Ni-ki jatuh cinta pada Sunghoon. Jatuh cinta sendiri.
⚠bxb, yaoi, fluff, little bit angst
[Park Sunghoon x Nishimura Riki]
Dom - Park Sunghoon
Sub - Nishimura Riki
Start : 1-11-2022
End : 22-11-2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunghoon merasa tenaganya benar-benar terkuras habis ketika menginjakkan kaki di dalam rumah. Tidak heran jika nanti ia akan langsung tertidur pulas di detik pertama tubuhnya bersentuhan dengan ranjang. Namun, lampu ruangan yang menyala seakan menyadarkan Sunghoon akan situasinya.
"Ni-ki."
Tanpa pikir panjang Sunghoon langsung berlari, memeriksa seisi ruangan, kemudian langsung berlari melewati tangga menuju kamar mereka.
Kamar mandi baru saja selesai digunakan, yang berarti Sunghoon tidak salah duga, Ni-ki sudah kembali. Seketika itu juga ia jadi mengerti apa maksud Jungwon yang memaksanya untuk cepat pulang.
Sunghoon masih terengah karena ia baru saja berlari setelah memeriksa kamar yang ada di lantai dua, ketika melihat punggung Ni-ki yang berada di dapur. Terlihat kalau laki-laki itu sedang membuat sesuatu, yang dari aromanya Sunghoon bisa tebak kalau itu adalah bubuk cocoa kesukaan Ni-ki.
Entah apa yang ia pikirkan, tahu-tahu saja Ni-ki sudah berada di dekapannya. Bisa Sunghoon rasakan jika yang lebih muda sempat terkejut dengan yang ia lakukan dengan tiba-tiba. Tidak ada penolakan, Ni-ki masih terus melanjutkan apa yang belum ia selesaikan.
"Kakak mau juga?"
Satu hal di detik ini yang tidak henti-hentinya Sunghoon syukuri adalah Ni-ki yang kelihatan jauh lebih baik dari yang sempat ia bayangkan. Terlebih, melihat keberadaan logam mungil di jari manis Ni-ki, seketika itu juga membuatnya bernafas dengan lebih baik.
Sunghoon tidak mempedulikan keheningan, saat ini ia hanya ingin merekam tiap detik keberadaan Ni-ki yang duduk di hadapannya. Seolah Ni-ki akan pergi lagi, jika ia tidak menatapnya lekat-lekat. Ni-ki sama sekali tidak kelihatan terusik, yang laki-laki itu lakukan hanya sesekali meneguk cairan berwarna cokelat pekat di dalam cangkir yang uapnya masih mengepul.
"Kak."
"Ni-ki."
Keduanya mengatakan hal tersebut hampir bersamaan, membuat suasana menjadi cukup canggung karena keduanya sama-sama tidak mengantisipasi akan adanya pertanyaan yang ditujukan untuk satu sama lain.
"Aku duluan ya, kak?"
Sunghoon menganggukkan kepala, tanda menyetujui. Kali ini ia berjanji tidak akan terburu-buru, membiarkan Ni-ki mengatakan semuanya, meskipun ia masih sedikit takut jika yang Ni-ki katakan nantinya bukanlah hal yang ingin dirinya dengar.
Ni-ki yang sedang menatapnya langsung menunjukkan senyum, meski belum mengeluarkan sepatah kata pun.
"Pertama, aku mau minta maaf karena pergi tanpa kabar. Maaf, udah buat kakak khawatir. Aku bener-bener nggak ada hubungan apapun sama Kak Heeseung. Kak Sunghoon, percaya?"
Sunghoon tidak menyangka bahwa maaf lah yang justru Ni-ki ucap pertama kali. Bukan permintaan maaf yang Sunghoon harapkan keluar dari bibir yang lebih muda, karena tidak seharusnya Ni-ki yang meminta maaf darinya, yang Sunghoon inginkan adalah dimaafkan atas kesalahannya.