bersenandung mengikuti irama lagu yang ia putar. Lalyn merasa hidupnya sangat bahagia sekarang.
***
Lalyn memarkirkan motornya di pakiran cafe yang tampak sepi. Hanya terlihat beberapa motor milik karyawan lain. Setelah memastikan motornya terparkir dengan benar, Lalyn masuk ke dalam cafe melalui pintu samping khusus karyawan.
"Eh ada Lalyn."
"Lho Lalyn pagi-pagi kok udah kesini?"
Karyawan lain mulai menyapanya dan Lalyn membalas satu-satu sapaan mereka. Ia merasa semua karyawan disini adalah bagian dari keluarganya. Ia tidak pernah semena-mena, bahkan Lalyn tidak suka jika terlalu dihormati.
Setelah selesai menyapa beberapa karyawan, Lalyn langsung masuk ke bagian dapur. Di sana Chef Ardi sudah terlihat sibuk dengan mixer di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
عاطفيةSekuel Scandal With You (Bisa dibaca terpisah) *** "Kakak Aries milik aku," teriak gadis berumur dua belas tahun itu dengan polosnya. "Iya, kakak milik kamu Lalyn," jawab Aries sambil mengacak rambut gadis di hadapannya dengan gemas. "Sampai kapan...