Arzeya || 15

1.5K 94 6
                                    

Haloo guysss wellcome back!!

Ciee yang udah nunggu cerita "arzeya" update hampir 2 Minggu.

Seperti biasa jika ada salah dalam penulisan mohon di tandai ya biar bisa diperbaiki secepat-cepatnya.

Ya udah tanpa basa-basi lagi happy reading.

*****

Setelah mengangkat telepon wajah bi Minah seketika pucat tangannya berkeringat dingin dan raut wajahnya menjadi gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengangkat telepon wajah bi Minah seketika pucat tangannya berkeringat dingin dan raut wajahnya menjadi gelisah.

"Ada apa bi?" Tanya Arsha memastikan.

Sontak bi Minah terperanjat kaget ketika semua sahabat Zeya berada dibelakangnya. Mereka juga mendengar beberapa percakapan bi Minah dengan orang dari seberang telepon.

"E-ehh anu itu den..." Ucap bi Minah menggantungkan kalimatnya. Kenzo, Arsha, Agas, Gavin, Arslan mengernyitkan dahinya karena tidak paham yang dikatakan oleh bi Minah.

"N-non Zeya masuk rumah sakit." Lanjut bi Minah dengan raut wajah yang gelisah. Sejenak mereka mencerna penuturan bi Minah. Kemudian,

"HAHH?!!" Tanggap mereka serentak, masih syok dengan ungkapan bi Minah. Kecuali Agas yang masih dengan tampang datarnya namun tersirat raut gelisah.

"Bi Minah ga bercanda kan?" Tanya Gavin yang masih belum percaya. Dibalas gelengan oleh wanita paruh baya tersebut.

"Terus tadi siapa yang ngabarin bi?" Kini giliran Arsha yang bertanya.

"Itu den tadi yang telpon den Agatha, ngabarin ke bibi kalo non Zeya masuk rumah sakit keluarga Natawijaya. Terus suruh bibi bawain semua keperluan non Zeya. Untuk detailnya bibi ga tau non Zeya masuk rumah sakit karena apa." Terus terang bi Minah dengan raut wajah yang cemas.

"Ya udah bi, kita pamit ke rumah sakit duluan." Pamit Kenzo yang dibalas anggukan. Mereka segera bergegas menuju rumah sakit untuk mengetahui keadaan Zeya, sebelumnya mereka sempatkan untuk menyalami tangan bi Minah.

*****

"Dengan keluarga pasien ?" Ucap seorang dokter yang menangani Zeya.

"Saya disini. Bagaimana keadaan cucu saya?"

"T-tuan." Ucap dokter gugup namun segera menetralkan raut wajahnya. "Bisa anda ikut ke ruangan saya? Saya akan jelaskan di sana."

Reymond mengikuti dokter untuk mengetahui penjelasan dokter tersebut tentang kondisi Zeya.

Sedangkan Agatha ia langsung menemui adiknya. Hatinya kembali sesak melihat adiknya dipenuhi perban untuk membalut lukanya. Dan infus ditangannya.

"A-abang." Ucap Zeya parau.

"Hmm abang disini udah pulang lo. Kamu ga mau ambil oleh-oleh titipan kamu hmm?" Ucap Agatha sambil mengelus tangan Zeya yang dingin.

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang